Saturday, November 12, 2011

Thanksgiving Thursday:I'm Single


Thanksgiving Thursday


This week buanyaaakkkkk buanget yang nikah, apalagi pas tanggal 11 November kemaren, menurut berita di koran Kalteng Pos hari ini, tanggal 11 kemaren ada 63 pasangan yang menikah di Palangka Raya, tiga diataranya jam 11 tuh acaranya. Baery di Palangka boooo, blom lagi di tempat lain *geleng-geleng* Well, udah diduga seblomnya sih kalo bakal banyak yang nikah, tapi gak sebanyak itu kaleeeee..... ^^’ Keren bo tanggalnya 11-11-11...!!! Dan beberapa hari seblomnya, waktu undangan lagi gencar-gencarnya muncul, di fesbuk dan undanagn di rumah, aku bertanya gini dalam hati,”Giliranku kapan Tuhan?”, dan Tuhan....DIAM. Seandainya ada jawabanNya,”Tahun depan Meg.” or apa gitu, hahahahaha....

Dan.....hari Rabu, tanggal 9 November aku pulang ke Palangka Raya, spesial mau menghadiri pernikahan sahabatku-Ria, acaranya masi tanggal 11 si, tapi tanggal 10 pernikahan adatnya, so tanggal 9 aku dah pulang ke Palangka Raya. Ada kejutan menyenangkan sesampainya di rumah, aku dapat kiriman buku dari Kezia, thank’s dear Kezia *peluuukkkkk....* Udah tau sih kalo Kezia kirimin buku,  tapi pas liat bukunya tambah seneng, hehehehehe. Judul bukunya BECOMING THE WOMAN GOD WANTS TO BE, karangannya Donna Partow. Trus di bagian atas bukunya tertulis: 90 Hari Panduan Untuk Menjalani Amsal 31.

Tau kan Wanita di Amsal 31? Kalo gak tau, liat yukkkk apa kata Alkitab tentang wanita spesial ini:

Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.
Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.
Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.
Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya.
Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya.
Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.
Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya.
Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan, ia menguatkan lengannya.
Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam.
Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jarinya memegang pemintal.
Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin.
Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap.
Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya.
Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri.
Ia membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang.
Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.
Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya.
Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya.
Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia:
Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.
Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.
Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!
AMSAL 31:10-31


Apa yang kamu pikirkan waktu membaca Amsal tersebut? Aku sih menganggap wanita Amsal 31 tu makhluk langka, ASLI, kayaknya wanita itu gak punya waktu buat istirahat, dari pagi hingga malam aktif, karakternya pun seperti gak tercela. Bagaimana dia bisa melakukannya? Huaaa...ngebayangin aku ngelakuin itu semua pun aku gak bisa, dah capek duluan, IMPOSSIBLE dah kayaknya, nyerah sayaaaa..... ^^’ Emang sih, tiap aku baca Amsal tersebut, aku rindu jadi isteri yang cakap seperti wanita Amsal 31, tapi....BISAKAH? Too hard kayaknya, dan aku menyerah..... *angkat tangan*

Sepertinya aku gak akan bisa menjadi istri secakap itu bagi suami ku di masa depan *sigh* Terlalu sulit, butuh kerja keras, butuh latihan, butuh pengorbanan, butuh disiplin, gak cukup sebulan dua bulan, setahun dua tahun pun gak cukup, ini butuh proses seumur hidup kurasa. DAN...pikirkan KERJA KERAS bagaimana yang dilakukan wanita ini hingga jadi seperti yang disebutkan di Amsal 31, bikin aku bernyanyi,”Ku tak sanggup.....”

Tapi, sang penulis buku BECOMING THE WOMAN GOD WANTS TO BE mengutip ayat Alkitab ini:
Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. Yesaya 54:5

Dan dia menuliskan ini:
Anda mungkin memiliki suami duniawi atau tidak, tetapi anda memiliki suami sorgawi. Menikah atau melajang, Allah ingin anda menjadi istriNya yang cakap. Jadi penelaahan Amsal 31 ini relevan bagi kita semua....Saat Allah mengubahkan hidup anda, anda akan menjadi pengantin yang makin cantik dan seorang perempuan yang karakter cakapnya akhirnya membawa pujian...Hal itu mungkin tidak akan terjadi seketika, tetapi saya yakin suatu hari anak-anak kita (kandung atau rohani) akan berdiri dan mengakui apa yang telah Allah lakukan dalam dan melalui hidup kita.

Huaaaa....AKU MAAUUUUU...!!!!
Aku mau melakukan APA SAJA untuk suami sorgawiku, untuk TUHANku, aku mau menjadi isteri yang cakap......rindu sangat terjadi  seperti yang dikatakan Donna Partow itu: suatu hari anak-anak kita (kandung atau rohani) akan berdiri dan mengakui apa yang telah Allah lakukan dalam dan melalui hidup kita.

Aku masih SINGLE...
Sekarang, daripada aku memikirkan,”Kapan aku menikah?” atau “Dengan siapa aku menikah?” Bukankah lebih baik aku mempersiapkan diri untuk pernikahan itu sendiri? Pernikahan sorgawi maupun pernikahan duniaku ntar. Menggunakan masa-masa singleku dan mempersiapkan diri menjadi isteri yang cakap. Gak perlu menunggu untuk menikah dengan suami duniaku baru aku menjadi isteri yang cakap. Sejak sekarang pun aku bisa berlatih.

Banyak hal yang harus kupelajari, banyak yang harus kulatih, banyak yang harus kulakukan, banyak kebiasaan-kebiasaan baru yang harus kulakukan untuk menjadi istri yang cakap, dan kalau menunggu menikah aku baru melakukannya, bukankah aku menyia-nyiakan masa-masa singleku? HEELLLLOOOOO......KEMANA AJA KAMU MEG? :p

Bagaimana suamiku akan percaya sepenuhnya padaku kalau di masa singleku aku tidak menjadi orang yang dapat dipercaya oleh orang-orang di sekelilingku?
Bagaimana mungkin aku selalu melakukan yang baik bagi suamiku nanti kalau aku di masa single tidak pernah berbuat baik pada orang lain?
Bagaimana mungkin aku bekerja keras untuk rumah tanggaku jika di masa single, saat aku bersama orang tuaku, saat aku di kantor aku terbiasa bermalas-malasan?
Bagaimana aku menyediakan makanan bagi keluargaku kalau untuk memberi makan diriku sendiri pun aku gak bisa?
Bagaimana mungkin aku berkata-kata dengan hikmat pada suamiku dan dapat mengajar anak-anakku jika di masa singleku aku terbiasa mengucapkan sesuatu yang sia-sia?
Bagaimana aku berbahagia di masa menikahku jika di masa single aku tidak pernah berbahagia?  
Bagaimana bisa saat menikah tiba-tiba aku menjadi wanita yang takut akan Tuhan jika sebelumnya aku tidak belajar tunduk pada Tuhan setiap harinya, dalam setiap keputusan yang akan aku ambil?

Wah, betapa aku bersyukur untuk KESINGLEANKU saat ini.....
Hehehehehe....
I’m a single happy....... Yeaayyy...!!! \(",)/
Aku seorang wanita single yang mencintai hidupnya dan Allahnya, dan mau berlatih menjadi istri yang cakap setiap harinya ^^V

TUHAN, aku bersyukur buat masa singleku, aku tidak akan menyia-nyiakannya ^^ Aku akan berlatih. Aku akan menjadi isteri yang cakap ya Tuhan, dengan pertolonganMu tentunya. AMIN

O, iya..tulisan ini dibuat dalam rangka ngucap syukur tiap hari Kamis alias Thanksgiving Thursday yang diprakarsai my blogger friend Shinta, jadi.....kalo mau baca another Thanksgiving Thursday Story, silakan kunjungi link ini 

Palangka Raya, 12 November 2011
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...