Markus 1:14-20
Dengan gampangnya, (calon) murid-murid Yesus meninggalkan
pekerjaannya dan mengikuti Yesus. ASLI, nampak gampang, kayak gak ada
mikir-mikir, sepertinya cuma gini yang tejadi:
Yesus : Aku akan buat kamu menjadi penjala manusia. Yuk ikut
Aku...!!!
Tuing...tuing....Gitu doang loooo ^^
Gak ada tuh acara KKR dulu, ato Yesus menginjili mereka dan
meminta mereka berdoa menjadi orang percaya, ga ada sesi penginjilan, ga
adaaaa....
Emang sih sebelumnya Yesus memberitakan injil di Galilea,
itupun hanya dengan 2 kalimat yang singkat, padat dan jelas:
“Waktunya sudah dekat;Kerajaan Allah sudah dekat.
Bertobatlah dan percaya kepada Injil.”
Nah lo? ^^’
Yesus berjalan dan melihat (calon) muridnya, lalu memanggil
mereka dan ikutlah mereka. WOWWWW....So simple yah? Yesus memanggil dan mereka
turut Dia, dan sejak itu kehidupan mereka berubah. Dari kejadian ini, aku belajar:
-
Yesus akan membuat mereka melakukan yang lebih besar
dari yang mereka lakukan sebelum mengikut Yesus. Gimana gak lebih besar, dulu
menjala ikan, e...e... sekarang menjala manusia. Cobaaa...gede mana ikan sama
manusia? Lebih berharga mana, ikan atau manusia? ^^V Dia berjanji dan Dia akan
memenuhi janjiNya.
-
Fokus kehidupan murid akan berubah, yang dulunya
menjala ikan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tapi kini fokus mereka adalah
jiwa/orang lain. Saat mengikut Yesus, bukan berarti mereka jadi gak memerlukan
hal-hal yang sebelumnya mereka perlukan (makan, minum, tempat berteduh,
pasangan hidup ^^V, dll), they still need them, tapi bedanyaaa...mereka
mempercayai Yesus untuk memenuhinya nanti. Ini juga berbicara tentang fokus
yang awalnya diri sendiri (menjala ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup),
kemudian berbalik menjadi berfokus pada Allah (menjala manusia untuk Kerajaan
Allah)
-
Mereka mempercayai Yesus-gak tahu sebesar apa
rasa percaya mereka awalnya padaNya, yang jelas mereka percaya Dia. Kebayang
gak, ngikut seorang anak tukang kayu, gimana dunk ntar kebutuhan mereka
terpenuhi kalo ikut Dia wong Yesus bukan orang kaya, pekerjaannya gak jelas,
gak punya prestasi apa-apa, terussss...kalo Yesus ini pendusta,bah...!! Apa gak
sia-sia tuh mereka mengikut Dia. Iya kalo Yesus penipu, kalo Yesus ternyata
gila, apa mereka yang mengikutnya tidak disebut gila juga? Mengikuti Yesus
ternyata mengambil banyak resiko, bahwa saya benar saat mempercayai Dia, dan
janjiNya adalah benar. Dan murid-murid mengambil resiko itu. Mereka memulai
dengan iman, sayang ada yang tidak mengakhirinya dengan iman. Teringat kutipan yang baru kubaca akhir-akhir ini, aku lupa dari sapa, pokeke inti ne:Tidak
penting bagaimana kamu memulai, yang penting bagaimana kamu mengakhirinya.
-
Dipanggil Tuhan, itu adalah semata-mata kasih
kasih karunia. Dari sekian banyak orang, gak semua dipanggil, gak semua
dipilih. Dan mereka dipilih pun bukan karena kehebatan atau kemampuan
mereka. Luar biasa panggilan Allah dalam
hidup mereka, dan luar biasa mereka menjawab “YA” saat Dia memanggil.
BTW, kalo dipikir-pikir,semua murid Yesus pada waktu itu
gila abiezzz...Kebayang gak, kalo di zaman sekarang seseorang muncul di hadapan
kita dan bilang,”Yuk ikut aku, dan aku akan jadikan kamu penjala manusia.” ,
well, aku gak yakin kalau aku akan melakukan seperti yang dilakukan para
murid-langsung ikut dia, lalu meninggalkan segalanya.Semua (calon) murid Yesus
pada waktu itu boleh dibilang orang gila atau orang nekat deh. Kalo kita yakin
Yesus adalah Juruselamat alias Mesias, masuk akal dunk, kita ikut Dia, tapi
posisinya waktu itu adalah, bahkan mereka mungkin gak tahu hal itu.
Meninggalkan keluarga, pekerjaannya, dan kehidupannya untuk entah sampai berapa
lama. Bagi orang lain mereka mungkin gila atau aneh atau bodoh, tapi mereka
memilih yang terbaik \(“,)/
Kasongan,22 Januari 2013
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment