Monday, November 7, 2011

Tuhan di Hidupku


Di telapak tanganMu tertulis namaku
Di dalam genggamanMu seluruh hidupku
Sungguh banggaku punya Bapa sepertiMu
yang tak pernah melupakanku

Di tengah badai hidup Kau menemaniku,
di atas gunung batu Kau bawa diriku
Sungguh banggaku punya Bapa sepertiMu
yang tak pernah meninggalkanku

Reff :
Kunyatakan Engkau Tuhan di hidupku
Tuhan di setiap ucapan dan perbuatanku
Kunyatakan Engkau Tuhan di hidupku
Tuhan yang slalu kusembah di setiap nafasku

Udah pernah blom dengar lagu di atas? Hehehehe, akhir-akhir ini aku suka banget lagu ini. Semula tertarik gara-gara di bagian awal yang menyanyikan anak kecil (gak tau sapa) trus pas sekali reff baru deh suaranya Sari Simorangkir, mantab deh d^^b Terkesan banget sama lagi ini. Di saat sendiri, waktu worship GOD, lagu ini berulangkali aku nyanyikan. Berarti banget syair di bagian reffnya, jadi perenungan buatku.

Pas bagian reff aku mikir gini nih awalnya:
WHO AM I, kok menyatakan TUHAN sebagai TUHAN?
Tanpa aku mengakui Dia itu Tuhan, Dia tetap Tuhan kok, ya kan?
Mau kita mengakui atau ngga pun, gak mengubah kenyataan kalau Dia lah Tuhan.
Dia gak membutuhkan pengakuan kita.
Hehehehehe, ribet banget gak sih penjelasanku?

Gini nih, misalnya suatu kali kamu gak mengakui ibu kandungmu sebagai ibumu, entah karena kamu marah atau karena apa, yang jelas kamu tidak mengakui dia sebagai ibumu. Nah, apakah itu mengubah kenyataan kalau ibumu adalah ibumu? Gak kan? Dia tetap ibumu.

Begitu juga dengan TUHAN dan keberadaannya, DIA tidak membutuhkan pengakuan kita. Tanpa pengakuan kita, DIA tetap TUHAN, dan selamanya adalah TUHAN.
Percaya gak percaya.
Mau diakui atau ngga.
Suka atau ngga.

TAPIIIII......
PERHATIKAN  INI!
Perkara apakah kita telah MENYATAKAN DIA SEBAGAI TUHAN DI SETIAP UCAPAN DAN PERBUATAN KITA,  nah...itu  adalah hal yang berbeda!!

Karena ada banyak di antara kita yang sering mengaku dengan ucapan kita kalau YESUS adalah TUHAN, tapi hidup seolah-olah kita gak mengenal Dia, seolah-olah bukan Dia lah Tuhan kita.

Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. 1 Yohanes 2:4

Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. 1 Yohanes 2:6

Jadi, kalau kita NGAKU-NGAKU KENAL KRISTUS, bahkan kita mengakui Dia adalah TUHAN, mari kita cek hidup kita masing-masing, apakah kita telah hidup sama seperti Kristus telah hidup? Apakah perbuatan kita sudah menyatakan bahwa KRISTUS adalah TUHAN kita? Seharusnya, setiap tingkah laku, cara kita bersikap, perbuatan kita, cara kita bekerja, kuliah ato bermain, SEMUA-MUANYA, haruslah menunjukkan siapa TUHAN kita. Kalo blom, tobatttt.....!!! ^^’ Daripada kita jadi PENDUSTA selamanya, ya kan?

DAN, yang harus diperhatikan lagi, APAKAH UCAPAN kita sudah menyatakan KRISTUS sebagai TUHAN di hidup kita?
Well, ini gak tentang ‘sekedar’ bilang ‘KRISTUS adalah TUHANKU’, tapi mari kita mengoreksi diri, apakah TUHAN bnar-bnar jadi TUHAN atas setiap ucap bibir kita?

Apakah ucapan kita telah berkenan dan menyenangkan TUHAN kita?
Kita sering lupa kalau TUHAN hadir di setiap detik hidup kita, Dia mendengarkan dan menyimak apa yang kita ucapkan. Seandainya TUHAN hadir secara fisik di hadapan kita, apakah kata-kata yang keluat dari mulut kita akan sama dengan yang kita keluarkan selama ini? Aku yakin jawabannya NGGA. Tentu kita akan berusaha menjaga ucapan bibir kita, because of what? Secara naluri kita sadar kalau TUHAN tidak pantas mendengarkan ucapan seperti itu, ya kan? Sayangnya, kita sering melupakan hadiratNya yang ada dan nyata walau Ia tak nampak.

Kita menganggap remeh dan lupa bahwa Tuhan memperhatikan setiap ucapan kita.
Gosip...
menjelekkan orang lain...
humor yang gak sopan...
kata-kata kasar....
perkataan gak penting....
Jadi bagian hari-hari kita.
Well, setidaknya,hari-hariku, dan ucapan-ucapanku... *sigh* T_T

Padahal dah dibilang dengan jelas di FirTu mengenai perkataan:

Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. Efesus 4:29

Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono--karena hal-hal ini tidak pantas--tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur. Efesus 5:4

Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Matius 12:36


BAHKAN, kata sia-sia yang diucapkan pun harus kita pertanggungjawabkan kelak.
Jadi mikir....
sehari ini ada berapa kata sia-sia yang telah aku ucapkan..
berapa kali Tuhan mengernyitkan dahi atau geleng-geleng mendengar ucapan yang keluar dari mulutku...
berapa kali tanganNya mencoba menahan mulutku memuntahkan kata-kata yang sembrono...

Ternyata, menyatakan TUHAN sebagai TUHAN di setiap ucapan dan perbuatanku itu gak gampang. Mudah untuk dinyanyikan, tapi dalam kehidupan sungguh sulit. Perlu perjuangan dan pertolongan TUHAN semata. Kalau pun sungguh perbuatan dan ucapan kita menyatakan KRISTUS adalah TUHAN, itu pun oleh kasih karuniaNya semata.

Kunyatakan Engkau Tuhan di hidupku,
Tuhan di setiap ucapan dan perbuatanku. AMIN


Kasongan, 7 November 2011
-Mega Menulis-


No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...