Bapa Engkau sungguh baik, kasihMu melimpah di hidupku
Bapa kubertrima kasih, berkatMu hari ini yang Kau sediakan bagiku
Kunaikkan syukurku buat hari yang Kau bri
Tak habis-habisnya kasih dan rahmatMu
Slalu baru dan tak pernah terlambat pertolonganMu
Besar setiaMu di spanjang hidupku
Lagu rohani yang udah jarang banget kita dengarin kan, tapi gak tau napa tadi pagi sepanjang jalan Kasongan-Palangkaraya jadi theme song of the road....^^’
Tau gak sih, lagu ini pernah kudengar dinyanyikan sesosok pribadi yang luar biasa bertahun-tahun yang lalu. Bahkan kalo boleh kunobatkan, dialah penyanyi terbaik sepanjang masa untuk lagu ini. Yah, suara penyanyinya emang indah kalo dia menyanyi dalam situasi biasa-secara wong Ambon gitu lohhhhh......Hehehehehe. Tapi sebenarnya, situasi yang gak biasa pada waktu itu yang membuat lagu itu terdengar suangat indah buatku.
Saat dia menyanyikan lagu ini, aku tau banget dia gak dalam situasi sukacita ato sedang mengalami kebaikan ato dapat berkat yang luar biasa. Gak banget! Sebaliknya, dia sedang mengalami beban yang sangat berat, masalah yang pastinya membuat sapapun yang mengalaminya nangis-nangis, bahkan kecewa luar biasa ma Tuhan.
Tapi, tiap hari, subuh-subuh, aku dengar dia menyanyikan lagu tadi. TIAP HARI!! Awalnya aku kira aku mimpi, pagi-pagi buta gitu dah dengar suara orang nyanyi, awalnya samar-samar aja. Trus aku bangun dan memang lagu BAPA Engkau Sungguh Baik itu yang sedang dinyanyikan. Kadang suaranya disertai isak tangis. Duh, aku yang dengar aja serasa tersayat-sayat mendengar suaranya, gimana BAPA kita di sorga ya......
Luar biasa karena betapa dalam kesesakan yang seperti itu dia tetap bisa bilang kalo TUHAN tu baik, walopun dengan berat banget, aku tau itu.
Aku gak tau kalo aku ngalamin persis seperti yang dia alamin, apa aku bisa tetap bilang TUHAN tu baik, susah....berat banget pasti..... Awalnya, aku sempat mempertanyakan dalam hatiku, apa dia benar-benar tulus bilang TUHAN tu baik, padahal TUHAN mengizinkan hal buruk seperti itu menimpanya. Apa bukan lip service doang. Apa dia benar-benar yakin TUHAN tu baik sekarang, setelah semua yang dia dan keluarga alami. Tapi melihat bagaimana dia melewati masa-masa itu, aku yakin dia tulus.
Sampai sekarang aku gak berani menanyakan kepadanya, apa yang dia pikirkan waktu menyanyikan lagu itu berulang kali tiap hari.
Aku bayangkan kalo aku di posisinya, aku pasti bertanya-tanya kenapa Tuhan biarkan ini terjadi, bagaimana mungkin TUHAN yang baik itu, TUHAN yang aku percaya selalu memberikan yang terbaik bagi anak-anakNya kok tega izinkan ini terjadi dalam hidupku.
Itu aku sihhh... ^^’ Tapi dia berbeda, dia tetap meyakini kebaikan TUHAN, dan bersyukur kepada TUHAN. Aku terharu tiap mengenang mendengar suaranya yang serak-serak karena tangis menyanyikan lagu itu.
Kalo ada orang yang mengajariku untuk bersyukur di masa-masa sulit, dialah orangnya. TUHAN memberiku guru yang sangat baik.
Terima kasih Opa.....
*teruntuk Opa Ulis di Jakarta, kapan nih main ke Palangkaraya? ^^*
Kasongan, 17 Januari 2011
-Mega Menulis-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Karakter di Dunia Kerja
Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...
-
“Kerjakan apa yang menjadi bagianmu, dan Allah akan mengerjakan apa yang menjadi bagianNya.” Siapa yang pernah mendengar kalimat itu??...
-
GOOD RIDDANCE Tahu artinya gak? Ato...Pernah dengar gak kalimat demikian? Iyeee...itu bahasa Inggris, kalo dicari di kamus artinya...
-
“Mosok aku sih yang ngerjain kayak gitu.”, pikirku. Aku melihat setumpuk surat di atas meja kawanku dengan rasa malas. Sudah menjadi t...
No comments:
Post a Comment