Thursday, July 18, 2013

Wisdom in Book "Serving My Best"



Judul Buku                   : Serving My Best
Penulis                         : Bruce Bugbee
Penerbit                       : Gloria Graffa
Tahun Terbit                : 2010
Dibeli di                       : Nitip teman, kayaknya dia beli langsung Gloria Yogyakarta deh,
memanfaatkan kartu anggotanya ^^V

Resensi
Di awal, sang penulis memberikan analoginya tentang tanaman di rumahnya yang selalu mati layu, namun ternyata bukan tanamannya yang jelek, seorang kawannya menjelaskan bahwa tanaman tersebut agar tumbuh harus terkena sinar matahari. Bruce belajar 2 hal penting dalam bercocok tanam: Pertama:ketahuilah yang dibutuhkan setiap tanaman untuk bertumbuh.Kedua, letakkanlah tanaman itu di tempat yang tepat. Allah sudah menciptakan dan merancang kita dengan suatu tujuan. Kita sudah “dirancang” untuk memberi perhatian lebih pada hal tertentu dibanding lainnya. Kita diberi karunia rohani untuk melakukan tugas pelayanan dengan cakap. Kita dirancang dengan gaya kepribadian tertentu untuk berelasi dengan orang lain. Kita juga memiliki keterbebanan tertentu. Saat kita mengenali profil pelayanan kita yang mencakup karunia rohani, gaya kepribadian dan keterbebanan yang diberikan Allah kepada kita, maka kita akan melayani lebih efektif dibanding sebelumnya.

Buku ini membawa kita mengenali profil pelayanan kita. Di tiap babnya terdapat pertanyaan-pertanyaan refleksi yang akan membawa kita pada perenungan tentang pelayanan yang efektif bagi tubuh Kristus. Terdapat juga beberapa tes sederhana untuk mengidentifikasi profil pelayanan kita, apakah karunia rohani, gaya kepribadian maupun keterbenan yang kita miliki.

Hikmat
Aku mengenali profil pelayananku melalui serangkaian perenungan dan tes yang aku kerjakan.
Dan ada satu pertanyaan menarik yang aku ingat:
“Mengapa kamu melakukan yang bisa dilakukan orang lain, sementara kamu mengabaikan pekerjaan yang hanya kamu yang bisa mengerjakannya?”
That means, kita dipanggil sebagaimana diri kita, untuk mengikut Tuhan, dan standar pelayananku bukanlah apa yang dilakukan orang lain, tapi apa yang Tuhan mau aku lakukan. Gak pedulu aku melakukan lebih banyak, atau bahkan lebih sedikit dari yang dikerjakan orang lain, gak masalah. Fokusnya Kristus, bukan orang lain. Dia saja yang menilai, bukan orang lain.

Aplikasi
Aku sekarang gak peduli waktu orang lain bilang kok aku gak melakukan ini itu ato harusnya aku melakukan ini itu. Aku fokus pada hal-hal yang memang aku bisa maksimal di situ. Contohnya, aku pernah menolak menjadi guru sekolah minggu sewaktu ditawari. Bukan sok-sokan ya, tapi aku tahu keterbebananku bukan di situ. Dan lagi, aku tahu, masih banyak orang lain di gerejaku yang mampu melayani anak-anak secara maksimal. Aku tahu aku akan lebih efektif melayani pemuda atau remaja. Sekilas nampaknya seperti memilih-milih pelayanan ya, tapi aku sudah mendoakan, dan kalau kita tahu lebih efektif di tempat lain, mengapa harus peduli apa kata manusia.

Kasongan, 18 Juli 2013
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...