"Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman :"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau" (Ibrani 13 : 5)
Ngebaca ayat ini jadi
ingat tulisan si Stephanie Gunawan yang ini
dan ingat sebuah buku yang aku baca bertahun-tahun lalu, sebuah buku karangan
Robert T.Kiyosaki yang berjudul Rich Dad Poor Dad. Rupanya Stephanie juga
pernah membaca buku yang sama ^^ Toss dulu Step... \(“,) Aku sudah lupa persisnya
isi dari buku itu, tapi yang aku ingat sampai sekarang, diperkenalkan suatu hal
baru buatku UANG YANG BEKERJA BUAT KITA.
Nah looo...? Apa coba
maksudnya? Aku si ingatnya dari buku itu aku mulai mengenal yang namanya aset,
bahwa penting bagi kita untuk memiliki aset sehingga aset yang kita miliki akan
melipatgandakan kekayaan kita. Kalau punya uang, jangan dibelanjain dengan
barang konsumtif melulu, miliki sesuatu yang menghasilkan pendapatan lagi. Yah,
kurang lebih gitu deh (walaupun nampaknya kurang, kebayang gak sih, aku baca
buku ini kalo gak salah tahun 2004, hahahahaha). Tanpa kita perlu bekerja, aset
yang kita miliki akan menghasilkan bagi kita.
Memiliki aset, sepertinya salah satu
hal bijak ya, Alkitabiah banget kan nampaknya, aset-aset kita yang menghasilkan
sesuatu (alias duit) buat kita. Jadinya kan bukan kita tuh yang jadi hamba
uang, benarkah?
Ya. Awalnya aku pikir demikian.
Dan gara-gara membaca tulisan Stephanie
Gunawan, aku jadi memikirkan asetku (ceileee...kayak punya aset aja gayamu Meg,
hahahaha). Aku merasa bersyukur
menghitung berkat Tuhan dalam hidupku dan tiba-tiba untuk sesaat aku merasa
kaya (jangan bilang,”Itu perasaanmu saja Meg”, aku tonjok ntar,hahahaha),
hidupku lengkap. Kurang apa coba, aku sehat, cantik, bahagia pulak, lengkap kan
asetku...? Gkgkgkgk ^^V
Seorang kawan berkata, rumah yang aku
miliki sekarang adalah aset, dan aku ngotot bilang bukan, secara ini rumah kan
aku tinggalin sendiri. Masih berhutang pulak. Aset dari Hongkong?!! Nah
looo...? ! Beda ceritanya kalo aku punya rumah yang aku kontrakkan ke orang
lain, tu rumah menghasilkan uang kan buatku, nah kalo gitu baru bisa dibilang
tu rumah aset. (Ini hasil baca Rich Dad Poor Dad dulu, hahahaha).Berarti aku
gak punya aset dunk T_T Eh, aku jadi sedih gara-gara gak punya aset *tepok jidat*
Pendeknya, aku yang awalnya merasa
hidupku berkelimpahan, begitu melihat orang lain, membandingkan hidupku dan
hidupnya, jadi merasa miskin dah gara-gara gak punya aset.
Aihhhh...paraahhhhhh!!! Nampaknya aku harus bekerja keras nih supaya punya
aset, eh....
Dan ayat bacaanku hari ini menendang
bokongku dengan keras.
Jangan jadi hamba uang!
Jangan jadi hamba asettttt... :p
Belajar cukupkan diri dengan aset yang kamu
miliki!
TUHAN gak akan biarkanmu Meg walaupun tanpa aset! ^^'
Emang kenapa kalau kamu gak punya
banyak aset Meg?
Kan kamu punya Tuhan yang gak pernah
tinggalkan dan biarkanmu. Ngapaen jadi Andi Lau (Antara Dilema dan Galau) gitu?
Bukan berarti lalu membuang uang
sembarangan ya, tetap perlu berhikmat. Tetap perlu bijaksana mengelola harta
yang Tuhan percayakan pada kita.
Karena kita bukan tuan dari uang kita.
Karena Tuhan lah pemilik uang tersebut
dan kita hanya pengelola.
Jadilah hamba Tuhan, bukan hamba uang!
Artinya, tanya Tuhan yang tuan kita. Tu
uang maunya Dia diapain?
Apakah perlu dijadikan aset?
Apakah perlu diberikan bagi orang lain?
TUHAN lah pemilik dari semua uang yang
ada pada kita, Dia lah Sang Tuan, kita hanyalah hambaNya, yang dipercaya
mengelola seberapapun yang ada pada kita.
Ngapain sakit hati dan merengek-rengek
karena aset yang ada pada kita sedikit?
Lah, jangan lupa Meg, dipercaya banyak
berarti dituntut pertanggungjawaban banyak pula. (Eh, tapi kalo gak dipercaya
sedih juga ya, buahahahahahaha, teuteeeeppp...).
Tuhan gak pernah lalai memeliharamu.
Just be wise ajalah dengan segala yang
ada padamu.
Semangat Meg...!!!
Jangan jadi hamba aset eh uang lagi
ya.... :p
Kasongan, 28 Mei 2013
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment