Amsal 16:18 (TB) Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.
Kalau dulu di tempat kerja yang lama aku merasa dah bisa melakukan pekerjaanku, kemarin di kantor yang lama aku agak shock saat mempelajari pekerjaanku yang baru. Sama-sama di bagian perencanaan, tapi aku menemukan hal yang berbeda,misalnya penentuan indikator kinerja, lingkup pekerjaan yang lebih luas karena provinsi mengkordinir kabupaten/kota, istilah-istilah baru, duh... Jadi minder sama staf perencanaan yang aku ajak ngobrol di situ. Padahal sebelum masuk kerja aku lumayan pede aja karena lingkup pekerjaannya kupikir sama tapi beda skala doang, ternyata aku lumayan shock. Gimana nih kasubag kok tulalit gini dibanding stafnya. Aku takut dianggap gak bisa kerja, atau dibandingin sama staf yang dah lama dan jago itu, hahaha.
Pas baca ayat di atas , tiba-tiba aku nyadar kalau aslinya aku ni sombong. Soale keingat tulisan Stephanie Gunawan di blognya dulu, kalau gak salah dia pernah bilang:
Orang yang minder adalah orang gagal menunjukkan kesombongannya.
Lah,ini aku banget saat ini 😢
Kesombongan ternyata sering menyamarkan diri dalam bentuk lain. Walaupun gak ngomong langsung, tapi ternyata aku menganggap orang lain lebih rendah dibandingkan aku sebenarnya #tepok jidat. Mentang-mentang kasubag bukan berarti staf lebih rendah kemampuannya, padahal staf ini sudah menggerjakan pekerjaan yang sama bertahun-tahun lho!
Reminder buatku untuk gak lagi berpikir lebih jago atau lebih bisa dari orang lain. Kalau selama ini di tempat kerja lama aku bisa mengerjakan pekerjaanku dengan baik itu karena kasih karunia Tuhan yang sudah support aku dengan teman-teman yang bantu, keinginan untuk belajar dan dianugerahi otak buat mikir. Bukannya yang aku CLING langsung bisa. Di tempat kerja yang baru sekarang pun Tuhan ingatkan aku kalau aku bukan single fighter, aku gak perlu merasa aku lebih bisa, aku harus jalin hubungan kerja sama yang baik dengan staf dan belajar banyak lagi dari dia supaya aku gak sombong, aku perlu orang lain.
Gak ada yang bisa aku sombongkan sebenarnya karena di luar Tuhan aku gak bisa berbuat apa-apa. Aku belajar (lagi) merendahkan hatiku dengan mau belajar dari orang lain. Aku gak mau minder lagi, atau sok lagi, sama-sama sombong kok ini. Aku mau punya hati yang mau terus belajar dan menghargai proses belajar.
Yohanes 16:24 (TB) Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.
Kemarin malam ngobrol sama suami dan saat membayangkan kehidupan kami ke depan kami bingung apa yang harus dilakukan. Misal, saat ini kami belum punya rumah sendiri di Palangka Raya. Kami rindu punya rumah sendiri. Bukannya apa sih, tapi dah pernah merasakan tinggal di rumah sendiri sebagai satu keluarga dengan bareng ortu emang beda,kami bertumbuh dalam banyak hal. Tapi kami juga gak memungkiri kalau tinggal bersama ortu ada keuntungan yang kami dapatkan, misal, saat kami bekerja kami gak perlu bingung siapa yang menjaga Sara. Ada banyak orang di rumah mama saat ini. Ntar kalau tinggal sendiri dan anak sudah dua gimana? Nah lo! Padahal kami pengen banget belajar mendidik anak sendiri, bertumbuh bareng sebagai satu keluarga. Sempat ada opsi punya art, tapi kami juga takut. Takut ga dapat art yang bisa dipercaya, takut kami dan anak-anak ketergantungan sama art, dll. Mikirnya jauh bangetlah pokoknya 😂
Ayat ini kembali mengingatkan tentang MEMINTA.
PLAK! Ketampar-tampar deh.
Kemaren baru ngerasain gimana saat meminta Tuhan sediakan, tapi kok aku dengan gampangnya lupa ya kalau Tuhan pasti memberi. Kita pasti menerima kalau meminta, mungkin dengan sesuatu yang berbeda dari yang kita bayangkan. Tapi janjiNya kita pasti menerima KALAU MEMINTA. KALAU MEMINTA lah ya, bukannya ngobrolin doang, bukannya bingung doang. Udah pokok'e minta aja Tuhan bilang. Manusia ni aneh juga ya, udah enak banget kayak gini (disuruh meminta) tapi kita suka sok ngambil bagiannya Tuhan, mikir bagaimana, bayangin ini itu seenaknya.
👉 Minta sama Tuhan Meg! Banyakin doa dan nyatakan kekuatiranmu sama Tuhan.
Palangka Raya, 16 Maret 2018
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment