Monday, June 19, 2017

Amsal 25-26, Lukas 16, Amsal 16

Amsal 25:24 (BIMK)  Tinggal di sudut loteng lebih menyenangkan daripada tinggal serumah dengan istri yang suka pertengkaran.

Loteng rumah bukanlah tempat yang menyenangkan, kotor dang pengap. Kupikir gak ada yang bakalan mau kalau disuruh tinggal di sudut loteng, tapi di sini dikatakan lebih menyenangkan tinggal di sana dibandingkan tinggal serumah dengan istri yang suka bertengkar. Lah, emang ada istri yang suka bertengkar?

Apakah aku termasuk istri yang suka bertengkar? 😢Jadi cek dan ricek.
Bagaimana ciri istri yang suka bertengkar?
1. Susah berkata 'ya'  pada perkataan dan kehendak suami.
2. Egois dan selalu ingin dituruti keinginannya alias gak mau mengalah.
3. Gak mau tunduk dan menghormati suami.
4. Keras kepala.
5. Berkata kasar.
Ternyata aku termasuk istri yang suka #sigh. Harus bertobat. Jangan sampai suamiku lebih memilih tinggal di loteng daripada bersamaku.

Amsal 26:12 (TB)  Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak, harapan bagi orang bebal lebih banyak dari pada bagi orang itu.

Aku sering menganggap diriku lebih bijak daripada orang lain, membatin saja sih,  menganggap apa yang dilakukan dan dikatakan orang lain konyol atau salah. Padahal aku sendiri belum tentu selalu benar. Baca ayat ini diingatkan untuk gak sombong dan menganggap diri bijak. Aku bisa salah. Orang lain bisa benar. Harus mau belajar mendengarkan orang lain.

Lukas 16:8 (TB)  Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.

Menjadi CERDIK Meg! Bukan menjadi licik.
Somehow aku diingatkan untuk cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Di dalam dunia ini kita gak selalu bertemu orang baik, kita gak selalu menjumpai orang yang bisa dipercaya,  ada orang yang memang suka memanfaatkan orang lain,  ada yang hanya mencari keuntungan diri sendiri, dll.

Sebagai anak Tuhan aku harus tetap tulus tapi juga gak boleh mengalah terhadap kejahatan. Tetap pegang kebenaran firman Tuhan apapun yang terjadi dan berhikmat dalam menghadapi berbagai hal.

Tuhan, Engkau tahu berbagai dilema yang aku hadapi di kantor, tolong aku untuk tetao berpegang pada kebenaran firmanMu dan melakukan yang benar tapi juga cerdik dalam menghadapi kejahatan. Amin

Amsal 16:20 (TB)  Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN.

Memperhatikan firman 👉 Mendapat  kebaikan
Percaya kepada Tuhan 👉 Berbahagia
Bagaimana caranya memperhatikan firman dan percaya kepada Tuhan? Menaati firman Tuhan.

Kalau firman Tuhan bilang mengampuni, tetaplah berusaha mengampuni walaupun berat. Percaya kalau Tuhan akan berikan sukacita saat mengampuni.
Kalau firman Tuhan bilang jangan kuatir,  percayalah kalau Tuhan memegang kendali hidup kita, gak ada yang perlu dikuatirkan,  Dia Allah yang pemeliharaanNya sempurna.

Mempercayai Tuhan membuat hidup kita berbahagia karena kita tahu kalau apapun yang terjadi gak lepas dari kendaliNya. Terkadang sulit buatku menaati firman Tuhan karena gak percaya Tuhan sanggup mengubah keadaan. Aku gak bisa bahagia karena aku terus kuatir, ya iya lah aku gak percaya sama Tuhan.

Tuhan, aku mau menaati firmanMu dan mempercayaiMu sekalipun sulit. Amin

Kasongan,  16 Juni 2017
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...