Rupanya postinganku yang ini
mendapat tanggapan dari salah seorang adek tingkatku. Dan aku terinspirasi
untuk (lagi-lagi) membahas yang namanya uang. Salah satu buku yang cukup
mempengaruhi bagaimana aku mengatur keuangan adalah sebuah buku karangan
Ligwina Hananto yang pernah aku tuliskan reviewnya di sini
Aku belajar dan mempraktekkan beberapa hal dari buku
tersebut. Aku akan share beberapa saat ini (yang teringat), sedangkan yang lain
di lain waktu. Salah satu hal yang sebelumnya tidak terpikirkan saat aku
merencanakan keuangan ternyata kita perlu terlebih dahulu menetapkan hal ini:
TUJUANMU APA?
Setelah kita menetapkan tujuan, pertanyaan-pertanyaan lain
akan muncul:
Misal, kita punya tujuan mengumpulkan uang untuk biaya
menikah.
Pertanyaan berikutnya yang berkaitan dengan keuangan:
-Kapan (rencana menikah tahun depan dan menikah 10 tahun
lagi tentu akan berbeda dalam hal pembiayaan maupun bagaimana cara mengumpulkan
uang tersebut)
-Berapa biayanya (seratus juta mungkin cukup jika menikah
tahun depan, tapi apakah 10 tahun lagi biaya tersebut cukup, huaaa…belum tentu)
-Bagaimana (bagaimana kita mengumpulkan uang jika akan
menikah tahun depan,misal menabung 10 juta selama 12 bulan-20 jutanya untuk
biaya terduga, atauuuu…menginvestasikan 100 juta saat ini pada instrumen investasi
terpilih-kalau memang sudah punya uang cash, jika ingin menikah 10 tahun lagi)
-Dimana (instrument investasi mana yang akan digunakan,
tabungankah, reksadanakah, depositokah, surat berhargakah, emaskah, tanah, atau
apa, tentunya semua bergantung pada TUJUAN keuangan kita apa).
-SIAPA (#eh# ya iya laaaa…kalo yang bakal nikah dengan kita
pangeran or putri yang tajir dari kerajaan mana yang duitnya gak habis tujuh
turunan, maybe gak perlu lah ya mikir biaya sampe segitunya, gkgkgkgkgk *OKE,
ABAIKAN SAJA INI :p*)
So, ngerti kan sekarang kenapa penting untuk tahu TUJUAN
KEUANGAN kita apa.
Trus, hal yang gak bisa kita abaikan adalah INFLASI.
Kenapa?
Karena inflasi akan membuat nilai uang semakin menurun, daya
beli kita akan semakin menurun. Kalo mau jelasnya definisi inflasi, monggo
searching di google deh, hehehe. Tapi kalo buat aku gampangnya gini deh buat
ngerti dampak inflasi, zaman aku SD, aku ingat banget harga coklat SILVER QUEEN
waktu itu Rp.1300,- sekarang? Terakhir aku lihat Rp.15.000an. Bujubunengggg…yah,
gitulah kira-kira akibat inflasi.
Trus yaaa… akhirnya aku mulai berinvestasi di berbagai instrument
investasi (tsahhhh…bahasanya ngeri ya) :p Kenapa gak fokus di satu instrumen saja?
1. Tujuan keuangan tiap orang beda
Yep. Balik ke sini lagi.Setiap instrumen punya kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Tujuan keuangan kita akan menentukan, instrument mana
yang lebih cocok. Misalkan,kita tahu dana anak masuk SD X sekarang 5 juta,
sedangkan anak kita baru masuk SD 6 tahun lagi. Kita punya neh duit 5 juta
sekarang. Nah….kalo yang 5 juta ini ditabung, kira-kira 6 tahun lagi aman dong
karena kita dah punya 5 juta tadi. NO. Kalau kita hanya menabung 5 juta
tersebut tanpa menambah tabungan, kemungkinan besar biaya yang kita siapkan
tersebut akan kurang, karena bisa dipastikan biaya masuk SD tersebut sudah
berubah. Lagi pula, 5 juta tadi akan berkurang nominalnya karena terpotong
biaya administrasi. Karenanya, kita perlu melakukan hal lain agar rencana awal
tetap terwujud.
2. Jangan menyimpan
semua telur dalam satu keranjang
Bahaya, kalo tu keranjang jatuh,pecah semua dah telurnya.
LOL. Intinya membagi resiko sih. Misal, kita berinvestasi di emas untuk biaya
anak masuk SD tadi, lalu untuk dana darurat pun kita berinvestasi di emas, dana
kesehatan juga, lalu…amit-amit nih, emas yang kita simpan itu dicuri semua.
Nangis kan? Ngeri kan? Contohnya rodo ekstrim ya. Maklum, bingung cari contoh,
gkgkgkgk.
Lalu, kamu berinvestasi dengan instrumen apa Meg?
Macam-macam sih, emas, tabungan, tanah, reksadana.
Sesuai dengan tujuan laaaa…
Postingan berikutnya, aku akan share instrumen investasi
yang aku gunakan, kenapa, kelebihan dan kekurangannya. Well, sekali lagi, tujuan
keuangan setiap orang beda, gajinya beda pulak, sikon beda, persembahan kasih
kita beda, komitmen kita beda, utangnya beda, jumlah anggota keluarga yang
dihidupi beda, rencana-rencana kita beda, dll masih banyak perbedaan kita. Mari
kita berhikmat dalam mengatur keuangan pribadi maupun keluarga. Mari kita
belajar lebih bertanggung jawab dengan apa yang telah TUAN kita percayakan. Ya,
Allah sungguh kaya dan mampu mencukupi keperluan kita. Tapi jangan lupa, Dia
juga berikan kita hikmat untuk menimbang mana yang baik, mana yang
mempermuliakan Dia. Saat kita menghambur-hamburkan apa yang Dia berikan, kita
menjadi penatalayan yang tidak bertanggung jawab.
Kita dipanggil untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.
Bagaimana jika kita juga dipanggil memberikan berkat keuangan bagi orang lain,
bagi pelayanan, bagi misi yang Tuhan inginkan? Sudahkah kita siap? Aku pernah
berencana mengikuti sebuah mission trip, ada dorongan yang kuat untuk aku
mengikutinya, lalu aku berencana mengikutinya beberapa bulan sebelum tanggal
keberangkatan, mission trip ini tentu saja membutuhkan biaya. Bagi orang lain
mungkin itu nilai yang kecil, tapi buatku, biayanya sangat besar. Dengan gajiku
sebulan tentu saja aku tidak sanggup, jika aku beralasan tidak punya uang lalu
tidak berangkat, sah-sah saja kan? Tapi, karena aku berkomitmen, aku menyusun
rencana, berapa yang aku simpan tiap bulannya sebelum tanggal keberangkatan. Dan
aku berangkat \(“,)/ Penting banget merencanakan keuangan kita. Dan lagi, akan
jadi kesaksian yang hebat jika kita bertanggung jawab dan menjadi penatalayan
yang baik atas setiap apa yang Tuhan percayakan pada kita.
Kasongan, 1 September 2015
-Mega Menulis-
2 comments:
Ini knp form disqusnya g ada?
Cieee yg rajin atur duit ...batak kalipun hahaha... Emg hrs sih. Gw investasi cm saham, sisany warisan hhahaha
Iyah gw stuju dgn inflasi, uang jgn diendepin...aduh gw yg blm nikah aj ud kpikiran biaya kuliah anaak! Loool
Ngemeng-biaya kuliah anak, daku baru-baru denger tanteku cerita, anaknya kuliah tahun 2013 masuk di universitas swasta, u know per sks-nya berapa? 300 ribu boooo. Zamanku dulu masuk kul tahun 2002, per sks 30 ribu, 11 tahun dan 10 kali lipat lo naeknya, aje gileeee. Fiuhhh...
Post a Comment