Sunday, February 11, 2018

Amsal 8, Kisah Para Rasul 8

Kisah Para Rasul 8:21, 23 (TB)  Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah.
sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan."

Simon berusaha membeli karunia Allah dan ditegur oleh Petrus. Dua kali Petrus berkata tentang hati Simon, hati Simon BERMASALAH! Dan ini terlihat pada tindakan dan perkataan yang diambilnya.
- hati Simon tidak lurus di hadapan Allah
Hati Simon gak benar di hadapan Tuhan karena MOTIVASINYA salah. Menjadi perenunganku, apakah motivasiku melakukan segala sesuatu sudah benar di hadapan Tuhan? Bahkan hal baik yang kita lakukan pun bisa jadi dilakukan dengan motivasi gak benar.
- hati Simon seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan
Gak tahu ada apa dengan Simon di masa lalunya sehingga hatinya pahit dan dipenuhi kejahatan. Tapi sekali lagi aku diingatkan untuk berhati-hati dengan apa yang ada di hatiku karena akan mempengaruhi kehidupanku di masa mendatang. Kalau ada masalah di hatiku harus cepat dibereskan SECEPATNYA supaya gak jadi pahit dan memikirkan yang jahat. Segera berdoa meminta Tuhan membereskan hatiku dan aku harus taat supaya di masa mendatang hatiku gak dipenuhi kejahatan. Rasanya memang lebih mudah mengabaikan apa yang ada di hati dan berpura-pura gak ada masalah tapi gak bisa, harus segera dibereskan.

Amsal 8:11 (TB)  Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya.

Bagaimana mendapatkan hikmat?
Salah satunya dengan membaca buku, bulan ini aku memulai kebiasaan membaca buku minimal, 10 menit per hari. Reviewku selama seminggu ini, 2 hari aku gagal. Aku gagal saat aku 3 hari melakukan perjalanan ke kota lain untuk konsultasi kandunganku. Kalau dipikir-pikir, selama perjalanan itu aku gak melewatkan saat teduh padahal waktu untuk saat teduh lebih banyak dibandingkan membaca. Hanya 10 menit saja targetku dan aku gagal, padahal 10 menit waktu yang singkat. Jadi masalahnya bukan karena PERJALANAN yang aku lakukan, tapi PRIORITAS.

Dikatakan di ayat ini, hikmat lebih berharga daripada permata. Kalau aku ingin mendapatkan hikmat, aku harus MENGUSAHAKANNYA dan menjadikannya PRIORITAS dalam keseharianku. Kalau mau jujur,  ada waktu aku sempat membalas wa, ngecek medsos, dll. Kalau aku baca buku sebenarnya bisa gak? BISA! Tapi aku memilih melakukan yang lain. Kesimpulannya, aku belum menganggap membaca buku itu sedemikian pentingnya, karena kita gak akan melewatkan atau melupakan sesuatu yang kita anggap penting. Kita pasti mengutamakannya lebih dari yang lain.

👉 Seharusnya aku gak mencari waktu senggang atau sisa tapi MENETAPKAN dan memberikan waktu tertentu untuk aku membaca. Jadikan prioritas! Jangan kasih kendor Meg! Semangat 💪💪 Minggu ini gak boleh gagal lagi. Aku akan baca buku saat pekerjaanku di kantor selesai (kalau di rumah susah, dah keburu sibuk nggawe yang lain, lagi pula aku mau belajar kasih undivided attention buat Sara dan suami) atau setelah jam pulang kantor. Kupikir gak akan komplain suamiku kalau aku terlambat pulang kantor sedikit.

Palangka Raya,  8 Februari 2018
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...