Wednesday, July 25, 2012

Memaksa Diri Menghapal FirTu


Pada postinganku yang berjudul The Dark Knight Rises danPedang Roh  aku share kalo aku diingatkan Tuhan tentang pentingnya menggunakan senjata yang telah diberikan Tuhan untuk menghadapi perjuangan kita di muka bumi ini (ceileee...). Bagaimana seharusnya kita memperkatakan pedang roh alias Firman Tuhan untuk menghadapi serangan musuh.

Dan, tadi malam aku kembali ditegur TUHAN, karena melalaikan disiplin rohani yang biasanya aku lakukan. Ceritanya gini, aku sama Nonik share gitu, trus dia cerita sesuatu yang membuatku teringat pada salah satu ayat hapalanku dulu. Kalo gak salah itu diucapkan Paulus, Aku mencoba mengingatnya secara lengkap, soale seingatku agak panjang, tapi bagian yang aku ingat Cuma ini:
“Dalam segala hal kami terjepit...tapi tidak binasa, bla,bla, bla....”

Lengkapnya ayat ini indah banget lo, ngasi penguatan luar biasa. Dan ayat ini benar-benar jadi senjataku beberapa tahun yang lalu saat menghadapi berbagai masalah, aku dikuatkan saat ingat dan memperkatakan ayat ini. Dan sekaranggggg, aku lupa lengkapnya, sedihhhh...T_T Nonik bilang ni ada di 2 Korintus tapi dia lupa pasalnya. Keren Non, kamu ingat d^^b
Sebelum tidur,saking penasarannya aku cari ayat tadi alamatnya dimana, dan...tarrrraaaaa....AKU DAPAT! Hehehehe, emang ya, kalo mencari pasti dapat ^^V

Lihat nih ayatnya secara lengkap:
Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. 2 Korintus 4:7-10
Indah banget kan?
Kekuatan Paulus dkk yang melimpah-limpah menghadapi apapun itu berasal dari Allah, dan aku juga meyakini, aku sanggup menghadapi apapun karena Tuhan yang beri kekuatan ^^

Perhatikan lagi ayat tadi, lumayan panjang kan?
Percaya gak sih, kalo dulu aku hapal banget ayat ini?
Sekarang ma kagak!
Jujur aja, ayat yang aku masi hapal semakin berkurang dibanding dulu. Penyebabnya, aku malas mengulang, aku gak memaksa diriku untuk merenungkan Firman Tuhan.

Hah? Kok dipaksa Meg? Mosok menghapal Firman Tuhan harus dipaksa?
Iyeeee....Kita harus memaksa diri kita sendiri   uuuntuk melakukan banyak hal baik, termasuk menghapal Firman Tuhan, kita perlu memaksa diri di awalnya. Sapa sih yang gak mau, memperkatakan Firman Tuhan dan dikuatkan? Masalahnya, ini butuh usaha, Kita harus mau Memeditasikan Firman Allah. Berusaha, mendisiplinkan diri kita. Ingat, Roh emang penurut tetapi daging lemah, roh kita menginginkan banyak hal baik, tapi daging kita lemah, tekad saja ga cukup, harus ada usaha! Termasuk hal menghapal ayat ini.

Dulu sih, motivasiku menghapal ayat salah. Karena takut malu!
Hahahaha, iya serius...Dalam KAMBIUM kami diwajibkan menghapalkan ayat tertentu setiap minggunya, dan aku hapal! Malu dunk, ntar pas dites gak hapal, hahahahaha, motivasi yang ngawur. Dan aku cukup bangga saat yang lain gak hapal dan aku hapal (sombong, minta dihajar nih ^^’) sampaiiiiii.......suatu hari seorang kawanku memujiku tapi dengan bercanda dan bilang:
“Emang lah ya ko ni hapal bener ayat-ayat, dah macam ahli Taurat dan orang Farisi aja.”
Wakssss....!! Saat mendengar itu, aku ketawa-ketawa tapi sebenarnya ketampar aku! Iya....ya.....macam ahli taurat dan orang Farisi aja ya aku ni, melakukan HAL MENGHAPAL AYAT ini Cuma supaya dilihat orang lain aku mampu, hellooowwww!!! Tobat Meggggg...!! Aku tahu saat itu, kawanku gak ada niat menyindir, dia emang memujiku, tapi diselipin canda seperti itu, soale pengakuannya dia, dia emang agak susah menghapal FirTu ni. Tau gak sih, kacaunya aku, bukannya membereskan motivasiku, saat itu, setelah mendengar kawanku aku malah jadi malas-malasan menghapal FirTu. Kacaaaauuuuu!!!

Herannya ya, ayat-ayat yang aku hapalkan semasa ‘masa-masa dipaksa’ itu sampai sekarang aku masih ingat lo....Aneh kan? Tapi di sinilah aku jadi benar-benar melihat kalo ALLAH turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Bahkan, apa yang kulakukan dengan motivasi salah pun jadi mendatangkan kebaikan dalam hidupku. Gak jarang, ayat-ayat tersebut jadi senjataku. TUHANku luar biasa \(“,)/

Setelah periode itu, aku males-malesan menghapal ayat, aku berhenti memaksa diriku. Emang aku tetap sih baca FirTu, saat teduh juga, tapi menghapal ayat ini nggak lagi. Nah, pas aku lulus kuliah, aku gak langsung bekerja. Disini aku punya banyak waktu, dan aku menghabiskan waktuku membaca FirTu. Gak tau, kayak orang kelaparan aja waktu itu, bisa berapa pasal aku baca dalam sehari. Dan aku tiba-tiba rindu menghapal lagi janji-janji Tuhan, peringatan-peringatanNya, dan aku mulai lagiiiii....^^ Aku menikmatinya. Ayat yang mau aku hapalkan, aku simpan di HAPEku, aku lihat berkali, kali, kubaca, kuulangi sampai hapal. Setelah hapal, aku menghapal ayat lain, tapi sambil mengulang ayat yang kuhapal sebelumnya. Aku mencintai Firman Tuhan. PerkataanNya Tuhan tu penuh kuasa loooo...Tiap aku mengulang ayat tertentu, memperkatakannya (soale aku menghapal sambil ngomong, hahahaha), imanku semakin diteguhkan saat aku berulang kali mengulangnya. TUHAN gak bohong waktu dikatakan iman timbul dari pendengaran, pendengaran akan Firman Allah. That’s trueeee...!!! Aku dah ngalamin.

Sekarang, kusadari, aku mulai malas lagi melakukan hal ini. Dan ini menyedihkan, aku merasa mundur. Emang sih, apa yang aku hapalkan dulu gak sepenuhnya hilang dari ingatanku. Saat ku memerlukannya, Roh Kudus mengingatkan lagi banyak FirmanNya. Sungguh aku rindu menghapal dan memperkatakan janji-janjiNya maupun peringatan-peringatanNya lagi. Mengulangi apa yang TUHAN katakan dan meneguhkan imanku.

Aku perlu memaksa diriku lagi. Bukan supaya dilihat orang lain. Ato karena aku punya banyak waktu lalu aku menghapalnya. Tapi karena aku memerlukan FirmanNya. FirmanNya yang menghidupkanku, FirmanNya yang memampukanku berjalan menghadapi apapun, menghadapi serangan apapun. Mungkin awalnya ini akan jadi siksaan bagi dagingku yang mulai malas melakukannya, tapi pada akhirnya ini akan jadi kegiatan yang menyenangkan. Karena melalui FirmanNya aku akan semakin bergaul karib dengan TUHAN dan semakin mengenalNya. Bukankah pengenalan akan TUHAN akan membawa kita semakin mengasihiNya?

PS. Saat aku kehilangan motivasi menghapal FirTu, membaca Mamur 119  memberikan kerinduan yang dalam untuk mencintai FirmanNya

Kasongan, 25 Juli 2012
-Mega Menulis-