Wednesday, June 14, 2017

Mazmur 134,146-150, Lukas 14, Amsal 14

Mazmur 146:5-6 (TB)  Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya:
Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya,

Yes! Aku berbahagia! 🙋
Aku berbahagia karena Tuhanlah yang menjadi penolongku, Dia yang menjadikan langit dan bumi.
Aku selalu merasa dikuatkan tiap Votum dan Salam di gereja, saat pendeta berkata: pertolonganmu adalah dari Tuhan yang yang menjadikan langit dan bumi...
Benar-benar merasa beban dan masalahku hilang,  penolongku yang menjadikan langut dan bumi lho!

Mazmur 147:3 (TB)  Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka;

Aku bersyukur pernah patah hati,  saat itu aku merasakan betapa Tuhan sangat dekat. Dia sungguh menghiburku. Kalau aku melihat lagi ke belakang,  walaupun menyakitkan tapi aku gak akan pernah menukar saat itu. Aku benar-benar telah sembuh karena Tuhan. PenghiburanNya sungguh sempurna,  aku belajar banyak dari apa yang aku alami.

Tuhan, aku bersyukur buat patah hati yang aku alami karena dengan itu aju tahu Engkaulah Allah penyembuhku. Terima kasih Tuhan.

Lukas 14:34 (TB)  Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?

Garam berguna saat dikeluarkan dari tempatnya, kalau hanya di tempatnya saja bagaimana bisa memberikan rasa asin pada makanan. Sama dengan pengikut Kristus saat ini,  apakah hanya berkumpul dengan sesama orang percaya atau mau berbaur dengan mereka yang gak percaya dan ikut 'menggarami'  mereka. Bagaimana bisa kita memberikan 'rasa'  pada dunia ini kalau kita hanya bergaul akrab dengan orang percaya,  garam berkumpul dengan garam jadi siapa yang diasinkan?

Merenungkan itu, hari ini aku jadi mengecek kontak di hp-ku dan teman-teman di sosial mediaku, kebanyakan mereka adalah teman yang seiman denganku. Ternyata aku belum keluar dari 'tempat garam'. Kapan terakhir kali aku menghabiskan waktu dengan temanku yang gak seiman? Hari ini aku mau menghubungi teman kuliahku dulu, menjalin lagi hubungan lama. Aku mau jadi berkat buat mereka yang belum kenal Tuhan.

Amsal 14:15 (TB)  Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.

Dulu aku dengan mudah mempercayai perkataan orang lain, tapi melalui berbagai peristiwa aku dapati kalau tidak semua orang bisa dipercaya. Memang benar, karena gak berpengalaman maka aku dengan gampangnya mempercayai. Lewat segala pengalaman itu aku tahu kalau tidak semua orang harus dipercaya. Aku jadi lebih berhati-hati dalam bersikap terhadap orang lain. Segala sesuatu perlu diuji. 

Tuhan, aku bersyukur untuk setiap pengalama yang kulewati. Walaupun pahit, tapi aku banyak belajar. Terima kasih Tuhan. Amin

Kasongan,  14 Juni 2017
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...