Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam
serumah dengan perempuan yang suka bertengkar.Amsal 25:24
Membaca ayat ini, aku jadi sedikit tersinggung, hahahaha,
kalo ketampar-tampar ma blom ^^ Mengingat beberapa wanita yang aku kenal juga,
hahahahaha, ada yang merasa? ^^’ Well, rata-rata wanita kebanyakan cerewet lah
ya, kita meributkan hal-hal kecil yang gak sesuai dengan apa yang kita inginkan
(hal kecil aja ribut, apalagi hal besar, hahahahaha), kalau suatu pekerjaan
tertunda pun kita ngomel (kalo agak dah bisa mengendalikan diri, diam tapi
ngomelnya dalam hati). Aku emang gak terlalu cerewet di Kasongan, hahahahaha,
secara aku tinggal di rumah tanteku untuk sementara ini, mau cerewet gimane :p Lain
kalo pulang ke rumah Palangkaraya, jatah untuk cerewet dah diambil mamah, jadi
aku gak terlalu tersinggung dengan ayat tersebut di atas, gkgkgkgkgkgk. Jarang tuh aku cerewet ngatur-ngatur.
Nahhhhh...kalo di kantor, lain ceritaaaa...:p Godaan untuk
ngomel dan cerewet itu demikian besarnya, apalagi di ruanganku yang notabene
selain aku, cowok semua penghuninya ^^’ Mungkin aku akan lebih tersindir kalo
tuh ayat bunyinya:
Lebih baik tinggal pada sudut sotoh KANTOR dari pada diam SEKANTOR dengan perempuan yang suka bertengkar.Amsal 25:24
*ngarangggggg*
Uhhhh, TUHAN tau lah ya....gimana susahnya menutup mulutku
untuk gak ngomel-ngomel waktu melihat banyak hal yang berjalan gak sesuai yang
aku inginkan, or kalo kerjaaan tu luaaammmbabbbaaaattttt banget jadinya. Godaan
untuk ngomel tu gedeeee banget! Puji Tuhanlah, mulutku ni bisa dikekang
(sedikit) sudah, kalo gakkkk kabur kali ya kawan-kawan kantorku, dah gak mau
dekat-dekat aku :p
Tapiiii.....tau gak sih, dulu aku sempat mengenal seorang
tetenggaku yang dikenal luar biasa sabar di luar rumah, ngomongnya lemah lembut
boooo ^^ *nyaris tak terdengar* Tapi, eee...eee....begitu dah di rumah
yaaaa.....kalo dah ngomelin orang rumahnya, tetangga pun dengar *sigh* Dan, aku
juga harus mengakui, terkadang di rumah, saat adek-adekku melakukan hal yang nyeleneh,
saat mamah dah turun tangan gak berhasil, langsung deh aku meledak, hahahaha ^^
*sama aja rupanya aku denagn tetanggaku itu ya ^^’*
Lucu ya, dengan orang lain yang bukan apa-apa kita, kita
bisa luar biasa sabar, tapi dengan orang-orang terdekat kita, orang-orang terkasih
kita, kita susssaaaaahhhhhh...banget buat bersabar. Kenapa ya? Ada yang tahu
jawabannya?
Seringkali kita berusaha mengendalikan dan mengontrol
orang-orang yang dekat dengan kita, orang-orang yang kita sayangi. Kita merasa
kalo kita lebih tahu yang terbaik dari pada mereka, makanya kalo mereka
memiliki pendapat yang berbeda, ato melakukan yang berbeda dari yang kita ingin
untuk mereka lakukan, kita mulai gelisah, lalu marah, kita ngomel, kita
ngambek, kita cemberut, kita berteriak! Kita berusaha mengubah mereka menjadi
seperti yang kita mau.
Berubahkah mereka? Well, ada sih yang berubah, dengan
TERPAKSA, karena capek mendengar omelan. Tapi lama-lama capek dan berontak ^^’
Tapiiii....Ada pula yang cuek, pura-pura gak
dengar.......dan semakin cuek....!!!!
Dan semakin CUEEEKKKKKK.....
Dan semakin cueeekkkkk...!!!
Sementara kita masih berteriak dan bertanya ke TUHAN,”Kenapa
sih dia gak mau berubah?”
The end of the story :p
Sepertinya metode yang kita gunakan salah ya....
CEREWET, NGOMEL-NGOMEL, MARAH, BERTERIAK (ada yang mau
nambahin?:p) sepertinya gak efektif, harus ganti cara nihhhh.....
Hehehehehe....
Ada beberapa cara yang layak kita praktekkan nih (ini
ni...hasil studi mendalamku, huahahahahaha, gaya ya,
studiiiii.....lebaaayyyyy...) :
1.
Berdoa
Perlu hikmat nih dari TUHAN, minta
kesabaran ekstra. Karena gak mudah lo mengubah sesuatu, apalagi mengubah orang,
hanya Tuhan yang bisa melakukannya. Perlu minta kasih yang dari Tuhan saja
untuk memampukan kita mengasihi mereka apa adanya. Berkata-kata
dengan kasih. Biarkan Tuhan mengubahnya.
Berdoalah, supaya hidup kita dipakai Tuhan mengubah orang terkasih kita menjadi
lebih baik lagi. Seringkali,
saat kita berdoa, kita gak perlu cerewet setengah mati, ehhhh...tau-tau TUHAN
yang mengubah hati mereka. Perkara gampang bagi Tuhan untuk mengubahkan
seseorang bila Ia mau ^^
Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini. Amsal 21:1
2.
Bercermin ^^
Kita menginginkan perubahan yang baik dalam
hidup mereka yang kita kasihi, makanya kita cerewet. Ya kan? Kita cerewet
karena kita mengasihi mereka kan? Kan? ^^ Tapiiii.....Mari kita mengecek hidup
kita dulu. Gimana dengan hidup kita? Udah bener gak? Apakah yang kita omongin
dah sesuai gak dengan apa yang kita perbuat? Kalo blom maaaa...biar kamu ngomel
gimana juga, orang juga gak bakal berubah lah, kamunya aja masih
gituuu....!!Ngacaaaaa dunkkkk.....:p
Gimana pun perbuatan kita bicara lebih
keras dari kata-kata kita loooo....
Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.1 Yohanes 3:18
3.
Berkata-kata dengan kasih
Belajar gak ngomel-ngomel tu susaaahhhhh
bangetttt. Ada ‘amin’ para wanita? Hahahaha. Mulut kita nih ya, susah banget
ngontrolnya, ya to? Tapi, saat kita berkata dengan lembut dan penuh kasih,
pertengkaran bisa diredam loo.
Well, gimana Meg, kalo sudah melakukan semua TIPS di atas ternyata gak ada perubahan?Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.Kolose 4:6
Yakkkkk...Jawaban terakhir adalah.....
BERSABARRRR!!!! ^^V
Teruslah berdoa, sampai perubahan terjadi....!
Jangan punya mental instant dunk yaaaaa.....
Tapi, jangan lupa loooo....
TETAP BERDOA
TETAP MELAKUKAN YANG TERBAIK
TETAP BERKATA-KATA DENGAN KASIH
Yakinlahhhh...waktu kita menabur yang baik, kita akan menuai yang baik pula ^^
Kasongan, 26 Juli 2012
-Mega Menulis-