Posts

Showing posts from May, 2013

Hati yang Melayani

Beberapa waktu lalu aku ikut mission trip ke Desa Tumbang Habaun bareng teman-teman dari LittleFlocks, nah...kali ini aku masih belum bisa juga menceritakan tentang pelayanan kemaren, kembali ke masalah belom sempat copy foto, huhuhuhuhuhu... Jadi, yang akan aku ceritakan kali ini adalah seorang rekan pelayanan kemaren yang bernama Teguh Triguna, hahahaha, kau korbanku kali ini dek :p Dia datang khusus dari Jakarta looo...dan spesial buat mengikuti mission trip ini, kebayang gak bo, niat banget kan? Jadi, yang mau aku ceritakan dari adekku ini adalah I learn something from him, atau lebih tepatnya He remind me something. Apaan tuhhhh...? Simak baik-baik yaaaa....dari Teguh, aku diingatkan kembali tentang hal ini : HATI YANG MELAYANI Jujur aja, selama berinteraksi dan menyaksikan sepak terjang Teguh selama 4 hari pelayanan bareng, aku bener-bener diingatin lagi bagaimana sebenarnya punya hati yang melayani. Dari hal yang simple aja, pertama kali aku menyadari ini dimiliki...

Sabar Ya.....

Patar pernah bilang gini: “Sabar adalah jalan keluar bagi orang yang tidak punya jalan keluar.” Waktu itu kalo gak salah kami lagi ngomongin tentang pergumulan kami mendapat pekerjaan, ato menanggung apa yang harus kami tanggung. Aku lupa persisnya keadaan apa yang kami alami. Tapi inti ne adalah SABAR menjadi satu-satunya yang bisa kita lakukan. Pokoke dah, gak bisa ngapa-ngapain deh, makanya sabar aja. Sering banget kan kita dengar ucapan,”SABAR AJAAA....” diucapkan seseorang untuk menghibur ato menenangkan seseorang yang dalam pergumulannya. Karena gak tahu lagi harus bilang apa. Karena gak ngerti lagi harus ngasih saran apa. Karena   belum pernah mengalami pergumulan yang sama, ujung-ujungnya jadi bilang, “SABAR YAAA....bla bla bla bla (ini ditambahkan sesuai kreativitas masing-masing ^^V)”. Penggunaan kalimat “SABAR YA....” ini bisa digunakan dalam berbagai situasi dan diucapkan kepada siapa aja yang sedang mengalami berbagai hal, sebagaimana berikut: -Saa...

(lagi) Pengen (Banget) Punya Pintu Ajaib

Image
Doraemon, aku lagi kangen nih, keluarin pintu ke mana saja dong.... *tongnengnongneng* PINTU AJAIBBB.... Dan kangen pun hilang :p

Kumpul Bocah

“Kak Mega...Kak Mega....”, teriak beberapa anak kemarin siang. Aku terbangun dari tidurku sesaat, “Waduh, anak-anak ini...”, kemudian aku tidur lagi :p Jahat ya? Hohohoho. Ya gimana lagi, aku nguannntttuuukkkk....buangett, dan kalau pintu kubuka, selesailah aku, mana mungkin istirahat lagi,hiks. Secara, bocah-bocah ini suka banget main ke rumah ^^’ Fiuhhh... Emang sih, gak banyak, 3 ato 4 orang gitu, tapi tetep aja, fiuh....

Hamba Uang atau Hamba Aset *eh....*

"Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman :"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau" (Ibrani 13 : 5) Ngebaca ayat ini jadi ingat tulisan si Stephanie Gunawan yang ini   dan ingat sebuah buku yang aku baca bertahun-tahun lalu, sebuah buku karangan Robert T.Kiyosaki yang berjudul Rich Dad Poor Dad. Rupanya Stephanie juga pernah membaca buku yang sama ^^ Toss dulu Step... \(“,) Aku sudah lupa persisnya isi dari buku itu, tapi yang aku ingat sampai sekarang, diperkenalkan suatu hal baru buatku UANG YANG BEKERJA BUAT KITA.

Khayalanku dan Fani

Aku dan Fani pernah berkhayal, well...yang menjadi pendorong khayalan kami adalah pertanyaan ini: “Seandainya, kamu memiliki sumber daya yang gak terbatas (waktu, uang, tenaga, keterampilan, rekan yang mendukung, dll yang kita perlukan), hal apa yang ingin kamu lakukan?” Dan jawaban Fani adalah dia ingin jalan-jalan ke seluruh dunia dan pelayanan,   aku sih ketawa membaca jawabannya (iye, waktu itu kami sms-an, eh ato bbm-an...err ato watsapan ya aku lupa, pokoknya komunikasi tekstual laaa....), soale nampaknya Fani seharusnya menambahkan punya galeri batik dan kebun anggrek, hohohohoho :p Iya kan Fan? *colek Fani*

Stop NGIRI Meg !!

Nampaknya beberapa waktu ini aku sedang diserang dengan yang namanya rasa IRI, iri se-iri-irinya dah. Awalnya gak nyadar, dengan bertopengkan rasa kesal karena adanya ketidakadilan, aku menyatakan ketidaksukaanku pada beberapa orang. Itu benar, ada ketidak adilan, tapi akar masalahnya adalah aku merasa IRI, haisss....jelek banget! Sebenarnya,secara manusia siapa sih yang gak iri, ada orang-orang yang tidak layak mendapatkan apa yang didapatkannya tapi terussssss aja menerima, sementara akuuu???? Why God? Why?*mengasihani diri ala sinetron*

Lomba Menganyam Motif Khas Kalteng

Image
Minggu ini aku mendampingi peserta lomba menganyam rotan khas Kalimantan Tengah dari Kabupaten kami, lomba ini diadakan tiap tahun selama beberapa tahun belakangan ini, biasanya diadakan pada bulan Mei, karena pada bulan inilah Provinsi Kalimantan Tengah berulang tahun. Tahun ini provinsi KALTENG berulang tahun yang ke-56, tepatnya pada tanggal 23 Mei 2013. Selama hampir seminggu diadakan pameran KALTENG EXPO, semua kabupaten yang ada mengikuti kegiatan ini dan menampilkan produk-produk unggulan dari daerahnya.   Di tempat yang sama, diadakan pula Festival Budaya Isen Mulang, berbagai kesenian, olahraga dan kebudayaan daerah dari kabupaten dilombakan. Sayangnya, aku fokus mengurus peserta yang mengikuti lomba menganyam, jadi inilah yang bisa aku ceritakan ^^

Kamu Cantik Sayangggg....^^

Tanggal 8-11 Mei 2013 kemaren aku mission Trip ke Desa Tumbang Habaun yang aku ceritakan dulu tuh. Itu tu…..yang aku ngajakin kawan-kawan yang mau ikut. Nah, kali ini aku bukan mau cerita mission tripnya ya, hahahaha, soale aku kemaren gak punya dokumentasi, dan aku belum copy dari kawanku, rasanya gak afdol cerita tanpa foto, yang jelas luar biasa pekerjaan Tuhan di sana, jadi menyadari kalo sebenarnya bukan Tuhan yang memerlukan pelayanan kita, kita yang membutuhkan pelayanan, karena banyak hal aku diingatin, diajarin, direfresh lagi. Serius.Ntar deh, aku cerita lebih jauh.

Gak Ngerti Rencananya Tuhan

Kehilangan orang yang kita kasihi secara gak terduga membuat kita mempertanyakan banyak hal. Berandai-andai untuk banyak hal juga. “Kenapa ya...” “Seandainya saja...”