Judul Buku : Untuk Indonesia yang Kuat
Nama Pengarang :
Ligwina Hananto
Jenis Buku :
Keuangan
Tahun Terbit :
2011
Ini salah satu buku yang aku baca baru saja di tahun 2013,
pertama kali mengetahui tentang buku ini dari twitter QMFinancial, aku mulai follow
baru beberapa bulan juga, suka mengikuti twitnya Mrs.Ligwina Hananto (pengarang
buku ini), dan tertarik banget menggunakan jasa perencana keuangan QMFinancial
ini ^_^ Tapi aku pikir-pikir, mahal sekali biayanya, ya sudahlah...Sampai suatu
hari di twitnya diiklankan buku ini. Ahaaa....lebih murah kan pastinya belajar
dari buku, hohohoho *perhitungan*. Akhirnya aku pesan 1. Dan, beberapa hari kemudian
buku itu sampai di rumah.
Baru melihat sampulnya, aku sudah tertarik melihat sub
judulnya yang tertulis demikian:100 Langkah Untuk Tidak Miskin. Jadi penasaran
kan, aje gilee....sampai 100 langkah gitu, hahahaha. Dan membuka halaman
judulnya, terdapat sebuah list berisikan 100 langkah (iyeee...beneran 100 langkah
bo) tersebut. Geleng-geleng lah aku saat membacanya, antara tertarik
melanjutkan memnbaca bukunya dan mencemooh si Wina (begitu dia biasa disapa
dalam tulisan onlinenya),lah kalo gini ma julana list ini aja ketimbang bukunya,
kan lebih murah, hahahahaha *perhitungan lagi*. Tapi baiklah, sepertinya rasa
tertarikku cukup besar, sehingga aku membuka lagi halaman-halaman berikutnya.
Dan yang paling aku suka, begitu membaca halaman berikutnya, di halaman yang
gak penting itu, Mrs.Ligwina membubuhkan tanda tangannya disertai pesan:FINANCE
SHOULD BE PRACTICAL! I love it ^^ Berasa dapat pesan pribadi gitu, dan
diingatkan untuk praktekin apa yang aku baca ntar, gak baca doang :p
Membaca buku ini membawaku mengikuti alur pemikiran
penulisnya yang ternyata gak Cuma mikirin duit alias keuangan doang.
Pertama-tama pesan yang tersampaikan adalah dia prihatin dengan keadaan
Indonesia terutama rakyatnya yang gak bisa memanage keuangannya dengan baik,
okelah untuk golongan miskin, tapi bagaimana dengan golongan menengahnya?
Golongan menengah didefinisikannya sebagai orang-orang seperti diriku
(yeahhh...aku harus mengakui kalau aku golongan menengah), yang punya
penghasilan pas-pasan sebulan untuk makan 3x sehari, untuk membeli buku, nonton
film terbaru di bioskop, tapi ternyata tidak pernah memikirkan masa depan keuangan,
sehingga waktu inflasi menghantam, keuangan langsung gonjang ganjing. Golongan
menengah ini biasanya tidak memikirkan keuangannya secara jelas.
Mrs.Hananto menuliskan dalam bukunya bahwa visinya adalah
menciptakan golongan menengah Indonesia yang kuat. “When
we are stronger, we can be stronger for others”, kalau kita kuat,
kita akan mampu menolong orang lain. Kita tahu banyak rakyat Indonesia yang
miskin, lalu bagaimana kita menolong mereka jika kita saja tidak kuat secara
finansial. Dan jujur saja, aku mulai tergerak di bagian ini. Apalagi pada
bagian si Mrs.Hananto ini bercerita dia punya asisten rumah tangga, dan dia
mengajarkannya tentang menabung-menyisihkan sekian jumlah setiap bulan dari
penghasilannya dan tidak menghabiskannya. Hal yang simple, tapi berarti.
Buku ini juga membuatku menyadari kalau aku belum
merencanakan keuanganku secara jelas. Yang terpenting dalam perencanaan
keuangan ternyata adalah menanyakan pertanyaan sakti ini:
TUJUAN LO APA?
Okelah, kita punya tabungan. Setiap bulan kita bisa
menyisihkan 20% ato bahkan 100% (ini gimana caranya ya, hahahaha) dari
penghasilan kita untuk ditabung. Tapi kalo kita gak punya perencanaan jelas
tabungan itu untuk apa, berapa, mengapa, dimana dan bagaimananya itu berarti kita
belum merencanakan keuangan kita. Aku belajar, kalo tujuan keuangan kita harus
jelas, untuk apa? Misal, dana merit *lohhh, hahahaha*, kita harus mulai
memperhitungkan kapan akan merit, estimasi biayanya juga, baru kemudian
memikirkan cara mendapatkan dana tersebut. Tentunya, menikah 10 tahun lagi dan yang
akan menikah 2 tahun lagi beda dunkkkk, baik dalam pembiayaan maupun cara
mencari dananya. Makanya, tujuan kita harus jelas.
Saat membaca bagian lain dari buku ini, aku juga menyadari
kalau menabung saja tidak cukup, berkenalan dengan inflasi membuatku sedikit
ngeri, dan ternyata perlu deh yang namanya investasi. Terutama untuk
tujuan-tujuan keuangan jangka menengah dan panjang, misal: dana pendidikan
anak, dana pensiun, dll. Terus terang, sebelumnya aku tidak pernah memikirkan menyiapkan
dana pensiun ini sendiri, kupikir sebagai PNS yang nantinya akan mendapat
pensiun setiap bulannya (atau dengan wacana baru-baru ini, sejumlah besar uang
begitu pensiun, tapi dibayarkan langsung sekali saja), berarti aku dah punya dana
pensiun dunk. Tapi setelah dibukakan banyak hal, terutama inflasi tadi, aku
mulai menyadari, ternyata aku harus mulai berinvestasi. Dan disinilah aku mulai
mengenal yang namanya produk-produk investasi. Kalau dulu mendengar kata
investasi aku akan bertanya mengenai mana yang paling menguntungkan, tapi
setelah membaca buku ini aku mengert bahwa produk investasi disesuaikan dengan
tujuan keuangan kita, that’s new for me ^^V
Membaca buku ini secara keseluruhan memberikan pemahaman
buatku dalam hal perencanaan keuangan dan prakteknya. Saat mengamati 100
langkah yang dibuat Wina, aku tersenyum, ternyata ada beberapa hal yang telah
aku lakukan sebelum membaca buku ini, dan aku mau mulai menjalankan apa yang
aku baca, tentunya menyesuaikan dengan tujuanku apa. 100 langkah itu tentunya
bukan harga mati ya, karena tiap orang punya tujuan keuangan yang berbeda, tapi
secara umum aku lihat cukup kok sebagai panduan bagi kita yang ingin menjadi
bagian dari golongan menengah Indonesia yang kuat ^^V
Aku teringat, dulu aku terinspirasi sebuah kalimat,”Tuhan
memberikan kita banyak, supaya kita juga memberi banyak”,tapi apakah kita hanya
memberi setelah diberikan Tuhan banyak? I don’t think so... Dari yang sedikit
pun,kita mampu memberi, asalkan kita merencanakan dengan baik setiap penggunaan
pendapatan yang kita miliki. I learn, berencana dalam keuangan bukan
menunjukkan kita gak beriman kalau Allah akan menyediakan kebutuhan kita. Tapi,
saat dengan hikmat yang kita miliki, kita mulai merencanakan keuangan kita, itu
menunjukkan iman kita kepada Allah kita, yang sanggup memberkati
rencana-rencana kita dan menjadikan yang jauh lebih baik dari yang kita
rencanakan.
Well, salah satu yang aku lakukan setelah membaca buku ini
adalah merencanakan dana pensiunku. Aku gak mau ntar waktu pensiun membebani
anak cucuku *cieee...* Minggu ini aku mulai merencanakan dana pensiunku, membaca-baca
mengenai produk investasi yang akan aku gunakan, pergi ke bank yang mempunyai
fasilitas investasi tersebut, menghitung berapa yang akan aku sisihkan setiap
bulannya, menghitung apakah aku mampu menyisihkan sekian nominal tersebut. Dan
ya, bulan ini aku mulai berinvestasi untuk dana pensiunku nanti ^^ Aku juga
telah menyiapkan dana daruratku, yang katanya kalo single sih paling ngga 4x
pengeluaran tiap bulan, hohohoho.
Untuk Indonesia yang Kuat! \(“,)/
Palangkaraya, 7 Juli 2013
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment