Monday, February 26, 2018

Amsal 25, Kisah Para Rasul 25

Kisah Para Rasul 25:21-22 (TB)  Tetapi Paulus naik banding. Ia minta, supaya ia tinggal dalam tahanan dan menunggu, sampai perkaranya diputuskan oleh Kaisar. Karena itu aku menyuruh menahan dia sampai aku dapat mengirim dia kepada Kaisar."
Kata Agripa kepada Festus: "Aku ingin mendengar orang itu sendiri." Jawab Festus: "Besok engkau akan mendengar dia."

Bagi orang lain mungkin melelahkan sekali proses persidangan Paulus, kalau dihitung-hitung berapa kali dia harus menghadap banyak pejabat. Ribet. Gak adil. Melelahkan. Aku juga beranggapan demikian awalnya, tapi hari ini aku melihat bagaimana Paulus menggunakan setiap kesempatan yang dianggap orang laib melelahkan sebagai kesempatan baginya untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah. Penderitaannya malah menjadi kesempatan bagi Kristus dimuliakan melalui kesaksiannya saat bertemu banyak orang dalam berbagai kesempatan.

Aku perlu belajar seperti Paulus yang memakai segala kesempatan bahkan yang dipandang orang lain sebagai penderitaan menjadi kesempatan bersaksi. Caranya, berespon berbeda dengan dunia. Mudah untuk merasa marah, putus asa, sedih, dll saat dihadapkan pada berbagai hal gak mengenakkan yang kita alami tapi saat kita mulai bertanya, "BAGAIMANA aku dapat memuliakan Kristus melalui hal ini?"  maka kita dapat berespon sesuai kehendak Allah.

Amsal 25
no rhema

Palangka Raya, 25 Februari 2018
-Mega Menulis-

No comments: