Thursday, July 19, 2012

Etos Kerja


Masih kelanjutan cerita yang terakhir tadi cek di sini deh  Nah,ada kejadian lain yang memberikanku pelajaran lagi, jadi ceritanya, pas lagi heboh nyari kunci untuk membuka ruangan, aku berusaha menghubungi orang-orang yang aku tahu memegang kunci. Nah, tiba-tiba tercelutuk kata-kata dari seorang kawan untuk menghubungi cleaning service di kantor kami, karena dia pasti punya kunci dunk, kalo gak gimana dia membersihkan semua ruangan di kantor.

Akhirnya aku menelepon cleaning service yang SEHARUSNYA juga punya kunci semua ruangan ini dan SEHARUSNYA SUDAH DATANG, aku bertanya apakah dia punya kunci, kalau punya aku meminta tolong padanya ke kantor, karena kami di gak bisa masuk ruangan.Eh...dia bilang gak punya kunci. Ya sudahlah, aku percaya aja, dan aku tutup tu telepon.
Lah, temanku yang mendengar aku berbicara langsung bilang, “GAK MUNGKIN! Bohong aja dia, masa sih dia sampai gak punya kunci, biasanya dia megang kok.” Terus dia menelpon cleaning service kami dan MEMERINTAHKAN tu cleaning service segera ke kantor membawa kunci, dan gak berapa lama aku tahu kalo dia BOONG, dia datang dan membawa kunci donngggg......!!!

Alamakkkkk, kueselnyyaaaa bukan main!
Aku merasa ditipu lah, BETEEEE......
Aku sampe bilang ke kawanku, “Kok bisa ya, kita dah minta baik-baik, kok dia gitu.”
Trus ada yang nyahut gini,”Kadang manusia tu perlu ditendang kayak zaman Jepang dulu, biar bergerak. Alias perlu dipaksa dan ditekan dulu.”
Gubraakkkkssss!!!

Aku bengong.
Mosok sih gitu?
Helllooowwww....!!!
Ini bukan zaman penjajahan lagi kaleeeee, mosok sih segitunya?
Lagian ini manusia loooo, mosok harus digituin?
Yeaahhhh, berhubung aku orangnya gak bisa dan gak suka dipaksa-paksa melakukan pekerjaan, jadinya ngedengar yang kayak gitu jadi speechless deh.

Sempat berpikir, apakah CARAKU salah ya dalam memintanya tadi? Kupikir ngga, malah aku pikir aku dah sopan banget tuh. Gak pake acara nodong memberi perintah, aku bertanya dulu baik-baik, dan aku meminta baik-baik. Apa harus dengan cara yang kasar ya? Aku bisa, tapi aku gak mau! Gila aja ya, aku juga ngerasa piye lah kalo dikasarin orang, jadi kalo mau melakukan gitu ke orang lain, berpikir lagi lah aku.

Mungkin, kurang tepat kalo aku bilang aku harus memberi perintah dengan kasar, apalagi kalo tiap aku minta tolong sama orang harus kasar, haisss.....tekanan  batin ntar aku. Kekasaran sama sekali bertentangan dengan hati nuraniku (ceileeee...). Lebih tepatnya aku harus belajar melihat kepada siapa aku berbicara kali ya. Tiap orang berbeda, gak semua orang sama! Ada orang yang perasaannya halus, ada yang kagak. Karakter tiap orang beda, gak bisa main pukul rata. Mungkin dengan si A, menggunakan cara X, maka dia akan mengerti dan mau mengerjakan. Dengan si B pakai cara Y. Tiap manusia itu berbeda, dan thank’s GOD buat perbedaan yang ada.

Kupikir lagi, kalau cara kita sudah baik dan benar, tapi seseorang susye bergerak, yeahhhh...gak usah frustasi.Nyantai aja Meg, gak usah pake acara stres kaleee......!!! ^^V Emang tu orang dah dari sananya gitu piye??? Etos kerjanya kagak ada, piye dunk?

Eittsss, ETOS KERJA, apaan tuh?
Bahasa mana tu Meg? Apaan tuh?
Menurut Max Weber, pakar manajemen, ETOS KERJA diartikan: perilaku kerja yang etis yang menjadi kebiasaan kerja yang berporoskan etika. Dengan kata lain yang lebih sederhana, etos kerja yaitu semua kebiasaan baik yang berlandaskan etika yang harus dilakukan di tempat kerja, seperti: disiplin, jujur, tanggung jawab, tekun, sabar, berwawasan, kreatif, bersemangat, mampu bekerja sama, sadar lingkungan, loyal, berdedikasi, bersikap santun, dsb.

Terkadang, bisa frustasi dewe deh ngeliat keadaan di kantor, etos kerja di kantorku KACAU abis,
ada yang datang dan pergi seenaknya,
ada yang susah banget disuruh kerja, ada nih yang disuruh ngerjain sesuatu sama atasannya eh malah nyuruh kawannya (geleng-geleng),
ada yang JARANG MASUK kantor,
ada yang suka menunda pekerjaan,
ada yang mau mengerjakn sesuatu kalau ada duitnya (padahal kan udah digaji)
ada yang suka-sukanya kalo bekerja,
dll

KACAU kan kalo kayak gitu dibiarkan terus-menerus???
Tanpa etos kerja tinggi gak mungkin meningkatkan produktivitas sebagaimana yang diharapkan. Kinerja (performance) sangat ditentukan oleh etos kerja.

ETOS KERJA dimulai dari KEBIASAAN!
Kebiasaan kecil, sikap dan perilaku kita dalam bekerja setiap hari, lama kelamaan akan menjadi etos kerja kita. Kalo kita membiasakan diri gak disiplin sejak awal, yah inilah yang akan kita lakukan selama bekerja seumur hidup.Jika kita menunda pekerjaan, sekali, dua kali, tiga kali, empat kali, dan seterusnya, ya inilah yang akan kita kerjakan akhirnya.

Aku bertekad punya etos kerja yang baik.
Aku gak mau jadi batu sandungan buat orang lain.
Aku gak mau merugikan diri sendiri dengan membangun kebiasaan-kebiasaan yang buruk.
Aku gak mau mempermalukan BAPAku di sorga.

Setiap apa yang kukerjakan, aku mau belajar melakukannya dengan segenap hatiku seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kolose 3:23), supaya terangku  bercahaya dan orang lain melihat perbuatanku yang baik dan memuliakan BAPAku di sorga (Matius 5:16). Dan aku tahu, aku butuh pertolongan Tuhan untuk melakukan ini. Adalah gak mudah melakukannya dengan kekuatan sendiri. I really need your help Lord....

Sungguh, aku gak mau jadi batu sandungan di tempat kerjaku. Adalah memalukan bila anak Tuhan punya etos kerja yang buruk di tempat kerjanya. Okelah kita punya pelayanan yang luar biasa di hari Minggu, tapi kalo di hari-hari kerja kita ternyata kita gak menyaksikan kesaksian yang benar dalam kehidupan kita, itu PERCUMAAAA!!! Kita gak bisa menjadi dampak kalo kita Cuma bersaksi dan melayani di hari Minggu tok, kesaksian kita ga akan efektif. Kita gak akan bisa menjangkau orang lebih banyak daripada yang seharusnya. Jadilah terang di tempat gelap, jangan jadi jago kandang. Di gereja pelayanan luar biasa, tapi di luaran kelakuan minus, aihhh...gak jadi berkat! Serius deh.

Let’s think about this.
Terang hanya berfungsi menerangi saat di tempat gelap, kalo Cuma jadi terang di gereja, buat apa? Terang ketemu terang, lah sapa menerangi sapa dunk?
Jadilah terang dimana saja, terutama di tempat gelap!
Be the light!
Be salt!
Keberadaan orang percaya dimanapun harus membawa perubahan dan dampak, jangan jadi serupa dengan dunia ini dunggg....

Tulisan ini dibuat dengan berapi-api karena aku geregetan banget T_T
Tanpa bermaksud menghakimi siapa pun, ini murni jeritan hati, aaarrrggghhhhhh!!!!
Hmmm......
Kayaknya kamu benar Dhietong, tulisanku kok isinya tentang kerjaan mulu ya??? Hiks....

Tuhan Yesus, tolong kami anak-anakMu untuk jadi terang dan garam dimanapun kami berada, di kantor, di sekolah, di mana aja. Mampukan kami tampil berbeda, jadi kesaksian yang benar, supaya namaMU tidak kami permalukan, dan Engkau bangga menyebut kami anak-anakMU. We really neeud your help, di luar Engkau kami sungguh gak bisa berbuat apa-apa. Tolong kami Tuhan.Amin

Kasongan, 19 Juli 2012
-Mega Menulis-

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...