“Aku tuh cemburu karena aku
sayang banget sama kamu tauuuu…”
Pernah mendengar demikian? Atau
jangan-jangan pernah berkata demikian? Hehehehe.
Atau pernah klepek-klepek karena
mendengar demikian? Berasa dicintai banget getoh kalo cemburu? Parahnya
yaaa….ada yang suka memancing-mancing kecemburuan pasangan untuk membuktikan
cinta pasangan nih :p Watchout! Jika kita termasuk golongan yang seperti ini,
bisa jadi kita sebenarnya insecure.
Banyak orang berkata : CEMBURU
ADALAH TANDA CINTA.
Helllowwww!!! Apa kabar?
Dunia boleh dah bilang gitu
(CEMBURU TU TANDA CINTA) tapi firman Tuhan nyata-nyata bilang gini:
Kasih itu…tidak cemburu. 1 Korintus 3:4
Cemburu bukan tanda cinta.
Cemburu adalah tanda TIDAK
PERCAYA.
Kalau mau jujur, kita mulai
mencemburui pasangan karena kita tidak mempercayainya. Demikian pula
sebaliknya, pasangan mencemburui karena ia tidak mempercayai kita. Sesederhana
itu.
Kenapa tidak percaya?
Well, tanyakan ke diri
masing-masing dan pasangan apa penyebabnya.
Bisa jadi karena tidak percaya
pada pasangan atau tidak percaya pada diri sendiri.
Mungkin saja pasangan pernah
melakukan kesalahan di masa lalu, sehingga kita sulit mempercayainya, atau
mungkin saja sebenarnya kita sendiri yang tidak percaya pada diri sendiri lalu
berdalih kecemburuan adalah tanda cinta, padahal sebenarnya kita tidak yakin
pasangan memilih kita dengan segala kelebihan dan kekurangan sehingga asal
pasangan punya kenalan wanita lain yang dirasa lebih cantik, lalu kita cemburu.
Sesungguhnya kecemburuan berlebih
bisa jadi disebabkan berbagai pengalaman kita di masa lalu. Perasaan pahit
dengan berbagai peristiwa dalam hidup, penolakan demi penolakan dari lawan
jenis, perasaan tidak layak, perasaan gagal dan rendah dibandingkan
kekasih/pasangan, pengkhianatan demi pengkhianatan, dan lain-lain dapat
menyebabkan seseorang memiliki rasa cemburu berlebihan. Ia tidak dapat
mempercayai orang lain.
Dalam hubungan, saat kecemburuan
muncul, kita perlu jujur dan mengkomunikasikan dengan baik segala sesuatu yang
mengganjal dengan pasangan. Jangan biarkan kecemburuan merusak hubungan. Jujur
pada diri sendiri sangat penting, apakah kecemburuan ini beralasan? Jika
pasangan memang berselingkuh atau melakukan hal yang tidak sepantasnya, well…
siapa yang tidak cemburu, wong pasangan ternyata terbukti tidak dapat
dipercaya. TAPI, jika tanpa alasan lalu kita cemburu? Hati-hati!! Siapa sih
yang tahan hidup bersama orang yang tidak mempercayainya?
Panas hati kejam dan murka melanda, tetapi siapa dapat tahan terhadap cemburu? Amsal 27:4
Kasongan, 3 Agustus 2015
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment