Wednesday, March 21, 2018

Amsal 21, Yohanes 21

Amsal 21:5 (TB)  Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan.

Kemarin hari yang melelahkan buatku, karena dari pagi sudah harus mempersiapkan acara masak-masak untuk acara perpisahan dengan teman-teman di kantorku. Melelahkan tapi menyenangkan deng, melelahkan karena aku dibantu beberapa teman di kantor masak untuk kurang lebih 35 orang dalam keadaan hamil besar, menyenangkan karena mengingat aku berhasil menghemat biaya lumayan dibandingkan aku mentraktir teman-temanku itu. Sempat terpikir mentraktir, karena gak mau repot. Tapi begitu berhitung uang mepet dan mending masak sendiri, opsi masak sendiri (eh rame-rame) jadi pilihan utama.

Dari jauh hari aku sudah membuat rencana. Aku membeli beberapa bahan di Palangka Raya  karena lebih murah, lalu aku memilih menu yang memanfaatkan menggunakan sisa bahan makanan yang ada di Kasongan (beras, sosis, bakso, sirup) , dan aku bersyukur sebelum hamil besar sudah terbiasa menyiapkan bumbu masakan dalam jumlah besar di kulkas (jadi selama hamil tiap masak cukup menggunakan bumbu dasar itu), praktis kemarin aku memanfaatkan bumbu-bumbu yang sudah ada itu. Menghitung berapa yang sudah kuhemat membuatku tersenyum 😇

Benar ayat ini bilang, rancangan orang rajin membawa kelimpahan ✌ Hehehehe.  Aku merasa berlimpah (karena berhasil menghemat, karena dikarunai kerajinan, karena ada yang mereka membantuku) . Dan merasa puas. Acara perpisahan kemarin berkesan walaupun hanya dengan masakan sederhana. Coba kalau aku malas dan hanya mentraktir, mungkin aku gak akan merasa seperti itu. Aku sempat pas hamil ni malas masak, jadi beli mulu. Bersyukur punya suami yg waktu itu mendorongku bikin bumbu dasar dalam jumlah besar jadi akhirnya masak sendiri lagi. Emang repot di awal tapi akhirnya aku yang menuai hasilnya. Jadi rajin emang capek, tapi hasilnya manis, hohoho.

Yohanes 21:21-22 (TB)  Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: "Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?"
Jawab Yesus: "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku."

Sebelumnya Yesus menubuatkan apa yang akan terjadi dengan Petrus, eh Petrus dong tahu-tahu kepo pengen tahu bagaimana dengan murid yang lain. Jawaban Yesus membuatku tersenyum, seolah-olah seperti diingatkan untuk gak kepo dengan orang lain kalau motivasinya hanya untuk membandingkan dengan diri sendiri 👉 buat apa????

Nubuatan Yesus tentang Petrus emang mengguncangkan hati lah ya, kebayang dong, dah harus menggembalakan domba-dombanya Tuhan tapi begitu dah tua terus harus bergantung pada orang lain untuk membawa kita kemana-mana. Aku yakin Yesus mengatakan itu dengan tujuan supaya Petrus mempersiapkan hatinya untuk menghadapi apa yang akan menantinya. Bukan untuk membuat Petrus sekedar kepo dengan hidup orang lain.

Zaman sekarang pun aku gak perlu kepo dengan apa yang terjadi dengan hidup orang lain kalau aku cuma membandingkan dengan diri sendiri, beda kalau aku pengen tahu karena ingin memberkati hidup orang lain. Jadi jangan asal kepo Meg!

Palangka Raya,  21 Maret 2018
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...