Masi ingat kehebohan yang terjadi kantor yang kuceritakan
kemaren? Kalo blom, silakan liat di sini
Jadi ya, sekarang aku mau share pelajaran yang aku dapat
setelah merenung-renungkan yang terjadi kemaren.
Sewaktu aku mau menolak menyapu halaman saat disuruh sang
sekretaris, tiba-tiba aku dihinggapi rasa gak enak buat menolak, lah piye aku
mau nolak, wong dia yang tinggi jabatannya di kantor aja mau merendahkan
dirinya ngerjain tugas tukang kebun kami. So, gimana aku yang Cuma staf mau
sok-sokan nolak, oh betapa gak tahu dirinya aku. Dia sudah memberi teladan bo,
dia gak asal nyuruh tanpa melakukan. Yahhhhh, akhirnya dengan terpaksa aku
nurut ^^’
Emang gak mudah ya menolak perintah seseorang yang kita tahu
telah melakukan juga yang diperintahkannya. Ada pemikiran, dia bisa kenapa aku
ngga, dia mau kenapa aku gak mau ya. Tapi kalo orangnya Cuma ngomong aja, dan
gak pernah melakukan maaaaa...sori-sori aja ya. Perbuatan emang memberikan
teladan yang lebih besar dari omongan doang, efeknya lebih ganas :p
Dan aku jadi terharu, teringat sesuatu...CLINGGG!!!!
Demikianlah TUHAN YESUS kepada kita...T_T
TIDAK PERNAH ALLAH
meminta kita melakukan sesuatu tanpa DIA melakukannya terlebih dahulu. Melalui
kehidupan Yesus, nyata benar teladanNya.
YESUS mengalami pergumulan yang sama dengan kita manusia,
Dia telah mengosongkan diriNya dan menjadi sama dengan manusia TAPI dalam kehidupanNya
Dia tetap kedapatan benar, Dia memilih taat pada ALLAH sampai mati. Padahal Dia
Allah loooo....!
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Filipi 2:6-8
ALLAH mengasihi kita sebelum kita mengasihiNya, bahkan di
saat kita berdosa Dia telah menunjukkan kasihNya.
Saat ALLAH memerintahkan manusia untuk mengasihiNya dengan
segenap hati, dengan segenap jiwa, dan akal budi, Yesus telah memberikan
teladanNya, Dia mengasihi Allah dan menunjukkan kasihNya dengan jelas, setiap
pagi-pagi benar Yesus datang kepada ALLAH dan bersukutu denganNya,
persekutuanNya dengan ALLAH adala kerinduanNya setiap hari.
Yesus gak Cuma membicarakan kasihNya pada Allah, dia
menunjukkan kasihNya dengan perbuatanNya, Dia hanya melakukan hal-hal yang Dia
tahu menyenangkan BAPANYA di sorga, Dia taat sampai mati.
Saat ALLAH memerintahkan kita mengasihi sesama manusia
seperti diri kita sendiri, oh...betapa Yesus telah menunjukkan kasihNya pada semua
manusia, pengorbananNya di kayu salib menyatakan kasihNya pada manusia. Dia tidak hanya mengasihi mereka yang
mengasihi Dia lo, Dia mengasihi juga mereka yang tidak mengasihiNya.
Saat ALLAh berbicara tentang mengampuni pada tiap kita, Dia
telah memberikan teladanNya, Dia tahu sulitnya mengampuni. Dan telah mengampuni
kita.Lalu mengapa kita masih sulit mengampuni kesalahan kecil orang lain?
Saat ALLAH meminta kita menghormati ayah dan ibu kita, kita
beralasan macam-macam. Tidak ingatkah kita bagaimana Yesus menghormati ayah dan
ibunya?
Kenapa kita masih malas berdoa, sedangkan YESUS saja berdoa
pada BAPANYA?
Jika YESUS saja mencintai Firman Tuhan, mengapa kita malas
membuka Alkitab kita?
Mengapa para suami di dunia sulit mengasihi istrinya,
padahal ALLAH saja mengasihi jemaatnya sebagai mempelaiNya?
Mengapa para istri sulit untuk tunduk pada suaminya, jika
YESUS saja tunduk pada BAPANYA?
Yesus saja bermurah hati dan berbelas kasihan pada semua
orang, lalu kenapa kita tidak mau menolong mereka yang membutuhkan bantuan
kita?
Jika Yesus saja melayani ALLAHNya tanpa kuatir akan
kebutuhan hidupNya, dan pergi dari satu tempat ke tempat lain tanpa membawa
harta, lalu mengapa kita mengkuatirkan hal-hal kecil dalam hidup kita?
Mari kita renungkan.....
Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya, supaya Ia AnakNya itu menjadi yang sulung diantara banyak saudara. ( Roma 8:29 )
YESUS telah menjadi yang sulung, memberikan teladan bagi kita,
anak-anak ALLAH yang lain.
Saat ALLAH menginginkan kita menaati perintahNya, Dia telah memberikan
kita contoh yang nyata, teladan kehidupan YESUS.
Aku bersyukur akan teladan YESUS
Sekarang, saat aku merasa sulit untuk menaati ALLAH, aku akan
mengingatkan diriku:
YESUS saja taat sampai mati, lalu kenapa aku gak mau taat?
Siapa aku, kok berani-beraninya menentang ALLAH?
Kasongang, 20 Juli 2012
-Mega Menulis-