“Kamu kenapa
dek?”, tanya abangku.
“Sedih bang.”
“Kenapa?”
“Nih.”
Kutunjukkan sebuah berita online yang baru saja kubaca. Isinya tentang perselingkuhan
seorang pencipta lagu FS dan artis FF.
“Mereka
masih manusia dek.”
Iya pulak
sih, selagi kita manusia, kita masih bisa berbuat salah. Masih bisa berdosa. Kata
Lassma, gak ada manusia yang kebal terhadap dosa, indeed. Tapi aku harus
mengakui, jauh di lubuk hatiku, aku kecewa. Aku tidak menyangka seseorang yang
selama ini dipakai Tuhan dengan luar biasa bisa berbuat demikian.
Semua
manusia bisa berbuat dosa. Beda jenis dosanya aja kali. Mereka mungkin jatuh
dalam dosa A, tapi aku juga bisa jatuh dalam dosa B. Berdoa dan berjaga-jaga
saja lah…Ga ada manusia yg sempurna. Kita sama-sama
gak sempurna,sama-sama berdosa, sama-sama butuh kasih karunia Tuhan supaya
tetap hidup benar. Sama-sama berjuang untuk menyenangkan Tuhan.
Berjaga-jagalah
dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang
penurut, tetapi daging lemah. Matius 26:41
Ayat ini yang terngiang-ngiang
beberapa hari ini di telingaku.
Ayat ini bersuara nyaring di
hatiku.
Ayat ini menjadi rhema bagiku.
Kembali diingatkan banyak hal:
Betapa lemahnya aku, dia, mereka
dan manusia yang lain.
Aku perlu belajar untuk
menjauhkan diriku dari pencobaan, jangan mendekati area yang aku tahu berbahaya.
Bukan setan atau iblis yang
mencobaiku, tapi aku dicobai oleh keinginanku sendiri.
Aku perlu lebih banyak berdoa dan
berjaga-jaga, jangan menganggap diriku kuat. Tuhan Yesus yang kuat, aku lemah,
dan aku perlu belajar bergantung padaNya.
Aku tidak boleh tinggal tetap
dalam dosa.
Satu keputusan yang salah
ternyata berdampak bagi banyak orang.
Hidup bukan tentang hanya tentang
bahagia atau tidak, hidup adalah kesempatan memuliakan Tuhan.
Tuhan Yesus sungguh-sungguh
mengasihi semua orang.
Tuhan Yesus mengampuni mereka
yang sadar akan dosanya dan berbalik kepadaNya.
Tuhan Yesus bisa memakai semua
orang, Dia memakai orang-orang yang gagal, hancur dan hina.
Lagi, aku kembali diingatkan untuk
tidak membuat Tuhan Yesusku bersedih.
Kasongan, 24 Agustus 2015
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment