Tuesday, July 24, 2012

Hari Ke-30:Menerapkan Aturan 80/20

Ayat Hapalan:
Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam.
Tangannya ditaruh pada jentera, jari-jarinya memegang pemintal.
Amsal 31:18-19

Bacaan Alkitab: Amsal 17:24
Pandangan orang berpengertian tertuju pada hikmat, tetapi mata orang bebal melayang sampa ke ujung bumi.


Pandangan orang berpengertian tertuju pada HIKMAT.
Dan....lihat ini:
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik. Puji-pujian kepada-Nya tetap untuk selamanya. Mazmur  111:10
Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian. Amsal 4:7
Pandangan orang berpengertian tertuju pada TUHAN dunkkkk...ya to?^^V

Hari ini baca ayat hapalan dan bacaan hari ini, aku diingatkan untuk berhikmat menggunakan segala sumber daya yang TUHAN sudah berikan padaku:uang, waktu, otak, ketrampilan, keahlian, dll.
Saat berbicara tentang pendapatan, beberapa di antara kita mungkin merasa kalo apa yang kita dapatkan sekarang kurang banget dari apa yang kita butuhkan, well...wajar aja ya, secara kebutuhan manusia tu gak terbatas. Saat kita sudah menginginkan sesuatu, kita gak akan berhenti saat kita telah memilikinya, keinginan lain akan timbul. Masalah kita semua adalah, kemampuan kita untuk memenuhi keinginan kita terbatas, makanya perlu banget berhikmat dalam hal keuangan maupun pemenuhan kebutuhan dan keinginan kita. Perlu banget bertanya sama TUHAN, konsultasi denganNya, Sang Sumber Hikmat itu.

Pernah dengar ayat ini kan?
Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. Filipi 4:19

Ayat ini aku amin-kan, terutama saat kebutuhan dan keinginanku meronta-ronta meminta dipenuhi. Saat itu terjadi,aku akan mengingatkan diriku,”Tenang Megggg...Allah akan memenuhi segala keperluanmu, Allahmu adalah Allah yang kaya, Dia pencipta langit dan bumi, perkara kecil bagiNya memenuhi keperluanmu.”
Daaaannnn....terkadang Allah memenuhi keperluanku dengan cara yang ajaib (entah tahu-tahu ada yang menberikannya, hehehe), tapi saat Allah gak memenuhinya, aku berpikir dan meyakini,”Owww...mungkin Dia memandang kalo hal ini gak kuperlukan. He know the best lah for me.”

Sampai aku membaca ayat ini:
Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. Filipi 4:11
Paulus belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan, dia mencukupkan diri dengan berkat yang TUHAN berikan, tapi dia gak Cuma ngarepin mukzizat tanpa bekerja. Paulus bekerja, dia punya keahlian membuat kemah, dan dia mencukupi keperluannya dengan melakukan sesuatu!

So, aku belajar, mencukupkan diri dalam segala keadaan tu bisa dengan 2 cara:
1.      Berhemat
WHATTTTT???? Ini jawaban yang paling masuk akal, tapi yang juga bakal ditentang banyak orang. Gimana berhemat Meg? Ini kan juga kebutuhanku, aku perlu juga rekreasi, beli buku, nonton film, ke salon, makan enak, beli bensin. Mosok aku harus menghilangkan hal-hal itu demi berhemat. Bisa stres awak! :p

Gak juga tuh...Kuncinya Cuma being CREATIVE dear....!!  ^^V
Mau nonton kan gak mesti di bioskop? Kan bisa tuh nyewa DVD, noton rame-rame sama keluarga di rumah. Menghemat berapa duit tuh?
Beli buku agak mahal? Napa gak nyewa buku aja? Or saling pinjam sama teman. Ato donlot aja yang gratis :p
Ke salon perlu lah ya buat bersantai, creambath, luluran, dll. Nah, napa gak beli lulur trus rame-rame luluran di rumah sama mamah, ato tante. Seru lagi, bisa sambil ngobrol, ngelulur mamah (berbakti lah sama ortu :p). Ato creambath sendiri aja, cari caranya di inet, cobain deh....^^
Makan enak? Napa gak cari resep yang unik dan nampaknya enak di internet, trus masak-masak di rumah sama adek or mamah di rumah?

2.      Cari duit tambahan untuk memenuhi kebutuhan
Lah? Ini kan harus usaha lagi Meg? Berarti bukan mencukupkan diri dengan yang ada kan?
Kata siapa? Wong yang ada pada kita gak Cuma duit yang kita hemat kayak tadi kok :p Kan yang ada pada kita buanyak buanget, ada otak, ada ketrampilan, keahlian, hobi, semua bisa kita gunakan dan bisa jadi duit lo kalo kita mau mikir sedikit, aku pernah share beberapa caraku di sini


Blom lagi kalo kamu punya laptop, internet dan koneksi yang luas, bisa tuh dapat tambahan dengan sedikit belajar dan berusaha. Aku punya beberapa kawan yang ibu rumah tangga, tapi dari rumah bisa menghasilkan duit lewat usahanya ato pun hobinya, aku salut loooo sama mereka ini.

Come on, TUHAN menganugerahkan kita buanyak hal yang bisa kita manfaatkan. Talenta yang diberikannya jangan disia-siakan.

Sebenare, aku juga baru dapat satu lagi cara untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran kita. Dan itu ada hubungannya dengan judul di atas. Aku baru dapat hal ini tadi. Tapi aku belum praktekkan, hahahahaha, jadi perlu dipelajari dan dipraktekkan, ntar deh baru aku share ^^V Ada yang dah tau kah tentang aturan 80/20?

Aku gak asing ya dengan yang namanya aturan 80/20 ini, dulu ma zaman kuliah biasa disebut Prinsip Pareto. Gara-gara penemunya seseorang yang bernamaPareto
Intinya Mr.Pareto bilang: (http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Pareto)
Bahwa untuk banyak kejadian, sekitar 80% daripada efeknya disebabkan oleh 20% dari penyebabnya. Dalam implementasinya, prisip 80/20 ini dapat diterapkan untuk hampir semua hal:
  • 80% dari keluhan pelanggan muncul dari 20% dari produk atau jasa.
  • 80% dari keterlambatan jadwal timbul dari 20% dari kemungkinan penyebab penundaan.
  • 20% dari produk atau jasa mencapai 80% dari keuntungan.
  • 20% dari tenaga penjualan memproduksi 80% dari pendapatan perusahaan.
  • 20% dari cacat sistem menyebabkan 80% masalah.
 Jadi, aturan ini mengajak kita untuk fokus pada 20% kegiatan yang akan memberikan hasil sebanyak 80%. Kenapa hanya fokus ke yang 20%? Karena sumber daya kita terbatas, gak selayaknya kita menghabiskan daya kita melakukan 80% kegiatan yang Cuma menghasilkan 20% saja.

Contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari:
1.      Buat daftar 10 kegiatan yang dilakukan yang menghasilkan pendapatan kita kemudian, lihatlah 2 saja ternyata yang menghasilkan 80% dari penghasilan kita. Fokuslah pada kedua hal itu, kalaupun kita gak melakukan 8 yang lainnya, kita Cuma akan kehilangan 20% lo.....

Dalam kasusku, aku nampaknya harus mulai menginventarisasi kegiatan yang aku lakukan yang dapat menghasilkan uang, kemudian memilih 2 yang paling banyak menyumbangkan pendapatan, lalu mulai fokus pada kedua hal ini ^^ Yang pertama jelas pekerjaan di kantorku, yang kedua, hmmmm...(masih berpikir dan berhitung, hahahahaha)

2.      Buat daftar 10 hobi yang jadi favorit, kemudian pilih 2 yang paling disukai. Dan fokus pada 2 hobi ini saja, baik waktu, maupun uang yang ada. Karena melakukan kedua hal ini akan lebih membuat kita rileks dibandingkan menghabiskan waktu melakukan kedelapan hal lainnya.
Aku membuat daftarku, dan yang paling aku nikmati akhir-akhir ini adalah menulis dan menonton film. So,aku mau fokus melakukan kedua hal ini dulu deh ^^

3.      Kita menghabiskan 80% dari waktu kita di rumah hanya pada 20% rumah kita, jadi fokuslah pada bagian rumah kita yang 20% ini.

Hahahahaha, di bagian ini aku ingat kalo aku beberapa waktu lalu membeli barang-barang karena dorongan emosi sesaat, dan mendapati kenyataan kalau aku hanya akan menggunakannay beberapa kali dalam setahun, aihhhh...pemborosan. Berikutnya, aku harus memikirkan, barang-barang apa yang memang akan aku sering pakai di rumahku (yang sepertinya hanya 20% dari keseluruhan barangku), jadi aku harus fokuskan pengeluaranku pada yang 20% ini supaya gak sia-sia.

Dan kupikir-pikir, aku paling banyak menghabiskan waktu di kamar, jadi pertama-tama yang harus aku lakukan ntar di rumah baruku adalah membuat nyaman kamar tidurku. Berusaha membuat nyaman dan melengkapi SEMUA bagian rumahku sih emang cita-cita, hahahaha, tapi karena 80% waktuku di kamar tidur, aku harus fokus pada bagian ini dulu ^^’

Aturan ini untuk menyederhanakan hidup kita, membuat kita menentukan prioritas-prioritas dalam pengeluaran kita, maupun menentukan kegiatan apa yang perlu kita lakukan agar menghasilkan maksimal.



Kasongan, 24 Juli 2012
-Mega Menulis-


Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...