Friday, June 23, 2017

Amsal 30-31, Lukas 21, Amsal 21

Amsal 30:32 (TB)  Bila engkau menyombongkan diri tanpa atau dengan berpikir, tekapkanlah tangan pada mulut!

Hari ini pengumuman seleksi masuk UI untuk program magister dan aku dinyatakan lulus. Sebenarnya aku tidak menyangka kalau akan lulus karena saat selesai tes aku merasa gak bisa yakin menjawab dengan benar sebagian besar pertanyaan saat ujian masuk sebuan yang lalu, bahkan membaca soal sampai selesai pun nggak. Sampai-sampai aku bilang ke suami sebulan yang lalu, "Kalau sampai aku lulus benar-benar kasih karunia Tuhan, wong aku gak bisa kok". Sempat terpikir dan kubilang ke suami jangan-jangan aku masuk untuk memenuhi kuota doang, lol. Suamiku bilang dia ada memasukkan nomor ujian orang lain yang sekelas denganku sewaktu tes untuk mengecek dan beberapa gak lulus. Dalam hatiku ada kebanggaan, ada suara yang berkata, "Hebat juga ya aku".  Aku mulai lupa kalau aku lulus karena kasih karunia Tuhan.

Baca ayat ini,  aku diingatkan perasaanku siang tadi. Gak menyenangkan diingatkan kalau aku sombong,  ada sisi lain diriku yang merasa kalau yang kupikirkan itu gak salah, tapi aku merasa tertuduh kalau aku sombong.

Tuhan, ampuni kesombonganku yang melupakan kalau pemberian baik yang kuterima adalah dari Tuhan. Terima kasih Tuhan buat anugerahMu hari ini. Amin

Lukas 21:4 (TB)  Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."

Memberi dari kelimpahan itu biasa, tapi dari kekurangan sangatlah gak biasa. Apa yang dapat pelajari dari janda miskin ini?
👉  Janda miskin ini tetap memberi padahal dia kekurangan, ini menunjukkan kalau dia percaya sepenuhnya pada Allah yang akan mencukupi kekurangannya.
👉 Tuhan gak hanya fokus pada seberapa besar yang kita berikan, tapi bagaimana kita mengelola dari yang tersisa pada kita.
👉 Belajar menghargai seberapa pun yang diberikan seseorang untuk Tuhan, kita gak tahu berapa banyak pengorbanan yang dia lakukan atau berapa yang tersisa padanya.
👉 Memberi dengan tulus akan memberikan sukacita.

Tuhan, aku mau belajar memberi dengan ketulusan. Aku percaya aku gak kekurangan saat memberi karena Engkau Allah yang mencukupkan segala keperluanku. Amin.

Amsal 21:26 (TB)  Keinginan bernafsu sepanjang hari, tetapi orang benar memberi tanpa batas.

Hari ini kami menerima THR, bahkan sebelum menerima THR pun aku sudah punya rencana mau melakukan apa saja dengan uang THR ini. Sederet daftar sudah aku buat, ingin ini ingin itu, rasanya gak cukup tuh THR. Emang sih, aku bukannya akan membeli barang yang gak berguna. Sebagian besar malah untuk investasi.

Dua pasal yang aku baca hari ini mengingatkanku tentang MEMBERI. Betapa banyak rencanaku untuk memenuhi segala keperluan dan keinginanku, tapi aku gak ada rencana sama sekali untuk memberi dari THR itu. Sudah diingatkan dua kali dalam sehari tepat saat THR keluar berarti Tuhan emang ingatkan aku untuk memberi.

👉 Aku mau menyisihkan THRku khusus untuk aku berikan. Sambil mendoakan siapa yang Tuhan mau aku berkati lewat  THR yang aku sisihkan.

Kasongan,  21 Juni 2017
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...