Monday, October 7, 2013

Saat Aku Belajar Bahasa Batak



1= sada
2= dua
3= tolu
4= opat
5= lima
6= onom
7= pitu
8= walu
9= sia
10= sapulu


Itu hasil kursus singkat(banget) belajar bahasa Batak sama abangku :p Kalo ada yang salah, diralat ya...
Ini lah ya nasib LDR, kagak bisa jalan-jalan kayak orang pacaran biasa, jadi kalo teleponan isinya ada-ada aja yang dikerjain, dari yang baca dan ngebahas buku (biasanya aku yang baca dan abangku yang denger :p), ato tes psikologi bareng, bahas ayat sate bareng, doa bareng,  sampe yang terbaru ya kursus singkat bahasa (aku belajar bahasa Batak dan abangku belajar bahasa Dayak), hahahaha. Eniwei, itu tadi angka 1-10 dalam bahasa Batak lo, semoga aku gak salah ingat. Kayaknya bener aja sih, well...aku relatif lebih cepat ngapalnya dibandingkan abangku ngapal 1-10 dalam bahasa Dayak.

Eh, mau tau gak angka 1-10 dalam bahasa Dayak? Ini diaaa....
1= ije
2= due
3= telu
4= epat
5= lime
6= jahawen
7= uju
8= hanya
9= jalatien
10= sapuluh

Sekarang tau kan sebabnya napa aku lebih cepat ngapalnya?
Kalo aku bilang sih, gara-gara bahasa Batak di bagian angka tu rada mirip sama bahasa Jawa dan bahasa Indonesia, jadi relatif lebih mudah. Bandingkan sama bahasa Dayak yang beda gitu, hehehehe. Aku becandain abangku dan bilang, kalo orang Batak ni gak kreatif, soale bahasanya mirip sama bahasa lain, hahahahaha, gak terima dianya. Gaya banget sih aku, ngambil kesimpulan cuman dari “angka” doang, padahal blom ada belajar kata yang lain, gkgkgkgkgk ^^V Gak papa lah, mumpung masi bisa sombong dikit ^^’

Trusss....suatu kali abangku dengan bangganya sombong gara-gara ada tuh alkitab elektronik bahasa Batak, sedangkan bahasa Dayak gak ada. Aku sudah siap-siap kalah dan angkat bendera putih. Trus daku bilang, “Tapi bang, Cuma orang Dayak yang bisa bikin mandau terbang pake remote” (asal ngomongggg....padahal gak pernah liat, gkgkgkgk). Well, arogansi kesukuan ini entah kapan berakhir, hahahahaha. Asyik sih ya mempelajari adat suku lain, mempelajari  apa, mengapa, bagaimana suatu suku hidup.  Terkadang banyak hal yang gak aku mengerti, dan heran, kenapa harus seperti ini dan seperti itu. Banyak hal yang berbeda.

Dan saat aku mulai belajar gitu,aku harus mengakui terkadang aku  takut membayangkan bagaimana suatu hari harus beradaptasi dengan mereka yang berbeda sukunya denganku, berbeda bahasanya pula, bagaimana aku harus bersikap, bagaimana jika aku salah bersikap. Aku gentar, membayangkan berada di tengah kumpulan orang Batak yang katanya keras wataknya, dan kalo ngomong gak ada tedeng aling (ini pengalaman seorang kawan yang masuk dalam keluarga Batak), tapi anehnya di tengah ketakutanku aku malah membayangkan sesuatu yang membuatku merinding.


Kemudian dari pada itu aku melihat:sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru:“Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!” .Wahyu 7:9-10


Woowwwwww.....!!!!
Huaaaa....aku terharu T_T
Di tengah ketakutanku, Tuhan malah mengingatkanku bahwa pemandanganluar biasa ini yang terjadi suatu hari nanti. Bahwa gak peduli darimana sukumu, apa bahasamu, warna kulitmu, jenis rambutmu, apapun perbedaan yang ada, suatu hari kumpulan besar ini akan-akan bersama denganku di hadapan takhtaNya dan berseru:
“Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!”
Itu pemandangan yang luar biasa.... T_T
Melebihi segala konser yang pernah diselenggarakan di muka bumi ini.
Sorak-sorai dan sukacita menyambut TUHAN pasti meledak saat itu.
Aku gak sabar menantikan hal itu \(“,)/

Aku bersukacita. Sungguh.
Tuhan Yesus baik, di tengah kekhawatiranku, Dia berikan aku sukacita yang besar.
Membayangkan hal itu sungguh membuat hatiku ingin meledak karena senang.
Keren banget kan?
Sekumpulan manusia yang berbeda dan gak saling kenal, jadi satu  bersorak-sorai memuji Dia.
Jadi satu suara.
Entah gimana caranya kita yang berbeda suku dan bahasa ini bisa jadi satu suara menyatakan satu hal, aku gak ngerti.
Tapi itu akan terjadi.
 Itu pasti terjadi.

Palangka Raya, 7 Oktober 2013
-Mega Menulis-




6 comments:

Unknown said...

3 itu tolu hehehehehehehehe......

Unknown said...

3 itu tolu...hehehehe

Uli Kerenzia said...

meg... 10 bahasa bataknya sapulu bukan sampulu hehehe
bdw abangnya marga apa meg? :)

Mega said...

Abeth dan Uli:wokeeehhhh, diralat, tengkyuuuu, gkgkgkgk. orang batak keluar semua dah ni d^^b Abangnya margaaa...kasi tau ga eaaaaa :p

KeZia Margaret said...

ciyeeehhh sudah mulai di publish :D

Mega said...

Kezia : publish apa yaaa?*wink2*