Aku dikagetkan SMS Widhi beberapa minggu lalu, lupa
persisnya, pokoknya dia bilang kalo barang-barangnya habis semua dalam sebuah
kebakaran di kosnya.
Begitu dia sms, langsung aku telepon adekku ni, gak
diangkat, ya sudah lah.
Tapi sorenya kami bisa berbicara dan aku tambah terkejut
gara-gara dia cerita kejadiannya beberapa hari sebelum pernikahan sodaranya,
Adi. Bahkan beberapa jam sebelum kejadian itu, aku dan Widhi chatting via
whatsap dan dia sempat mengirimkan foto baju baru yang akan dipakainya di
pernikahan Adi. Sempat aku ejekin sih tuh dia, gara-gara baju pilihannya yang
pucat itu :p Well, blom sempat dipakai baju itu terbakar T_T
Gak terbayang kejadian itu bisa terjadi padanya.
Aku merasa sedih lah membayangkan Widhi harus kehilangan banyak harta bendanya, hasil kerjanya itu, pakaiannya habis, ijasahnya pula habis terbakar, harta benda yang lain aku gak tau lengkapnya, maklumlah Widhi belum melaporkan harta kekayaannya padaku ^^V I was sad for you dek. Bener-bener gak tau harus mengucapkan kata-kata hiburan apa buat Widhi, Cuma bisa bilang aku berdoa buat dia dan TUHAN punya rencana baginya. Ikut sedih juga, ini pasti gak mudah buat dia. Kasihan kau dek’.... T_T
Aku merasa sedih lah membayangkan Widhi harus kehilangan banyak harta bendanya, hasil kerjanya itu, pakaiannya habis, ijasahnya pula habis terbakar, harta benda yang lain aku gak tau lengkapnya, maklumlah Widhi belum melaporkan harta kekayaannya padaku ^^V I was sad for you dek. Bener-bener gak tau harus mengucapkan kata-kata hiburan apa buat Widhi, Cuma bisa bilang aku berdoa buat dia dan TUHAN punya rencana baginya. Ikut sedih juga, ini pasti gak mudah buat dia. Kasihan kau dek’.... T_T
Kami gak terlalu membicarakan detail kejadiannya,karena dia
sendiri mengaku padaku sudah bosan menjelaskannya kepada setiap orang yang
bertanya, yang jelas gara-gara listrik lahhhh..... Tapi saat Widhi cerita bahwa
10 kamar kos terbakar (kalo gak salah nih) dan sumber kebakaran tepat di
sebelah kamarnya. Aku speechless. Rasa kasihanku lenyap, rasa dukaku buat
kehilangan yang dialaminya hilang. Seketika aku bersyukur, Widhi masih hidup!!
Yang lebih buruk daripada kehilangan harta benda bisa saja terjadi, gimana kalo
dia ikut lenyap dalam kebakaran itu alias meninggal , haiiiisss....Ato cacat,
luka...Tapi nyatanya itu gak terjadi. Penjagaan TUHAN sempurna atsa hidupnya.
Dan itu yang penting. Jauh lebih penting daripada harta bendanya itu. Aku
bersyukur buat kehidupanmu dek’. You didn’t know, tapi saat itu I celebrate
your life. I say thank’s to My Lord, karena kamu masih ada, masih hidup, masih
bisa bicara denganku ^^
Betapa ya TUHAN tu luar biasa, kalau Dia mau, dalam berapa
jam saja, ato detik aja, bisa terjadi banyak hal yang gak bisa kita duga. Apa
sih yang gak bisa TUHAN buat dalam sekejap mata, Dia bisa angkat kita, Dia juga
bisa hancurkan kesombongan kita. Dia bisa buka semua pintu dan jendela, tapi
dia juga bisa tutup semua. Dia Maha Kuasa. Dan kalau sampai sekarang kita masih
hidup, dalam keadaan baik-baik saja, itu karena Dia masih menyayangkan hidup
kita, dan Dia masih punya rencana luar biasa dalam hidup kita, yang harus kita
jalani. Gak ada yang bisa kita banggakan dalam hidup ini, karena semua adalah
pemberianNya. Bahkan hidup yang kita hidupi sekarang pun adalah pemberianNya.
Jadi benar-benar diingatkan lagi kalo we are nothing without Him, without His
Grace T_T
Dan, kemaren, kembali aku dan Widhi bercerita-cerita. Dan
tahu-tahu dia share lagi tentang masalah kebakaran itu. Kata Widhi, gak tahu
kenapa, saat kejadian kebakaran yang menghabiskan barang-barangnya itu, dia
teringat ayat ALKITAB yang bercerita tentang pemuda kaya yang bodoh (kalo mau
baca lengkapnya liat di Lukas 12:13-21 ),
dia merasakan perasaan yang kuat kalo TUHAN sedang mengajarkannya dengan
mengingatkan bagian Alkitab itu.
Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Matius 12:20
Dia mengakui kalo dia merasa seperti orang kaya yang bodoh
itu.
Well,gak sepenuhnya dia seperti pemuda yang bodoh itu, aku
tahu dia bukan seperti pemuda itu yang berkata demikian:
Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! Matius 12:19
Dia gak Cuma makan, minum, atau bersenang-senang menikmati
hidupnya.
Widhi juga gak mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri thok seperti pemuda kaya itu:
Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.” Matius 12:21
TAPIIIII......
Widhi mengakui bahwa akhir-akhir ini dia merasa aman dengan
apa yang dimilikinya, dia punya pekerjaan yang bagus, sudah bisa memiliki
beberapa benda, membeli barang-barang yang dia inginkan dengan hasil kerjanya,
sudah mulai bisa menabung untuk masa depannya. Pendeknya dia merasa aman,
dengan apa yang dimilikinya. Tapi lewat kejadian ini TUHAN ajar dia kalo RASA
AMAN gak didapat dari harta benda yang kita miliki, ato atribut yang kita
miliki. Kalo kita menggantungkan rasa aman kita pada benda-benda tersebut TUHAN
akan marah. Karena tidak seharusnya demikian, yang memberikan rasa aman adalah
TUHAN, tidak ada yang lain. KEAMANANmu adalah saat kamu tinggal di dalam TUHAN,
menikmati persekutuanmu denganNYA, hidup di dalam Dia.
Wowwwww....!! Aku yang mendengar itu ngerasa tertohok.
Karena beberapa waktu ini, aku sempat merasa demikian, aku punya pekerjaan, punya
rumah, punya keluarga, banyak hal yang kumiliki membuatku merasa aman dan
merasa hidupku baik saja. Ya,aku tahu, sudah seharusnya kita bersyukur untuk
semua hal yang kita miliki, tapi kalo kita menggantungkan rasa aman kita pada
KEPEMILIKAN HARTA BENDA. Itu salah! Lebih baik kita gak memiliki apa-apa,
bergumul dengan rasa tidak aman tanpa benda-benda lalu BERHARAP SEPENUHNYA pada
ALLAH untuk memelihara hidup kita, daripada merasa bangga dan aman karena
benda-benda gak kekal yang kita miliki. Aku bersyukur buat apa yang dah
disharekan Widhi, sempat selintas terpikir, bersyukur karena mendapatkan
pelajaran hidup ini dari dia, dan gak harus mengalaminya sendiri. Jahat ya aku,
mikir gitu,tapi ini jujur. TUHAN tahu kapasitas setiap orang. Dia tahu
kemampuan Widhi yang pasti sanggup melewatinya, makanya Dia kasih pelajaran
yang berharga ini lewat Widhi. Kamu orang terpilih dek’ d^^d
Cerita pun mengalir ke masa lalu....
Lagi-lagi Widhi share, entah kenapa ya beberapa kali terjadi
di dalam hidupnya, saat dia merasa hidup nyaman dan aman dengan apa yang dia
miliki, tahu-tahu TUHAN ambil apa yang dia miliki.
Sewaktu SMA, sewaktu kedua kakaknya akan masuk kuliah, ada
pula kakaknya yang akan menikah. Dia merasa sudah perfectlah hidupnya,
keluarganya bahagia, semua sehat. Ortu sehat dan bekerja. Dia membayangkan masa
depannya yang gilang gemilang. Ada pula kakaknya yang akan memulai hidup
baru. Bahagia kan? Eh, tahu-tahu TUHAN
panggil bapaknya pulang ke rumah BAPA di sorga. Dia mengakui itu pukulan berat
baginya. Gimana nggak, orang tua yang mencari nafkah bagi keluarganya pergi
untuk selamanya. Padahal dua kakaknya mau masuk kuliah (kakaknya kembar, jadi
bersamaan masuk kuliahnya). Itu pukulan yang berat buat keluarganya. Dan Widhi
berkata, saat itu TUHAN ajarkan kalo selama ini salah saat dia menggantungkan
rasa amannya pada bapaknya semata. TUHAN membuka matanya, dan mengajarkan
keluarganya bergantung sepenuhnya sama TUHAN. Dan TUHAN terbukti setia kok.
Kedua kakaknya masuk kuliah bersamaan di UPN (kakak-kakaknya Widhi kawanku
pelayanan ^^V), Widhi juga gak berapa lama menyusul kuliah kok. Pemeliharaan TUHAN
sempurna bagi keluarga ini. Aku menyaksikannya sendiri.
Kalo menggantungkan rasa aman kita sama pekerjaan ato harta
benda itu salah, ternyata merasa aman karena MANUSIA pun salah!
Saat Widhi share hal itu, aku teringat ayat ini:
Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Yeremia 17:5
Gak maen-maen ya ayat ini. TUHAN serius banget sampai-sampai
dibilang TERKUTUK! Ngeri kan? TUHAN serius dengan ancamanNya, Dia gak mau kita
mengandalkan MANUSIA. Dia gak mau kita MERASA AMAN karena orang-orang di
sekeliling kita, entah ortu, sodara, teman, suami ato sapapun yang berwujud
manusia. Hanya TUHAN lah yang kiranya menjadi sandaran kita. Tempat kita menggantungkan
rasa aman kita. Kita aman hanya karena kita tinggal di dalam Dia, mempercayakan
sepenuhnya hidup kita padaNya, menikmati aman pelukanNya, bukan karena yang
lain.
Wakkksssss...Jadi sepenjang ini postinganku *sigh*
Padahal, awalnya aku Cuma mau sharekan sharenya Widhi aja,
hehehehe, tapi kata Widhi, dia pengen apa yang dia alamin gak lewat gitu aja,
tapi boleh mendatangkan kemuliaan buat TUHAN.
Dan aku menuliskan ini, karena aku pun mau lihat TUHAN
dimuliakan lewat apa yang dialamin Widhi.
Pada akhirnya ini bukan sekedar tentang Widhi yang
kehilangan harta bendanya tapi SELAMAT, ini tentang ALLAH yang mengajarkan
SESUATU lewat Widhi kepada kita semua,
Bahwa RASA AMAN hanya ada di dalam Dia, TUHAN YESUS kami
yang luar biasa.....
It’s All about GOD...
All glorify for You Lord....
*seperti diceritakan Widhy sama aku, dengan polesan di
sana-sini, gkgkgkgkgk ^^V
Kasongan, 27 Juli 2012
-Mega Menulis-