Friday, June 9, 2017

Amsal 19-21, Lukas 8, Amsal 8

Amsal 19:22 (TB)  Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang miskin dari pada seorang pembohong.

Kesetiaan adalah karakter yang terlihat oleh waktu.  Kesetiaan berarti kita tetap dan teguh hati memegang janji tanpa berpaling pada hal lain. Aku jadi bertanya ke diriku sendiri,  adakah hal-hal yang aku janjikan tapi belum aku lakukan dengan kesetiaan? Ada. Banyak.
Banyak komitmenku yang belum kulakukan dengan kesetiaan.
Aku menghapal ayat hanya di awal saja semangat ,  padahal aku sudah berjanji.
Aku sering memprioritaskan hal lain dibanding waktu pribadiku dengan Tuhan.
Dan masih banyak lagi.

Banyak hal baik yang sudah aku mulai lakukan tapi gak dengan setia kulakukan. Harus tobat. Mulai lagi.  Belajar setia melakukan segala perkara baik dan menjadi orang yang setia.

Tuhan,  tolong aku untuk menjadi setia dalam melakukan hal baik yang telah kulakukan. Jangan biarkan aku sesukanya melakukan, tergantung mood atau mundur saat ada tantangan. Aku mau jadi setia apapun yang ada di hadapanku. Amin

Amsal 8:6 (TB)  Dengarlah, karena aku akan mengatakan perkara-perkara yang dalam dan akan membuka bibirku tentang perkara-perkara yang tepat.

Orang yang berhikmat memperhatikan perkataannya dan gak asal berbicara.Dikatakan di sini tentang perkara-perkara yang dalam dan tepat, artinya mengatakan sesuatu yang gak sia-sia dan benar.
Mulai hari ini,  jangan mengucapkan sesuatu yang sia-sia!
Katakan hal yang benar!
Tamparan buatku.

Arti ayat ini buatku:
Menjauh kalau ada orang yang ngomongin orang lain, gak usah ikut-ikutan. Sekalipun benar, apa gunanya?
Gak ikutan bercanda saat mendengar candaan yang kotor. Ngapain mengucapkan hal yang sia-sia.
Saat orang lain marah karena hal yang belum jelas, aku perlu belajar diam,  toh hal itu belum tentu benar.

Tuhan, hari ini tolong aku supaya hanya mengatakan perkataan yang tepat dan gak sia-sia. Amin

Lukas 8:52-53 (TB)  Semua orang menangis dan meratapi anak itu. Akan tetapi Yesus berkata: "Jangan menangis; ia tidak mati, tetapi tidur."
Mereka menertawakan Dia, karena mereka tahu bahwa anak itu telah mati.

Situasi : Anak itu mati.
Kata Yesus : Anak itu tidak mati tetapi tidur.
Bagaimana respon orang : Mereka tertawa karena mereka tahu bahwa anak itu telah mati.
Selanjutnya,  Yesus membuat mukzizat mengubah situasi yang ada sesuai dengan perkataanNya.

Hari ini aku belajar tentang respon dalam menghadapi sesuatu, aku bisa memilih mau fokus pada situasi yang terjadi atau percaya pada perkataan Tuhan. Tuhan sanggup mengubah apa yang aku alami sesuai dengan janjiNya. Masalahnya,  aku aku mau pilih mana,  percaya pada perkataanNya atau fokus pada apa yang terjadi.

Tuhan,  aku mau memilih percaya padaMu sekalipun situsi berbeda. Aku mau memilih percaya pada Tuhan apapun yang terjadi. Amin

Kasongan,  8 Juni 2017
-Mega Menulis-

No comments: