Tuesday, May 28, 2013

Hamba Uang atau Hamba Aset *eh....*



"Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman :"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau" (Ibrani 13 : 5)

Ngebaca ayat ini jadi ingat tulisan si Stephanie Gunawan yang ini  dan ingat sebuah buku yang aku baca bertahun-tahun lalu, sebuah buku karangan Robert T.Kiyosaki yang berjudul Rich Dad Poor Dad. Rupanya Stephanie juga pernah membaca buku yang sama ^^ Toss dulu Step... \(“,) Aku sudah lupa persisnya isi dari buku itu, tapi yang aku ingat sampai sekarang, diperkenalkan suatu hal baru buatku UANG YANG BEKERJA BUAT KITA.

Nah looo...? Apa coba maksudnya? Aku si ingatnya dari buku itu aku mulai mengenal yang namanya aset, bahwa penting bagi kita untuk memiliki aset sehingga aset yang kita miliki akan melipatgandakan kekayaan kita. Kalau punya uang, jangan dibelanjain dengan barang konsumtif melulu, miliki sesuatu yang menghasilkan pendapatan lagi. Yah, kurang lebih gitu deh (walaupun nampaknya kurang, kebayang gak sih, aku baca buku ini kalo gak salah tahun 2004, hahahahaha). Tanpa kita perlu bekerja, aset yang kita miliki akan menghasilkan bagi kita.

Memiliki aset, sepertinya salah satu hal bijak ya, Alkitabiah banget kan nampaknya, aset-aset kita yang menghasilkan sesuatu (alias duit) buat kita. Jadinya kan bukan kita tuh yang jadi hamba uang, benarkah?
Ya. Awalnya aku pikir demikian.
Dan gara-gara membaca tulisan Stephanie Gunawan, aku jadi memikirkan asetku (ceileee...kayak punya aset aja gayamu Meg, hahahaha).  Aku merasa bersyukur menghitung berkat Tuhan dalam hidupku dan tiba-tiba untuk sesaat aku merasa kaya (jangan bilang,”Itu perasaanmu saja Meg”, aku tonjok ntar,hahahaha), hidupku lengkap. Kurang apa coba, aku sehat, cantik, bahagia pulak, lengkap kan asetku...? Gkgkgkgk ^^V

Seorang kawan berkata, rumah yang aku miliki sekarang adalah aset, dan aku ngotot bilang bukan, secara ini rumah kan aku tinggalin sendiri. Masih berhutang pulak. Aset dari Hongkong?!! Nah looo...? ! Beda ceritanya kalo aku punya rumah yang aku kontrakkan ke orang lain, tu rumah menghasilkan uang kan buatku, nah kalo gitu baru bisa dibilang tu rumah aset. (Ini hasil baca Rich Dad Poor Dad dulu, hahahaha).Berarti aku gak punya aset dunk T_T Eh, aku jadi sedih gara-gara gak punya aset *tepok jidat*

Pendeknya, aku yang awalnya merasa hidupku berkelimpahan, begitu melihat orang lain, membandingkan hidupku dan hidupnya, jadi merasa miskin dah gara-gara gak punya aset. Aihhhh...paraahhhhhh!!! Nampaknya aku harus bekerja keras nih supaya punya aset, eh....

Dan ayat bacaanku hari ini menendang bokongku dengan keras.
Jangan jadi hamba uang!
Jangan jadi hamba asettttt... :p
Belajar cukupkan diri dengan aset yang kamu miliki!
TUHAN gak akan biarkanmu Meg walaupun tanpa aset! ^^'

Emang kenapa kalau kamu gak punya banyak aset Meg?
Kan kamu punya Tuhan yang gak pernah tinggalkan dan biarkanmu. Ngapaen jadi Andi Lau (Antara Dilema dan Galau) gitu?

Bukan berarti lalu membuang uang sembarangan ya, tetap perlu berhikmat. Tetap perlu bijaksana mengelola harta yang Tuhan percayakan pada kita.
Karena kita bukan tuan dari uang kita.
Karena Tuhan lah pemilik uang tersebut dan kita hanya pengelola.
Jadilah hamba Tuhan, bukan hamba uang!
Artinya, tanya Tuhan yang tuan kita. Tu uang maunya Dia diapain?
Apakah perlu dijadikan aset?
Apakah perlu diberikan bagi orang lain?
TUHAN lah pemilik dari semua uang yang ada pada kita, Dia lah Sang Tuan, kita hanyalah hambaNya, yang dipercaya mengelola seberapapun yang ada pada kita.

Ngapain sakit hati dan merengek-rengek karena aset yang ada pada kita sedikit?
Lah, jangan lupa Meg, dipercaya banyak berarti dituntut pertanggungjawaban banyak pula. (Eh, tapi kalo gak dipercaya sedih juga ya, buahahahahahaha, teuteeeeppp...).

Tuhan gak pernah lalai memeliharamu.
Just be wise ajalah dengan segala yang ada padamu.
Semangat Meg...!!!
Jangan jadi hamba aset eh uang lagi ya.... :p

Kasongan, 28 Mei 2013
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...