Tanggal 8-11 Mei 2013 kemaren aku mission Trip ke Desa
Tumbang Habaun yang aku ceritakan dulu tuh. Itu tu…..yang aku ngajakin
kawan-kawan yang mau ikut. Nah, kali ini aku bukan mau cerita mission tripnya
ya, hahahaha, soale aku kemaren gak punya dokumentasi, dan aku belum copy dari
kawanku, rasanya gak afdol cerita tanpa foto, yang jelas luar biasa pekerjaan
Tuhan di sana, jadi menyadari kalo sebenarnya bukan Tuhan yang memerlukan
pelayanan kita, kita yang membutuhkan pelayanan, karena banyak hal aku
diingatin, diajarin, direfresh lagi. Serius.Ntar deh, aku cerita lebih jauh.
Eniwei, kali ini aku mau ngomongin gambar diri, topik yang
mungkin gak asing buat kita sekalian ya. Dhieta pernah posting di blognya
tentang iklan Dove yang dia suka konsepny, The Real Beauty, keren banget sih….di
iklannya Dove menawarkan konsep cantik yang beda dibanding produk lain, setiap
wanita cantik dengan apapun yang dia miliki. Kagak ada tuh standar cantik
sempurna yang kudu langsing, putih, rambut lurus dan panjang menutupi wajah,
muka seram,…woiiii stop Megggg, kok jadi menggambarkan kuntilanak? Hahahaha.
Okeh, aku kebablasan :p Pokoke tiap wanita cantik, okeh?
Dan apa yang diceritain temanku Teguh makin meneguhkan
diriku kalo aku emang cantik *lohhh???!!!" Hahahahhaha. Gak deng, aku Cuma
jadi makin menyadari ajah, kita gak perlu tuh baru merasa cantik setelah mirip
bintang iklan di TV, karena sebenarnya iklan tu banyak bohongnya.
Selama ni kita ditipu tauuuuu…
Teguh yang kerja di agensi iklan bilang, seringkali apa yang
kita lihat di iklan itu bukanlah yang sebenarnya. Misalnya gini ya…Iklan
pembersih wajah yang menampilkan artis Niki Ora Jamu :p (namanya ngawur),
pokoke di iklan tuh perfect semualah nampaknya dia, wajah mulus…lus….tangan
mulussss, pori-pori wajah waktu dizoom superrrrr mulusssss ehhhh…ternyata oh
ternyata, si artis tadi Cuma diambil wajahnya pas dari jauh doang, itu doang
wajah aslinya dia, tar ya…tangannya bisa aja tangan orang laen, pipinya yang
dizoom dan terlihat mulus tuh juga lain pula orangnya, pendeknya, kita
dibohongin. Iklan itu gak Cuma menampilkan si artis terkenal aja, tapi juga
wajah, kaki, tangan or bagian manapun dari orang lain, yang digabungin,
ckckckckck….Can you believe it?
Jadi mulai sekarang, kagak perlu iri tuh ngeliat artis yang
nampak perfect di iklan-iklan, gak perlu pula ingin punya rambut bagus seperti
dirinya yang pake merk shampo tertentu, karena bisa aja, rambutnya ternyata rambut
wanita dari negeri entah berantah yang gak kita kenal yang emang dah bagus dari
sononya ^^'
Satu lagi cerita Teguh yang mau aku share, jadi ada riset
untuk konsep iklan produk tertentu di
luar negeri sono, dimana (kalo gak salah ni) seseorang diminta menggambarkan
orang yang dia kenal, misal si A menggambar si B menurut pandangannya si A, dan
si B juga menggambar dirinya sendiri. Ternyata hasilnya, si A memandang si B
demikian cantiknya, sebaliknya si B tidak memandang dirinya secantik itu, apa
yang digambarkannya lebih jelek dari dirinya sebenarnya. Dan itu terjadi pada
banyak orang yang diminta melakukan yang sama. Artinya, banyak orang memandang
dirinya lebih buruk dari dirinya yang sebenarnya, padahal orang lain tidak
memandang demikian. Orang lain memandang kita dengan kagum, tapi kita memandang
diri kita jelek, aneh kan?
Kebanyakan wanita mengalami ini, memandang dirinya kurang
cantik atau kurang baik dibandingkan wanita lain. Segimanapun orang lain mengagumi
kita, kita sering gak percaya (curcol). Kalau orang lain bilang kita terlihat
cantik, sedikit sekali di antara kita yang segera mengaminkan dalam hati dan
bilang dengan anggun,"Makasih ya…". Sebaliknya yang ada di pikiran kebanyakan
dari kita dan kemudian kita katakan adalah,"Masa sih…?". Ini bukan
sekedar basa-basi loooo…Tapi entah kenapa di dalam diri wanita, ada rasa tidak
percaya diri untuk menerima pujian seperti ini. Alih-alih menerima dan
bersyukur. Tapi malah dengan noraknya bilang,"MASA SIHHH????" ato…"AH
NGGAAAA….".
"Bukan gitu Meg, tapi kalo diiyakan aja orang memuji
gitu kok kesannya kita sok-sokan ya?", ada yang bilang gini ke aku. Tapi,
benarkah demikian? Sejujurnya? Benarkah kita bilang gitu Cuma karena gak mau
dianggap sok? Atau karena kita memang gak percaya diri?
Ada apa dengan diri para wanita sehingga gak bisa
mempercayai pujian yang dikatakan orang lain? Atau, apakah benar hasil riset
iklan yang diceritakan kawaku tadi, bahwa kita memandang diri kita demikian
rendahnya hingga apa yang kita lihat begitu berbeda dengan apa yang orang lain
lihat?
Dengarkan ini hai tiap wanita:
Kamu cantik sayangggg……!!!
Jangan biarkan kecantikanmu bergantung pada apa yang
dikatakan orang lain, atau bergantung pada make-up mu, atau bergantung pada
perasaanmu. Kamu cantik karena demikianlah dirimu adanya.
Palangka Raya, 18 Mei 2013
-Mega Menulis-
2 comments:
ya intinya iklan2 itu kan banyak bohongnya. hehhee
betullll...!!!
dan kebohongannya merusak cara pikir masyarakat :(
Post a Comment