Amsal 13:11 (TB) Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.
Aku dan suami sedang belajar menabung saham. Setiap bulan kami komit untuk menyisihkan 100 rb masing-masing untuk menabung saham. Berhubung belajarnya otodidak, saat mengamati pasar saham, kami tergoda untuk trading. Apalagi saat berhasil beli saham yang IPO, jadi pengen dapat untung cepat dengan menjualnya sesegera mungkin saat merasa sudah untung.
Baca ayat ini diingatkan untuk berhikmat dalam berinvestasi, jangan hanya mau untung sesaat tanpa berpikir panjang. Terkadang bisa yang nyesal banget kalau gak beli saham yang baru, dan gak sempat jual pas harganya di puncak. Karena dah terbayang keuntungan yang besar duluan. Padahal, tujuan awal kan mau menabung saham doang, lah ini kok jadi terobsesi. Kami tetap harus berhikmat dan gak mengejar kekayaan semata,harus selalu ingat kalau belajar itu gak bisa instant dan kami dalam proses belajar. Gak gelap mata mengejar keuntungan sesaat tanpa perhitungan. Kami mau menabung bukan trading semata.
👉 Tetap menabung saham dengan nilai yang sudah kami sepakati dari awal. Gak asal menambah tanpa perhitungan.
👉 Trading boleh, tapi hanya 20-40% dari portofolio. Tetap punya batasan, gak sesukanya. Berhikmat.
Kisah Para Rasul 13:52 (TB) Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Murid-murid di Anthiokia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus. Wow!!!! SUKACITA! Aku diingatkan untuk bersukacita kembali. Selama ini kalau melihat murid Tuhan atau orang Kristen yang dahinya berkerut, selalu mengeluh, atau selalu marah, gimana coba rasanya??? Rasanya kok hidupnya ga ada damai sejahtera ya. Sukacita bukan yang ketawa hahahihi melulu ya, tapi pernah ga sih ketemu orang yang kalau kita lihat hidupnya semacam gak ada masalah, ada roh ketenangan dan penuh syukur dalam hidupnya yang menular, yang membuat kita merasakan kalau hidup ini penuh hal baik yang bisa disyukuri. Ada sukacita terpancar dari hidupnya. Ada lo orang-orang seperti ini 😊 Aku sedang membayangkan beberapa orang yang aku kenal waktu menuliskan ini. Aku pengen seperti mereka. Mereka mengingatkanku kalau seperti itulah harusnya ikut Tuhan. Roh Kudus sudah mampukan kita untuk bersukacita tapi masalahnya kita lupa (atau memilih?) gak bersukacita. Padahal, sukacita karena TUHAN itu perlindungan kita.
Orang yang bersukacita gak mudah mengeluh meski keadaan sulit, orang yang bersukacita ingat bahwa segala sesuatu terjadi karena suatu alasan. Sukacita bukan berarti hidup tanpa masalah tapi kita bersukacita karena tahu Allah kita lebih besar dari segala masalah. Allah kita ahlinya menangani hal yang mustahil. Selalu ada alasan untuk bersukacita.
Aku teringat sebuah kutipan yang indah:Sukacita memberikan sayap di tengah kesulitan, masalahnya tetap ada tapi kita terbang jauh di atasnya.
👉Hari ini hari yang telah dijadikan Tuhan. Aku mau bersukacita hari ini! 💃💃💃💃💃
Palangka Raya, 13 Februari 2018
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment