Pernah cerita kan aku, beberapa minggu yang lalu kalo aku dikirimin Kezia sebuah buku? Thank’s a lot Kez..... \(“,)/ Buku dari Kezia adalah sebuah buku karangan Donna Partow yang berjudul Becoming the Woman God Wants Me to Be, aku ada share dikit di sini . Buku ini mengajak kita para wanita untuk menjalani kehidupan wanita di Amsal 31, dah pernah kan baca perikop ini? Judulnya Puji-pujian untuk isteri yang cakap. Seperti apakah isteri yang cakap? Let’s see this part.....
Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.
Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.
Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.
Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya.
Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya.
Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.
Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya.
Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan, ia menguatkan lengannya.
Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam.
Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jarinya memegang pemintal.
Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin.
Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap.
Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya.
Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri.
Ia membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang.
Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan.
Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya.
Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya.
Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia:
Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.
Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.
Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!
AMSAL 31:10-31
Sounds so perfect ya Wanita Amsal 31 nih.
Kalo kita pake nih Amsal sebagai referensi bagi kita dan memandang diri kita sendiri, apakah kita melihat seorang isteri yang cakap?
Well, aku pribadi sih BELUM, masih jauhhhhhhhh......
Ya iya lah Meg, wong kamu belom nikah, gimana bisa disebut isteri yang cakap? *geleng-geleng* Istrinya sapa kamu? Untuk disebut istri kan kamu harus punya suami?
Eitss, jangan salah, selain punya suami dunia (nantinya), aku punya suami Sorgawi. Kagak percaya? See this :
Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. Yesaya 54:5
So, I’m a wife...... \(“,)/
I’m GOD’s wife.
Apapun keadaanmu sekarang temans, menikah atau melajang, TUHAN kita mau kita menjadi isteriNya yang cakap, seperti di Amsal 31 itu loooo.....
Kuakui (sekali) lagi, aku belum menjadi isteri yang cakap, susah banget boooo....Kalo kagak percaya itu susah, baca lagi deh Amsal di atas. Entah gimana dengan kalian, tapi tiap aku baca itu aku ngerasa THAT’S NOT ME BANGET.... Kalo Donna Partow bilang di sampul bukunya : 90 hari panduan untuk menjalani Amsal 31. Well, aku kayaknya butuh seumur hidup uuntuk bisa menjalaninya *sigh* Berats memang, tapi aku mau menjadi istri yang cakap bagi Allah, dan menjadi wanita yang diinginkanNya.
Aku belum menjalankan proyek per harinya, ada banyak tindakan praktis dari Amsal 31 ini, doa, ayat hapalan, renungan maupun aplikasi Amsal 31 ini untuk dilakukan tiap hari, selain itu disarankan membuat catatan untuk tiap harinya. Aku ingin melakukannya. Rencana sih dari Senin lalu aku mau memulai tapi berhubung aku ada dinas ke kampung-kampung selama 6 minggu, agak repot membuat catatan pribadi. Akhirnya kuputuskan hanya akan membaca buku itu sepanjang perjalananku kemaren, dan aku berhasil menyelesaikannya. Aku semakin tertarik untuk memulai proyek ini, karena sasaran menjadi wanita Amsal 31 ini mencakup semua bidang kehidupan kita, gak Cuma rohani, tapi juga iman, keluarga, kesehatan, penampilan, manajemen rumah tangga, pelayanan, bisnis, manajemen diri, dll.
Sepanjang perjalanan kemaren, aku hanya merenungkan 2 ayat ini:
Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.
Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan.
Amsal 31:10-11
Sedikit ya, Cuma 2 ayat....Tapi saat aku memikirkan ayat tersebut dan menyimpannya dalam hatiku, timbul pertanyaan dalam hatiku....
Apakah aku lebih berharga dari permata?
Benarkah?
Apakah hidupku saat ini akan mendatangkan pujian,”Kamu lebih berharga daripada permata Meg?” dari suami duniawiku nantinya?
Aku tau TUHAN sangat mengasihiku dan Dia menganggapku berharga hingga mau mati untukku, tapi apakah aku sudah menjadi isteri yang cakap bagiNya?
Apakah aku telah menggunakan kepercayaan yang TUHAN berikan kepadaku dengan baik?
Apakah Dia bisa mempercayaiku sepenuhnya untuk melakukan yang benar di setiap waktu?
Apakah bosku, keluarga dan teman-temanku percaya sepenuhnya padaku?
Sudahkah aku membawa keuntungan bagi mereka yang ada di sekelilingku?
Apakah aku selalu melakukan yang benar waktu gak ada orang lain yang melihat?
Apakah aku akan tetap setia dan rajin waktu sendirian?
Apakah aku mengerjakan setiap tanggung jawab dan tugasku dengan baik dan bersukacita? Atau sambil mengomel dalam hati?
Hahahahaha, hanya 2 ayat itu, tapi sepanjang perjalanan dinas kemaren, banyak kali pun aku ditegur, setiap aku melakukan sesuatu yang tidak benar atau gak seharusnya kulakukan, dalam hati berbicara,”Istri yang cakap gak gini lo Meg.” DENGGG!!! Kemudian, tinggallah diriku memilih, mau melakukan apa yang akan dilakukan seorang istri yang cakap bila di posisiku atau nggak. Emang sih, aku gak hapal Amsal 31 tadi (o, iya di buku ini ada proyek menghapal seluruh bagian Amsal 31:10-31, sehingga di akhir 90 hari nanti kita hapal), tapi secara naluri, waktu aku akan (atau sudah) melakukan sesuatu yang gak seharusnya dilakukan wanita Amsal 31, AKU TAHU. Gak tahu napa, AKU TAHU. Analisaku sementara sih, karena aku merasa TUHAN tu suamiku, aku tahulah (sedikit banyak) mana yang menyenangkan hatiNya dan mana yang ngga ^^V
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, ngapain sih berlatih menjadi istri-Nya TUHAN, gak mungkin banget kan? Menjadi isteri manusia biasa aja gak gampang, susye bin capek (iya gak para wanita yang menikah?Hehehehehehe), lah ini...pake berlatih jadi istriNya Tuhan, apa gak lebih susah tuh? PASTI dung susah, standarnya Tuhan kan tinggi boooo....Tapi kawans, let me tell you this, bukankah bila kita telah terbiasa menyenangkan hatiNYA, dan jadi isteri yang cakap bagiNYA, bukankah menjadi isteri yang cakap bagi suami duniawi kita bukan lagi hal yang susye bin capek?
Aku mau berjuang dan berlatih menjadi isteri yang cakap bagi TUHANku, dan bila Dia mau pakai buku ini untuk membentukku menjadi isteri yang menyenangkan hatiNya, aku mau. Hehehehe, jadi ingat teman-teman blogger yang juga dibentuk Tuhan lewat kelasnya masing-masing, ada Stepgun dengan Kelas Karamelnya , Kezia dengan Beauty Classnya , dan Dhieta di kelas Padang Gurun . Sepertinya kali ini Tuhan punya kelas khusus buatku kali ini, Kelas Isteri yang Cakap *ngarang* ^^’
KELAS ISTERI YANG CAKAP
Ditujukan bagi para wanita yang telah menikah atau masih melajang, dan mau menjadi isteri yang cakap bagiNya.
Hahahahaha, kelas yang aneh ya, namanya pun aneh. Sori women, aku gak bisa bikin nama yang bagus *sigh* ^^’ Tapi percayalah, menjadi isteri yang cakap dan lebih berharga daripada permata adalah hal yang indah, karena tujuannya pada akhirnya adalah menyenangkan Dia, TUHAN semesta alam, suami sorgawi kita.
I know, ini bukan kelas yang mudah, kalo mudah ma setahun dua tahun aku dah lulus kali. Ini bakal jadi kelasku seumur hidup ^^’ Dan aku akan menjalaninya hanya karena aku yakin TUHAN memampukanku dan turun tangan sendiri membentukku, aku percaya Dia pun akan berkata padaku:
Mega-IsteriKU yang cakap, milikKU.Kamu lebih berharga dari pada permata.
AKU percaya kepadamu, AKU tidak kekurangan keuntungan.
Kamu berbuat baik kepadaKU dan tidak berbuat jahat sepanjang umurmu.
Kamu mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tanganmu.
Kamu serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh kamu mendatangkan makananmu.
Kamu bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahmu, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayanmu perempuan.
Kamu membeli sebuah ladang yang kamu inginkan, dan dari hasil tanganmu kebun anggur ditanami.
Kamu mengikat pinggangmu dengan kekuatan, kamu menguatkan lenganmu.
Kamu tahu bahwa pendapatanmu menguntungkan, pada malam hari pelitanmu tidak padam.
Tanganmu ditaruh pada jentera, jari-jarimu memegang pemintal.
Kamu memberikan tanganmu kepada yang tertindas, mengulurkan tanganmu kepada yang miskin.
Kamu tidak takut kepada salju untuk seisi rumahmu, karena seluruh isi rumahmu berpakaian rangkap.
Kamu membuat bagi dirimu permadani, lenan halus dan kain ungu pakaianmu.
AKU dikenal banyak orang karenamu.
Kamu membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya, kamu menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang.
Pakaianmu adalah kekuatan dan kemuliaan,kamu tertawa tentang hari depan.
Kamu membuka mulut dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnmu.
Kamu mengawasi segala perbuatan rumah tangga, makanan kemalasan kau makan.
Anak-anakmu bangun, dan menyebutmu berbahagia, AKU memuji engkau:
Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.
Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.
Diberilah kepadamu bagian dari hasil tanganmu, biarlah perbuatanmu memujimu di pintu-pintu gerbang!
“Huaaaa.....betapa aku rindu KAU mengatakan itu semua padaku suatu hari nanti ya TUHANku \(“,)/ Aku akan melakukan apa saja untuk lulus dalam kelas ini. Aku mau tunduk padaMu. KeinginanMU akan menjadi keinginanku. Apa yang menyenangkan hatiMU, itulah yang akan aku lakukan. Pimpin aku TUHAN. Ajari aku ya TUHAN. Amin”
Ok, sekian dulu ya....
Next time aku akan share apa yang aku dapat di kelas ini.
Cyu.....
Kasongan, 23 November 2011
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment