Sunday, March 18, 2018

Amsal 17, Yohanes 17

Yohanes 17:3 (TB)  Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

Hidup yang kekal bukan berarti hidup selamanya, hari ini Yohanes mengingatkan bahwa hidup yang kekal adalah mengenal Allah dan Yesus Kristus. Aku teringat sebuah lagu yang liriknya demikian :
Dan ku ingin mengenalMu Tuhan lebih dalam dari smua yang kukenal.

Bagaimana mengenal Tuhan lebih dalam dari semua yang kita kenal?
👉 Tentu kita harus mau spending time lebih banyak waktu sama Tuhan dibandingkan dengan orang lain.
Kalau kita perhatikan, orang-orang yang kita kenal luar dan dalamnya adalah mereka yang paling banyak menghabiskan waktunya bersama kita.
👉 Bergaul intim dengan Tuhan
Untuk intim dengan Tuhan kita gak hanya perlu menghabiskan waktu kita dengan Tuhan, tapi juga intim denganNya. Dalam hubungan yang intim berarti ada keterbukaan, ga ada yang kita sembunyikan dariNya. Belajar jujur dengan Tuhan sehingga ga ada lagi jarak di antara kita dengan Tuhan.
👉 Menjauhi dosa
Yang menjadi penghalang hubungan kita dekat dengan Tuhan adalah dosa. Secara alami kita tahu kalau Tuhan itu kudus dan dosa yang kita lakukan adalah kejijikan bagiNya dan mendukakan Dia. Bahkan Adam dan Hawa pun saat melakukan dosa menyembunyikan diri dari Tuhan. Naluri dosa adalah menjauhi dan menyembunyikan dirinya dari Tuhan. Lah, gimana mau mengenal Tuhan kalau kita terus hidup dalam dosa, otomatis kita menjauh dariNya dong.

🙏 Tuhan, aku sungguh ingin mengenalMu lebih dalam dari semua yang aku kenal. Tolong aku untuk hidup jujur dan menjauhi dosa supaya jangan hubunganku dan Tuhan terhalang. Amin.

Amsal 17:27-28 (TB)  Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian berkepala dingin.
Juga orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam diri dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya.

Ciri-ciri orang yang berpengertian:
👉 Berkepala dingin
Orang yang berpengertian alias bijaksana berusaha selalu tenang dalam segala situasi. Dia belajar tidak membiarkan emosinya menguasai segala tindakannya. Dia dapat mengendalikan dirinya.
👉 Mengatupkan bibirnya
Orang yang bijaksana tidak banyak bicara kalau dia tidak mengetahui dengan jelas suatu perkara. Dia memilih banyak mendengar sebelum berbicara karena tidak ingin salah berbicara. Dia memilih mempelajari keadaan dibandingkan berkata-kata sembarangan.

Aku diingatkan untuk menjadi orang yang berpengertian dan bijaksana di lingkungan kerja yang baru. Aku belum mengenal dengan baik tugasku di sini, rekan kerjaku, pimpinan, sistem kerja, dll. Aku perlu menjadi tenang dan gak banyak bicara.

Palangka Raya, 17 Maret 2018
-Mega Menulis-

No comments: