Thursday, July 26, 2012

Mengubah Orang Lain (Tanpa Ngomel)


Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar.Amsal 25:24

Membaca ayat ini, aku jadi sedikit tersinggung, hahahaha, kalo ketampar-tampar ma blom ^^ Mengingat beberapa wanita yang aku kenal juga, hahahahaha, ada yang merasa? ^^’ Well, rata-rata wanita kebanyakan cerewet lah ya, kita meributkan hal-hal kecil yang gak sesuai dengan apa yang kita inginkan (hal kecil aja ribut, apalagi hal besar, hahahahaha), kalau suatu pekerjaan tertunda pun kita ngomel (kalo agak dah bisa mengendalikan diri, diam tapi ngomelnya dalam hati). Aku emang gak terlalu cerewet di Kasongan, hahahahaha, secara aku tinggal di rumah tanteku untuk sementara ini, mau cerewet gimane :p Lain kalo pulang ke rumah Palangkaraya, jatah untuk cerewet dah diambil mamah, jadi aku gak terlalu tersinggung dengan ayat tersebut di atas, gkgkgkgkgkgk.  Jarang tuh aku cerewet ngatur-ngatur.

Nahhhhh...kalo di kantor, lain ceritaaaa...:p Godaan untuk ngomel dan cerewet itu demikian besarnya, apalagi di ruanganku yang notabene selain aku, cowok semua penghuninya ^^’ Mungkin aku akan lebih tersindir kalo tuh ayat bunyinya:
Lebih baik tinggal pada sudut sotoh KANTOR dari pada diam SEKANTOR dengan perempuan yang suka bertengkar.Amsal 25:24
*ngarangggggg*
Uhhhh, TUHAN tau lah ya....gimana susahnya menutup mulutku untuk gak ngomel-ngomel waktu melihat banyak hal yang berjalan gak sesuai yang aku inginkan, or kalo kerjaaan tu luaaammmbabbbaaaattttt banget jadinya. Godaan untuk ngomel tu gedeeee banget! Puji Tuhanlah, mulutku ni bisa dikekang (sedikit) sudah, kalo gakkkk kabur kali ya kawan-kawan kantorku, dah gak mau dekat-dekat aku :p

Tapiiii.....tau gak sih, dulu aku sempat mengenal seorang tetenggaku yang dikenal luar biasa sabar di luar rumah, ngomongnya lemah lembut boooo ^^ *nyaris tak terdengar* Tapi, eee...eee....begitu dah di rumah yaaaa.....kalo dah ngomelin orang rumahnya, tetangga pun dengar *sigh* Dan, aku juga harus mengakui, terkadang di rumah, saat adek-adekku melakukan hal yang nyeleneh, saat mamah dah turun tangan gak berhasil, langsung deh aku meledak, hahahaha ^^ *sama aja rupanya aku denagn tetanggaku itu ya ^^’*

Lucu ya, dengan orang lain yang bukan apa-apa kita, kita bisa luar biasa sabar, tapi dengan orang-orang terdekat kita, orang-orang terkasih kita, kita susssaaaaahhhhhh...banget buat bersabar. Kenapa ya? Ada yang tahu jawabannya?

Seringkali kita berusaha mengendalikan dan mengontrol orang-orang yang dekat dengan kita, orang-orang yang kita sayangi. Kita merasa kalo kita lebih tahu yang terbaik dari pada mereka, makanya kalo mereka memiliki pendapat yang berbeda, ato melakukan yang berbeda dari yang kita ingin untuk mereka lakukan, kita mulai gelisah, lalu marah, kita ngomel, kita ngambek, kita cemberut, kita berteriak! Kita berusaha mengubah mereka menjadi seperti yang kita mau.

Berubahkah mereka? Well, ada sih yang berubah, dengan TERPAKSA, karena capek mendengar omelan. Tapi lama-lama capek dan berontak ^^’
Tapiiii....Ada pula yang cuek, pura-pura gak dengar.......dan semakin cuek....!!!!
Dan semakin CUEEEKKKKKK.....
Dan semakin cueeekkkkk...!!!
Sementara kita masih berteriak dan bertanya ke TUHAN,”Kenapa sih dia gak mau berubah?”
The end of the story :p

Sepertinya metode yang kita gunakan salah ya....
CEREWET, NGOMEL-NGOMEL, MARAH, BERTERIAK (ada yang mau nambahin?:p) sepertinya gak efektif, harus ganti cara nihhhh..... Hehehehehe....

Ada beberapa cara yang layak kita praktekkan nih (ini ni...hasil studi mendalamku, huahahahahaha, gaya ya, studiiiii.....lebaaayyyyy...) :

1.       Berdoa
Perlu hikmat nih dari TUHAN, minta kesabaran ekstra. Karena gak mudah lo mengubah sesuatu, apalagi mengubah orang, hanya Tuhan yang bisa melakukannya. Perlu minta kasih yang dari Tuhan saja untuk memampukan kita mengasihi mereka apa adanya. Berkata-kata dengan kasih. Biarkan Tuhan mengubahnya. Berdoalah, supaya hidup kita dipakai Tuhan mengubah orang terkasih kita menjadi lebih baik lagi.  Seringkali, saat kita berdoa, kita gak perlu cerewet setengah mati, ehhhh...tau-tau TUHAN yang mengubah hati mereka. Perkara gampang bagi Tuhan untuk mengubahkan seseorang bila Ia mau ^^
 Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini. Amsal 21:1

2.       Bercermin ^^
Kita menginginkan perubahan yang baik dalam hidup mereka yang kita kasihi, makanya kita cerewet. Ya kan? Kita cerewet karena kita mengasihi mereka kan? Kan? ^^ Tapiiii.....Mari kita mengecek hidup kita dulu. Gimana dengan hidup kita? Udah bener gak? Apakah yang kita omongin dah sesuai gak dengan apa yang kita perbuat? Kalo blom maaaa...biar kamu ngomel gimana juga, orang juga gak bakal berubah lah, kamunya aja masih gituuu....!!Ngacaaaaa dunkkkk.....:p
Gimana pun perbuatan kita bicara lebih keras dari kata-kata kita loooo....

Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.1 Yohanes 3:18

3.       Berkata-kata dengan kasih
Belajar gak ngomel-ngomel tu susaaahhhhh bangetttt. Ada ‘amin’ para wanita? Hahahaha. Mulut kita nih ya, susah banget ngontrolnya, ya to? Tapi, saat kita berkata dengan lembut dan penuh kasih, pertengkaran bisa diredam loo.

Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.Kolose 4:6
Well, gimana Meg, kalo sudah melakukan semua TIPS di atas ternyata gak ada perubahan?
Yakkkkk...Jawaban terakhir adalah.....
BERSABARRRR!!!! ^^V

Teruslah berdoa, sampai perubahan terjadi....!
Jangan punya mental instant dunk yaaaaa.....
Tapi, jangan lupa loooo....
TETAP BERDOA
TETAP MELAKUKAN YANG TERBAIK
TETAP BERKATA-KATA DENGAN KASIH
Yakinlahhhh...waktu kita menabur yang baik, kita akan menuai yang baik pula ^^




Kasongan, 26 Juli 2012
-Mega Menulis-

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...