Masih kelanjutan
cerita yang terakhir tadi cek di sini deh
Nah,ada kejadian lain yang memberikanku pelajaran lagi, jadi ceritanya, pas
lagi heboh nyari kunci untuk membuka ruangan, aku berusaha menghubungi
orang-orang yang aku tahu memegang kunci. Nah, tiba-tiba tercelutuk kata-kata
dari seorang kawan untuk menghubungi cleaning service di kantor kami, karena
dia pasti punya kunci dunk, kalo gak gimana dia membersihkan semua ruangan di
kantor.
Akhirnya
aku menelepon cleaning service yang SEHARUSNYA juga punya kunci semua ruangan
ini dan SEHARUSNYA SUDAH DATANG, aku bertanya apakah dia punya kunci, kalau
punya aku meminta tolong padanya ke kantor, karena kami di gak bisa masuk
ruangan.Eh...dia bilang gak punya kunci. Ya sudahlah, aku percaya aja, dan aku
tutup tu telepon.
Lah,
temanku yang mendengar aku berbicara langsung bilang, “GAK MUNGKIN! Bohong aja
dia, masa sih dia sampai gak punya kunci, biasanya dia megang kok.” Terus dia
menelpon cleaning service kami dan MEMERINTAHKAN tu cleaning service segera ke
kantor membawa kunci, dan gak berapa lama aku tahu kalo dia BOONG, dia datang
dan membawa kunci donngggg......!!!
Alamakkkkk,
kueselnyyaaaa bukan main!
Aku merasa
ditipu lah, BETEEEE......
Aku sampe
bilang ke kawanku, “Kok bisa ya, kita dah minta baik-baik, kok dia gitu.”
Trus ada
yang nyahut gini,”Kadang manusia tu perlu ditendang kayak zaman Jepang dulu,
biar bergerak. Alias perlu dipaksa dan ditekan dulu.”
Gubraakkkkssss!!!
Aku
bengong.
Mosok sih
gitu?
Helllooowwww....!!!
Ini bukan
zaman penjajahan lagi kaleeeee, mosok sih segitunya?
Lagian ini
manusia loooo, mosok harus digituin?
Yeaahhhh,
berhubung aku orangnya gak bisa dan gak suka dipaksa-paksa melakukan pekerjaan,
jadinya ngedengar yang kayak gitu jadi speechless deh.
Sempat
berpikir, apakah CARAKU salah ya dalam memintanya tadi? Kupikir ngga, malah aku
pikir aku dah sopan banget tuh. Gak pake acara nodong memberi perintah, aku
bertanya dulu baik-baik, dan aku meminta baik-baik. Apa harus dengan cara yang
kasar ya? Aku bisa, tapi aku gak mau! Gila aja ya, aku juga ngerasa piye lah
kalo dikasarin orang, jadi kalo mau melakukan gitu ke orang lain, berpikir lagi
lah aku.
Mungkin,
kurang tepat kalo aku bilang aku harus memberi perintah dengan kasar, apalagi
kalo tiap aku minta tolong sama orang harus kasar, haisss.....tekanan batin ntar aku. Kekasaran sama sekali
bertentangan dengan hati nuraniku (ceileeee...). Lebih tepatnya aku harus
belajar melihat kepada siapa aku berbicara kali ya. Tiap orang berbeda, gak
semua orang sama! Ada orang yang perasaannya halus, ada yang kagak. Karakter
tiap orang beda, gak bisa main pukul rata. Mungkin dengan si A, menggunakan
cara X, maka dia akan mengerti dan mau mengerjakan. Dengan si B pakai cara Y.
Tiap manusia itu berbeda, dan thank’s GOD buat perbedaan yang ada.
Kupikir
lagi, kalau cara kita sudah baik dan benar, tapi seseorang susye bergerak,
yeahhhh...gak usah frustasi.Nyantai aja Meg, gak usah pake acara stres
kaleee......!!! ^^V Emang tu orang dah dari sananya gitu piye??? Etos kerjanya
kagak ada, piye dunk?
Eittsss, ETOS
KERJA, apaan tuh?
Bahasa mana
tu Meg? Apaan tuh?
Menurut
Max Weber, pakar manajemen, ETOS KERJA diartikan: perilaku kerja yang etis
yang menjadi kebiasaan kerja yang berporoskan etika. Dengan kata lain yang
lebih sederhana, etos kerja yaitu semua kebiasaan baik yang berlandaskan etika yang
harus dilakukan di tempat kerja,
seperti: disiplin, jujur, tanggung jawab, tekun, sabar, berwawasan, kreatif,
bersemangat, mampu bekerja sama, sadar lingkungan, loyal, berdedikasi, bersikap
santun, dsb.
Terkadang,
bisa frustasi dewe deh ngeliat keadaan di kantor, etos kerja di kantorku KACAU
abis,
ada yang
datang dan pergi seenaknya,
ada yang
susah banget disuruh kerja, ada nih yang disuruh ngerjain sesuatu sama
atasannya eh malah nyuruh kawannya (geleng-geleng),
ada yang
JARANG MASUK kantor,
ada yang
suka menunda pekerjaan,
ada yang
mau mengerjakn sesuatu kalau ada duitnya (padahal kan udah digaji)
ada yang
suka-sukanya kalo bekerja,
dll
KACAU kan
kalo kayak gitu dibiarkan terus-menerus???
Tanpa etos kerja tinggi gak
mungkin meningkatkan produktivitas sebagaimana yang diharapkan. Kinerja (performance)
sangat ditentukan oleh etos kerja.
ETOS KERJA dimulai
dari KEBIASAAN!
Kebiasaan
kecil, sikap dan perilaku kita dalam bekerja setiap hari, lama kelamaan akan
menjadi etos kerja kita. Kalo kita membiasakan diri gak disiplin sejak awal,
yah inilah yang akan kita lakukan selama bekerja seumur hidup.Jika kita menunda
pekerjaan, sekali, dua kali, tiga kali, empat kali, dan seterusnya, ya inilah
yang akan kita kerjakan akhirnya.
Aku
bertekad punya etos kerja yang baik.
Aku gak mau
jadi batu sandungan buat orang lain.
Aku gak mau
merugikan diri sendiri dengan membangun kebiasaan-kebiasaan yang buruk.
Aku gak mau
mempermalukan BAPAku di sorga.
Setiap apa
yang kukerjakan, aku mau belajar melakukannya dengan segenap hatiku seperti
untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kolose 3:23), supaya terangku bercahaya dan orang lain melihat perbuatanku
yang baik dan memuliakan BAPAku di sorga (Matius 5:16). Dan aku tahu, aku butuh
pertolongan Tuhan untuk melakukan ini. Adalah gak mudah melakukannya dengan
kekuatan sendiri. I really need your help Lord....
Sungguh,
aku gak mau jadi batu sandungan di tempat kerjaku. Adalah memalukan bila anak
Tuhan punya etos kerja yang buruk di tempat kerjanya. Okelah kita punya
pelayanan yang luar biasa di hari Minggu, tapi kalo di hari-hari kerja kita
ternyata kita gak menyaksikan kesaksian yang benar dalam kehidupan kita, itu PERCUMAAAA!!!
Kita gak bisa menjadi dampak kalo kita Cuma bersaksi dan melayani di hari
Minggu tok, kesaksian kita ga akan efektif. Kita gak akan bisa menjangkau orang
lebih banyak daripada yang seharusnya. Jadilah terang di tempat gelap, jangan
jadi jago kandang. Di gereja pelayanan luar biasa, tapi di luaran kelakuan
minus, aihhh...gak jadi berkat! Serius deh.
Let’s think
about this.
Terang
hanya berfungsi menerangi saat di tempat gelap, kalo Cuma jadi terang di
gereja, buat apa? Terang ketemu terang, lah sapa menerangi sapa dunk?
Jadilah
terang dimana saja, terutama di tempat gelap!
Be the
light!
Be salt!
Keberadaan
orang percaya dimanapun harus membawa perubahan dan dampak, jangan jadi serupa
dengan dunia ini dunggg....
Tulisan ini
dibuat dengan berapi-api karena aku geregetan banget T_T
Tanpa
bermaksud menghakimi siapa pun, ini murni jeritan hati, aaarrrggghhhhhh!!!!
Hmmm......
Kayaknya
kamu benar Dhietong, tulisanku kok isinya tentang kerjaan mulu ya??? Hiks....
Tuhan
Yesus, tolong kami anak-anakMu untuk jadi terang dan garam dimanapun kami berada,
di kantor, di sekolah, di mana aja. Mampukan kami tampil berbeda, jadi
kesaksian yang benar, supaya namaMU tidak kami permalukan, dan Engkau bangga
menyebut kami anak-anakMU. We really neeud your help, di luar Engkau kami
sungguh gak bisa berbuat apa-apa. Tolong kami Tuhan.Amin
Kasongan,
19 Juli 2012
-Mega
Menulis-