Posts

Showing posts from 2015

Cepat Membaca atau Gemar Membaca?

Membaca tulisan Bu Meicky Dukanya Senang Menulis di Negarayang Rakyatnya Malas Baca   mengingatkanku pada cerita seorang sepupuku yang menjadi guru, ia diminta kepala sekolahnya untuk memberikan pelajaran membaca tambahan untuk beberapa anak kelas   1 SD. Bagian yang menganggu sepupuku adalah saat ia bertemu orang tua dari anak yang diajarinya adalah sang orang tua tersebut berkata:

Bandung, Abraham dan Echa

Image
Ini cerita lawas. Tahun 2012 yang lalu aku berkesempatan menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Bandung dan bertemu blogger terimut se-Cijerah, owner   Blog Fountain of Joy   , Miss Echa….plok.plok.plok. Jadi ceritanya, aku lagi dinas ke Jakarta, truss slese dinas pas weekend gitu, maen deh ke Bandung. Mumpung ada yang bersedia nampung   selama di Bandung, hohohoho. Cerita Echa pas daku maen ke sana bisa dilihat di sini  

Menjadikan Seorang Pria sebagai Pria

“Eh….mau angkat galon dek? Gak usah, abang ajaa….” Aku ngeyel dan tetap angkat sebuah galon, yes...masih bisa ^^V “Loh dek? Bisa aja tuh kamu angkat galon”. Abangku keheranan melihatku dengan mudahnya (tsahhh….boong deng :p susah payah juga) mengangkat sebuah galon. Maklum, sejak menikah dia gak pernah melihatku mengangkat galon air (eh, ini galon air yang berisi ya, bukannya yang kosong, hehehe). “Bisa lah bang, emang kapan aku bilang gak bisa?”, balik aku yang heran. “Bukannya dulu kamu bilang kalo ngisi galon air di rumah Kasongan, ada tukang air yang angkatin sampe dispenser?” “Ooo….itu, itu kan pas ada tukang jual air keliling bang, kalo ngga biasanya aku sendirian beli dan angkatnya”. “Kok, baru ini kamu angkat sendirian abang lihat dek?” “Iya lah, kan ada abang, hahahaha. Nah, kali ini karena banyak banget galon yang harus abang angkat (4 biji), makanya aku bantuin. “ “Oooo….kirain emang gak kuat” “Ngga lah bang, binimu ni aslinya Wonder Woman” ^^V

Foto Prewed

Image
Kalo di postingan sebelumnya aku cerita bagaimana bersenang-senang menggunakan voucher yang dibeli dilewat internet, kali ini aku mau share foto-foto (bukan) prewed yang diambil fotonya emangs sebelum aku merit,lah…sama aja prewed gak sih? LOL. Kami gak punya niatan sebenarnya untuk foto prewed, secara biaya merit dah mahal, lah kebayang gak kalau dua kali acara (di Pekanbaru dan Palangka Raya), ongkos acara trus PP-nya keluarga pulak *nangis* Makanya,kami memutuskan gak ada tuh yang namanya foto prewed, undangan kagak pake foto-fotoan segala. Gitu deh. Keputusan akhir setelah diskusi gak lama, maklumm..sama-sama itungan kami berdua, hahaha. TAPIIII…Tuhan Yesus emang baek banget, secara kebetulan pas hunting voucher di website yang aku share sebelumnya, eh…ada pulak voucher foto yang murah banget, kalo gak 100 ya 150 ribuan gitu. Isenglah beli, naaaa…kebetulan jas si abang dah jadi, kebayaku juga dah jadi \(“,)/ Yo wes, akhirnya kami memutuskan untuk foto-foto, yeeeeeyyyyy… ...

Belanja dengan Voucher? Kenapa Tidak?

Sebenarnya berawal dari usaha ngedate hemat, hahaha.   Tahun kemaren, selama 5 bulan aku mengikuti diklat kemetrologian di Cihanjuang, Jawa Barat. Lumayan, kalau mau (dan punya uang), aku dan abangku bisa ketemu tiap minggu(aku libur Sabtu-Minggu). Entah aku yang maen ke Jakarta atau abangku yang maen ke Bandung. Tapi, berhubung dah ada rencana nikah tahun 2015, mau gak mau kami harus mengencangkan ikat pinggang. Gak ketemu tiap minggu deh jadinya, paling gak 2 minggu sekali atau malah sebulan sekali (kalau aku banyak tugas diklat). Sedih? Kagak laaaaa…wong biasanya LDR-an setahun ketemu cuma hitungan sebelah jari tangan setahun, ini ma udah sujud syukur dan makasih banget sama Tuhan, Tuhan Yesus baekkkk…\(“,)/ Persiapan merit bisa sedekat ini kan jadi enak diskusi dan ngobrol banyak hal pas ketemuan.

Tiga Tahun Sudah

Abangku sayang, Terima kasih buat 3 tahun pacaran kita (yes,dah meritpun kita tetap pacaran lah ya,malahan sekarang dah bisa mesra-mesraan, hohoho)

Pertanyaan Gak Penting

Oke, berawal dari chat sama Echa, bingung mau nulis apa, dan jadi pengen nulis daftar pertanyaan yang konyol untuk dijawab. Pengen minta ide pertanyaan aneh dari Echa eh ujung-ujungnya malah berakhir dengan Echa yang mengemis-ngemis minta aku membuat daftar pertanyaan dan menjawabnya, lalu Echa minta ditag dan dia akan mengetag banyak orang. Hahahaha. Baiklah, ini diaaa….bagi yang ditag, silakan dijawab sempat atau gak sempat. Enjoy….!!!

Sedikit tentang Marah Berjenjang dan MUSA

“Kadisku yang dulu enak banget. Gak ada tuh ceritanya dia marah-marahin staf kalau salah mengerjakan sesuatu. Yang dimarahin atasan stafnya dulu. Baru nanti atasan staf tersebut marah ke stafnya, jadi berjenjang marahnya”, ucap seorang kawanku. Abangku yang juga mendengar hal tersebut mengiyakan,”Emang seharusnya seperti itu pimpinan yang benar. Jadi ada tanggung jawab juga tuh mereka yang punya jabatan”.

Bersukacita dengan Orang yang Bersukacita

Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Roma 12:15 Dulu aku mengira menangis dengan orang yang menangis lebih susah dibandingkan dengan bersukacita dengan orang yang bersukacita. Berempati-turut merasakan yang orang lain rasakan hanya susah jika berkaitan dengan rasa duka. Benarkah demikian? Jika demikian, mungkin ayat di atas seharusnya hanya berbunyi ‘Menangislah dengan orang yang menangis’ TOK, toh bersukacita dengan orang yang bersukacita gampang dilakukan. Tapi ternyata tidak.

Mengatur Keuangan (Lagi)

Rupanya postinganku yang ini  mendapat tanggapan dari salah seorang adek tingkatku. Dan aku terinspirasi untuk (lagi-lagi) membahas yang namanya uang. Salah satu buku yang cukup mempengaruhi bagaimana aku mengatur keuangan adalah sebuah buku karangan Ligwina Hananto yang pernah aku tuliskan reviewnya di sini 

Mengatur Keuangan Pribadi

Gara-gara baca postingan Kezia yang ini , jadi tertarik deh ngomongin duit. Sejak menjadi PNS saya mulai tertarik dengan yang namanya pengelolaan keuangan. Bukannnn… bukan karena saya mata duitan, hahahaha (meskipun gak pula nolak kalau ada yang mau ngasih duit. LOL-kidding). Bukan pula karena saya memiliki apa yang dinamakan orang-orang kecerdasan finansial, sama sekali tidak. Justru karena saya merasa tidak pandai mengatur uang, saya belajar mengelola keuangan saya. Bo, bisa stress beneran deh kalau saya tidak belajar mengelola keuangan. Bayangkan, saat saya menjadi CPNS (tahun 2010), gaji hanya 1,3 juta. Itu gaji dipotong 500 ribu per bulan (selama 35 bulan) untuk membayar kredit motor, wuih…saya merasa menjadi orang termiskin di dunia*sedih* Kenapa juga beli kredit Meg? Ya iya laaaa…Mau beli cash gak ada duitnya, hehehehe. Mau gak beli motor, tapi itu dah jadi kebutuhan untuk transportasi (tidak ada angkutan umum dari rumah ke kantor). See? Kalau saya tidak belajar mengelola k...

Peliharaan Mamahku

Mamahku memelihara semut Jepang yang katanya bisa dimakan untuk obat,di sebuah toples diletakkannya 4 ekor semut,kapas dan ragi (makanan untuk semut tersebut),setelah beberapa minggu semut jepang tersebut bertambah banyak dengan bonus beberapa ekor belatung.Dita sepupuku heran melihat toples tersebut. Dita : Mbak,apa itu? Ruri : Semut Jepang Dit,peliharaan bude,buat obat. Dita : Ih,belatungnya kok banyak? Ruri : Ga tau Dit. Dita : Oo...mungkin karena ada raginya mbak,ada lalat bertelur di situ. Dita : Yang dimakan apanya mbak? Ruri : Raginya Dit,semutnya makan ragi. Dita : Bukan mbak,yang dimakan bude apanya? Aku : Belatungnya Dit,huahahahaha.

Pencobaan

Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai olehyang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudahmatang, ia melahirkan maut. Yakobus 1:13-15 Banyak orang berkata bahwa pencobaan dan ujian adalah hal yang berbeda.Pencobaan dikatakan bukanlah dari Tuhan dan memiliki tujuan yang berbeda dengan dengan ujian. Sebuah ilustrasi menggambarkan pencobaan sebagai sebuah burung yang hinggap di kepala kita,kemudian keputusan kitalah yang akan menentukan apakah si burung akan membuat sarang di kepala kita atau tidak. Hari ini aku belajar, bahwa saat kita dicobai (oleh iblis atau keinginan kita sendiri),kita memiliki kesempatan memutuskan melakukan hal yang benar sama besarnya dengan kesempatan memutuskan hal yang salah.Kita berkuasa menentu...

Saat Kecewa Kepada Dia yang Dianggap Panutan

“Kamu kenapa dek?”, tanya abangku. “Sedih bang.” “Kenapa?” “Nih.” Kutunjukkan sebuah berita online yang baru saja kubaca. Isinya tentang perselingkuhan seorang pencipta lagu FS dan artis FF. “Mereka masih manusia dek.” Iya pulak sih, selagi kita manusia, kita masih bisa berbuat salah. Masih bisa berdosa. Kata Lassma, gak ada manusia yang kebal terhadap dosa, indeed. Tapi aku harus mengakui, jauh di lubuk hatiku, aku kecewa. Aku tidak menyangka seseorang yang selama ini dipakai Tuhan dengan luar biasa bisa berbuat demikian. Semua manusia bisa berbuat dosa. Beda jenis dosanya aja kali. Mereka mungkin jatuh dalam dosa A, tapi aku juga bisa jatuh dalam dosa B. Berdoa dan berjaga-jaga saja lah…Ga ada manusia yg sempurna. Kita sama-sama gak sempurna,sama-sama berdosa, sama-sama butuh kasih karunia Tuhan supaya tetap hidup benar. Sama-sama berjuang untuk menyenangkan Tuhan. Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penuru...

Sudah Berapa Bulan Meg?

“Sudah berapa bulan Meg?”, tanya seorang kenalanku sambil melirik ke peyutku yang mungil ini. Jiahhh….Aku Cuma bisa tertawa mesem dan berkata,”Belum kok, doakanlah yaaa…” Ditanya,”Sudah isi belum?” atau “Sudah hamil belum?” ternyata tidak lebih menyakitkan daripada dikira hamil padahal belum hamil, huhuhuhuhu. Yang artinye, AKU TAMBAH GEMUK DUNKKKK T_T “Tuh kan dek, apa abang bilang?” abangku berkomentar demikian sambil tertawa mendengar perkataan kenalanku itu. BAYANGKAN!!! Abangku cuma bereaksi gitu *sigh*. Eike kan habis merit hepi yeeee…kalo aku tau-tau kurus kering kan pemirsa jadi bertanya-tanya, ini meritnya jangan-jangan menderita nih ato disiksa suami neh makanya jadi kurus kering. Jadi, ngeliat bodiku sekarang bisa dipastikan daku bahagia lahir batin. LOL. Eniwei,yang konyol lagi, seorang kenalanku yang lain (lagi-lagi) bertanya,”Sudah isi belum?” Kujawablah kalau belum, sekalian tanya apa resepnya, secara anaknya dah beberapa orang gitu. Dengan sant...

Apakah Panggilan Saya?

“Apakah panggilan saya sehingga melaluinya Tuhan paling dimuliakan?” Pertanyaan tersebut ditanyakan Kak Johan bagi kami dalam salah satu sesi Kelas Berbuah di Kaliurang bertahun-tahun yang lalu. Dalam segala sesuatu yang kita kerjakan, kita dapat memuliakan Tuhan saat kita mengerjakannya karena Dia dan untuk Dia. Kita dapat memuliakanNya saat kita beribadah di gereja, namun kita juga dapat memuliakanNya saat kita memilih mengikuti sebuah acara bersama teman-teman kuliah kita. Pertanyaannya bukan lagi apa yang harus saya kerjakan untuk memuliakan Tuhan tapi di antara pilihan-pilihan ini, yang manakah yang paling memuliakan Tuhan? Contoh: Saat dihadapkan pada dua pilihan, bekerja di kantor pemerintah dan melayani sebuah suku terabaikan di pedalaman, mungkin kita bertanya-tanya, manakah yang Tuhan ingin saya kerjakan? Manakah yang memuliakan Tuhan? “Tentu saja dong, melayani suku terabaikan”, demikian jawab seseorang. Bagi sebagian besar orang, melayani sebagai misionaris...