Tuesday, February 16, 2021

Jalan Kaki Bareng LIKE (Day 4-9)


 #Day4

Hari ini aku bangun terlambat, akibatnya tentu saja anak-anak terlambat bangun juga. Salahku sih, malam tadi nonton anime sama adekku. Anak-anak belum bangun, harus siapkan minumnya, ganti popok Sofia, suruh Sara buang air kecil dulu. Halah, jadi tambah males bergerak. Kalau gini boro-boro mau 10.000 langkah, bisa jalan aja syukur. Banyak alasan untuk gak jalan kaki. Aku berpikir, alasan apa yang bisa membuatku tetap berjalan pagi ini ya? Ceritanya mau memotivasi diri nih. Lalu aku teringat kursus online Manajemen Waktu (Dr. Christian Fredy) yang aku ikuti, ada perkataan ini : Motivasi adalah sebuah kondisi hati. It's based on happenings/events. Jadi kita perlu merancang sistem dalam hidup di mana sistem tersebut memaksa kita untuk disiplin. Jangan tunggu motivasi datang tapi mulai lakukan sesuai dengan sistem yang telah kita rancang. Motivasi bukan suatu permulaan tapi justru karena kita mulai melakukan, motivasi akan muncul.

 

Yang terpenting adalah memulai, melakukan, dan bergerak. Lalu aku bangunkan anak-anak, mempersiapkan mereka dan mulai berjalan, gak bisa lama karena aku harus ke kantor. Di jalan, aku suruh anak-anak jalan di trotoar, aku jalan di jalur sepeda. Aku bisa berjalan lebih cepat dari mereka lalu aku berbalik lagi, terkadang aku menemani Sofia dan membiarkan Sara berjalan lebih dulu. Terkadang aku berjalan ke belakang dan membiarkan mereka lebih dahulu. Mana Sofia pakai acara ngumpulin daun gugur pula, kesel kan ya, bikin tambah lambat, tapi begitu dia bilang : "Sampahnya dibuang Mamah", mendadak bangga dong, rupanya dia ingat didikan bapaknya. Well, berhubung waktu lebih sedikit dari sebelumnya, ga ada progress dari hari sebelumnya. Ya sudahlah, tak apa, yang penting hari ini kami tetap berjalan. Semoga sore nanti aku bisa jalan lagi. Apapun keadaan saat bangun pagi ini, aku belajar, yang penting adalah memulai dan bergerak. Semangattt!!!


#Day5


Menebus dosa bangun telat kemarin, hari ini aku bangun lebih pagi dong. Bocah-bocah aku bawa ke TK, mereka main sesukanya dan aku jalan bolak-balik di TK itu. Hampir 10.000 langkah, aku terharu. Nampaknya kalau aku mau dapat 10.000 langkah tiap hari harus bangun lebih pagi dan jalan sendiri. Bersyukur sih, bocah-bocah belum bosan main di TK, jadi aku bisa jalan sendiri tanpa terganggu. Dipikir-pikir, kalau mereka harus menyesuaikan langkahku ya kasihan mereka. Aku bangga dengan diriku sendiri buat pencapaian hari ini. Terima kasih diriku, sudah konsisten sampai hari kelima, good job Meg! *tepuk pundak sendiri*

 




#Day6

Senangnya libur, jadi bisa jalan lebih lama tanpa dikejar jam berangkat ngantor. Dan akhirnya tercapai 10.000 langkah hari ini. Yay! 

Etapiii 10.000 langkah dirayakan dengan bubur ayam. Jadi itu kalorinya bukan ngilang malah nambah Gak mau rugi! Aku ma gitu orangnya 

 


#Day7

Sekali-kali merasakan kondisi ideal (versiku), pagi buta sebelum bocah bangun aku jalan sendiri dong. Gak lupa berpesan ke adekku, kalau bocah bangun supaya kasih tahu. Jam 5an di-wa adekku, bocah-bocah sudah bangun. Aku panik, dari berjalan buru-buru berlari. Jatuh deh Untung cuma lecet sedikit di tangan, jadi gak turun banyaklah harga pasaran #eh Sesampainya di rumah aku cek ternyata dapat 8000an langkah lo.Yay! Lanjut jalan-jalan sama bocah-bocah ke TK. Berhubung sudah berjalan jauh, kali ini aku fokus sama bocah. Berjalan (lambat) menggandeng tangan mereka, ikut main di TK, main ayunan, jungkitan, seluncuran. Mereka puas main, kami pulang, sampai di rumah, taraaaa.... Sudah 12.000an langkah aja. Yay! Lumayan gempor betis, tapi hepi.

Berjalan sendiri itu asyiknya adalah aku gak perlu menyamakan langkah dengan orang lain, bisa memilih rute sesukaku. Lagipula aku gak perlu merasa bersalah saat berjalan berdiam diri atau malahan mengoceh sendiri. Kalau sama bocah, waktu aku berjalan di depan mereka terkadang tatapan mereka seperti kesal karena aku tidak berjalan bersama-sama mereka. Waktu di TK aku berjalan sendiri dan confess ayat dengan lantang, bocah-bocah memandangiku dengan tatapan, "Ngapain sih Mamaku ini, kok gak main sama aku". O, iya Sofia sempat berucap gak mau ke TK lagi. Usut punya usut rupanya dia pengen main sama mamanya. Maklum Nak, mama dikejar target. Hari ini setelah aku mindful main bareng mereka (gak pakai mondar-mandir di TK), pulangnya aku tanya, "Kalian capek?".

Jawaban mereka "Kakak/dedek senang".

Aku still ngotot tanya lagi, "Tapi capek gak?".

"Senang Mamah".

Err... Rupanya kalau senang gak capek ya Nak. Oke Sip.

 

#Day8

Niat bangun subuh, eh bungsuku malah bangun jam 4 minta makan. Setelah dia makan eh hujan. Ya sudahlah pikirku, ntar sore aja lagi jalan,semoga gak hujan. Kalau hujan ya sudahlah, mungkin dah takdir hari ini skip jalan (cieee... bawa-bawa si takdir). Sebenarnya bocah minta jalan melulu tapi kan hujan, masa sih dipaksain. Pas jam 9an hujan reda, Sara dan Sofia ngajak ke TK lagi. Hah? Jalan jam segini? Gak salah ni? Tapi aku lihat cuaca mendung, lumayanlah buat jalan. Gak panas ini. Ya sudah lah, hayuk aja! Akhirnya Emak yang sempat mager jadi semangat dong. Berangkatlah kami.

Dari rumah Mamaku ke TK paling gak dapat 2000an langkah. Jadi kalau mau dapat 10.000 langkah, di TK aku harus berjalan 6000an langkah, pulangnya pasti tembus 10.000 langkah. Udah lumayan siang, gak usah 10.000 langkah pun gak papa lah, hibur hatiku, yang penting jangan berhenti melangkah (tsahhh....). Di TK bocah-bocah asyik main, lalu aku tanya, mama boleh jalan ngga.Sara bilang boleh, Sofia nggak. Lalu aku bujuk, habis jalan nanti main ayunan sama-sama. Berhasil! Sofia bilang boleh. Berjalanlah aku, sambil sesekali mendatangi mereka bermain. Ternyata saat sudah mulai berjalan motivasi itu muncul, 3000,4000, 5000, ah tanggung...Jalan lagi.Dan yes, tinggal 2000 langkah lagi. Aku berhenti dan fokus bermain bersama bocah. Kami pulang dan tercapailah 10.000 langkah.

Bersyukur teman-teman kecil seperjalananku ini gak punya patokan jalan mesti pagi atau sore, jadi aku juga ikutan mereka. Gak melihat jam sebagai penghalang. Ini asyiknya berjalan bersama orang lain, saat yang satu mulai mencari alasan untuk gak berjalan, eh yang lain tetap mau berjalan dan memotivasi yang lain. Pada akhirnya aku senang memilih tetap berjalan hari ini.

 

#Day9

Pernah perhatikan gak teman-teman? Kilometer kita berjalan dan jumlah langkah kaki setiap orang berbeda hasilnya. Suatu kali, seorang teman mengeluh 5 km sudah ditempuhnya, tetapi di aplikasinya baru tercatat 3700 langkah. Sementara di hari yang sama aku melangkah 10.400 langkah eh mencapai jarak hanya 7 km. Seketika membaca keluhannya aku bersyukur punya badan kuntet (tinggi cuma 148 cm) dan target harian kita pakai ukuran LANGKAH. Menang banyaklah si kuntet ini. Coba kalau targetnya pakai km, menangis darahlah awak. Harus berapa puluh ribu langkah yang kutempuh? Oke, aku lebay. Semangat teman-teman! Seberapa pun langkahmu, tetaplah melangkah. Saat ini yang aku syukuri adalah konsistensi melangkah sampai hari ke-9, semoga ini menjadi 'morning routine' keluarga kami dan bukan cuma semusim.



 Palangka Raya, 16 Februari 2021

-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...