Wednesday, February 28, 2018

Amsal 28, Kisah Para Rasul 28

Amsal 28:6 (TB)  Lebih baik orang miskin yang bersih kelakuannya dari pada orang yang berliku-liku jalannya, sekalipun ia kaya.

Pilih miskin atau kaya?
Saat dihadapkan pada pilihan seperti ini pasti sebagian besar dari kita ingin kaya. Tidak ada yang salah dengan menjadi kaya, apalagi jika kekayaan tersebut dipakai untuk memberkati orang lain. Firman TUHAN hari ini mengingatkan bahwa masalahnya bukan orang kaya lebih baik dari orang miskin atau pun sebaliknya TAPIIIII bagaimana integritas seseorang di mata Tuhan yang harus kita perhatikan. Ada orang miskin yang menjadikan kemiskinannya sebagai alasan untuk berlaku curang atau mencuri, namun ada juga orang kaya yang mendapatkan kekayaannya dengan berlaku curang dan mengambil hak orang orang lain. Di mata Tuhan semuanya sama, sama-sama melakukan dosa.

👉 Aku mau jadi kaya, tapi hari ini pertanyaan ini muncul dalam hatiku. Fokusku dalam hidup sebenarnya apa? Menjadi kaya atau menyenangkan Tuhan? Perkara mudah bagi Tuhan untuk memberkati hidupku saat aku hidup dalam ketaatan. Kalau aku gak bisa dipercaya saat miskin, bagaimana Tuhan bisa mempercayaiku saat kaya? Miskin atau pun kaya, Tuhan ingin aku hidup dalam integritas dan takut akan Dia.

Kisah Para Rasul 28:15 (TB)  Saudara-saudara yang di sana telah mendengar tentang hal ihwal kami dan mereka datang menjumpai kami sampai ke Forum Apius dan Tres Taberne. Ketika Paulus melihat mereka, ia mengucap syukur kepada Allah lalu kuatlah hatinya.

Kedatangan dan perhatian saudara-saudara di Roma pada Paulus membuat Paulus mengucap syukur kepada Allah dan hatinya menjadi kuat. Cerita ini mengingatkanku :
👉 Sebagai saudara seiman, sudahkah aku mendatangi dan memberikan perhatian pada saudara seiman yang lain?  Atau aku hanya sibuk memperhatikan kepentingan diriku sendiri.
👉 Sudahkah aku mengucapkan syukur kepada Tuhan untuk keberadaan mereka yang memberikan perhatian padaku?

Kasongan, 28 Februari 2018
-Mega Menulis-

No comments: