1 Raja-raja 5:4 (TB) Tetapi sekarang, TUHAN, Allahku, telah mengaruniakan keamanan kepadaku di mana-mana, tidak ada lagi lawan dan tidak ada lagi malapetaka menimpa.
Kalau dipikir enak banget ya Salomo, mewarisi kerajaan yang aman damai, lawan ga ada, malapetaka juga gak ada. Jadi ngebandingin dengan Daud yang susah banget, perang melulu, dikejar-kejar musuhnya, harus pura-pura gila, dll. Beda banget apa yang dialami Salomo dan Daud. Tapi yang luar biasa, masa-masa susah itu malah membawa Daud semakin intim dengan Tuhan, kesulitan yang dialaminya adalah berkat yang terselubung karena malah membuatnya semakin bergantung sama Tuhan. Pantaslah dalam Mazmurnya Daud pernah berkata bahwa ia tertindas itu baik supaya dia belajar ketetapan-ketetapan Allah. Daud melihat segala yang dialaminya sebagai sarana mendekat kepada Allah, kesulitan sekalipun dipandangnya demikian.
Kalau harus memilih kehidupan Daud dan Salomo mungkin aku akan memilih berada dalam situasi seperti Salomo, di mana segala sesuatu aman dan nyaman. Tapi kalau dipikir-pikir lagi justru sebenarnya masa-masa aku paling merasa dekat dengan Tuhan adalah saat segala sesuatu terlihat gak aman dan nyaman. Aneh kan?
Aku mau belajar seperti Daud yang dalam kesulitan pun dia malah semakin intim dengan Tuhan. Kalau ada peristiwa yang mampu membuat kita berlutut dan semakin dekat dengan Tuhan, itu adalah berkat.
Amsal 11:22 (TB) Seperti anting-anting emas di jungur babi, demikianlah perempuan cantik yang tidak susila.
Buat apa memakaikan anting-anting emas di jungur babi?
Sungguh perbuatan gak berguna!
Gak pantas!
Hanya akan jadi tertawaan banyak orang.
Lewat ayat ini, sebagai wanita Allah aku diingatkan untuk berperilaku yang pantas dan terhormat di manapun aku berada. Apa yang aku lakukan dan ucapkan gak boleh sembarangan. Bagaimana aku bersikap dan berkata-kata menunjukkan siapa aku sebenarnya.
Lukas 11:10-11 (TB) Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan?
Yesus bilang, kalau kita:
Meminta 👉 Menerima (perlu iman)
Mencari 👉 Mendapat (perlu usaha)
Mengetok 👉 Pintu dibukakan (perlu ketekunan)
Saat kita berdoa kepada Bapa, kita memerlukan:
1. IMAN
Kita harus yakin kalau meminta pasti menerima, kalau mencari pasti mendapat dan kalau mengetok pastinya pintu dibukakan. Tuhan adalah Bapaku yang memberikan yang terbaik, jadi jangan takut sewaktu minta sesuatu.
2. USAHA
Doa tanpa usaha itu sia-sia tapi usaha tanpa doa itu bohong. Usaha kita menunjukkan kalau kita sungguh-sungguh menginginkan apa yang kita doakan. Tuhan mau kita berdoa dan berusaha dengan sungguh-sungguh.
3. KETEKUNAN
Gak ada tuh yang namanya mengetuk sekali terus pergi, pastinya kita berulang kali mengetuk sampai pintu dibukakan, apalagi kalau kita tahu sang pemilik rumah ada. Saat kita berdoa, kita tahu kalau kita meminta kepada Tuhan yang ada dan mau menjawab kita, jadi kita harus tekun berdoa sampai doa kita terjawab. PUSH 💪 Pray Until Something Happen!
Bagaimana kalau setelah semuanya ini kita tidak mendapat apa yang kita inginkan?
Penjelasannya di ayat berikutnya. Tuhan kita adalah Bapa yang rindu memberikan yang terbaik bagi kita. Dia menjawab doa kita dengan memberikan yang terbaik. Jadi kalau kita gak menerima apa yang kita doakan, jangan-jangan yang kita minta ular atau kalajengking.
Aku terkadang takut meminta sesuatu secara spesifik sewaktu berdoa, aku takut kalau yang aku minta bukan sesuai yang Tuhan mau. Tapi hari ini aku diingatkan kalau Tuhan adalah Bapaku yang baik, sebagai anak aku bisa meminta apa saja yang aku mau tapi sebagai BAPA Dia lebih tahu yang terbaik buatku. Jadi aku gak boleh takut lagi sewaktu berdoa,kalau yang aku minta ular pun Tuhan pasti tetap kasih roti kok.
Kasongan, 11 Juni 2017
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment