Friday, April 8, 2011

Teologi Kucing dan Anjing (Bab 9):Kucing Mengembangkan Prioritas yang Salah

Jika anda adalah seorang Kristen Kucing, pikiran anda pertama-tama tertuju pada diri sendiri, keinginan-keinginan anda, kebutuhan-kebutuhan anda,  dan kepentingan anda. Salah satu tempat pertama di mana semua itu akan nyata adalah kehidupan doa anda. Mari kita lihat apa sebenarnya yang menjadi prioritas Kucing. O, iya bagi yang bingung tentang review buku ini dapat melihat review bab-bab sebelumnya di sini.

Prioritas Kucing
  1. Kucing ingin hidup memiliki kesehatan yang baik bagi dirinya sendiri dan bagi orang-orang yang secara emosional dekat dengan  mereka.
Silakan anda mengeceknya sendiri. Dengarkan pokok-pokok doa dari mimbar gereja atau dari sekolah minggu anda. Biasanya anda akan mendengar doa-doa untuk kesehatan anggota-anggota gereja. Apa yang sedang dikomunikasikan secara non verbal? Prioritas tertinggi adalah bahwa anggota-anggota gereja mereka tetap hidup dan memiliki kesehatan yang baik.

Hal yang sangat menyedihkan tentang prioritas Kucing yang pertama ialah bahwa doa-doa yang dipanjatkan jarang menyinggung kemuliaan Allah. Doa mereka hanya dipusatkan pada kesembuhan, mereka menuntut kesembuhan ilahi bagi mereka yang sakit.

Kalau ada kesembuhan, maka mereka akan memuji Allah dan memberikan kemuliaan kepada Allah. Mengapa? Karena Allah melakukan apa yang seharusnya dilakukan, Ia menyembuhkan orang tersebut. “Ia adalah setia,” seru mereka. Tetapi tanpa disadari, apa yang mereka katakan adalah “Ia setia kepada mereka, Ia melakukan apa yang mereka harapkan” seolah-olah Allah diharapkan tunduk kepada kita.

Anjing berbeda, mereka tahu kalau kita berhak meminta kesehatan dalam hidup, tapi kita juga harus bersedia melepaskan hak itu kalau dengan itu kita dapat lebih memancarkan kemuliaan Allah. Semua ini tentang Allah, dan bukan tentang kesembuhan kita. Sering kali proses ini (mempercayai Allah dimuliakan melalui musibah yang kita alami) sama mulianya seperti halnya kematian atau kesembuhan kita sendiri.

  1. Keamanan dan rasa nyaman.
Keamanan terletak dalam hal memiliki keuangan yang baik. Jika kucing telah memiliki semua ini, barulah mereka berpikir tentang apa yang dapat mereka lakukan untuk melayani Tuhan. Tetapi hal yang terkahir ini baru dilakukan kalau mereka TELAH mendapatkan semuanya.

  1. Kucing menginginkan diberkati lebih dari segala sesuatu yang lain.
Tujuan Kucing ialah gaya hidup yang aman, mudah, nyaman dan yang menghormati Allah (Namun penekanannya adalah gaya hidup yang aman mudah, dan nyaman LEBIH DARI PADA menghormati Allah. Karena itu memang sulit untuk membedakan antara Kucing dan Anjing).

Memang tidak ada yang salah dengan gaya hidup yang nyaman dan menikmati hasil jerih payah kita, kecuali kalau itu menjadi prioritas yang lebih tinggi daripada kemuliaan Allah.

  1. Kucing percaya bahwa gereja setempat ada untuk memenuhi kebutuhan mereka. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa gereja ada bagi mereka.
Pernahkah anda melihat apa yang terjadi bila seorang pendeta melihat dosa di dalam diri anggotanya dan berusaha menanganinya secara alkitabiah dengan menegurnya? Sering kali Kucing akan pergi ke gereja lain dan mencari gereja berikutnya yang akan memuaskan mereka dan membuat mereka merasa nyaman, dimana mereka dapat pergi ke gereja sambil masih menikmati dosa-dosa mereka. Dalam teologi Kucing, gereja ada untuk mengelus-elus mereka, untuk menyenangkan hati mereka, dan untuk membuat mereka merasa nyaman, bukan “menghakimi”. Kucing tidak suka keluar dari zona kenyamanan mereka sendiri.
  1. Bergantung pada denominasi mana anda berasal, prioritas Kucing yang kelima adalah statistik gereja setempat, atau dengan kata lain, kesehatan gereja setempat.
Kucing senantiasa bertanya,”Berapa angka kehadiran?”, “Berapa jumlah yang dibaptis”, mereka hanya memperhatikan angka-angka dan bukannya kemuliaan Allah. Tidak salah memperhatikan baptisan dan angka-angka, tetapi hal ini sendiri dapat menjadi berhala.

Prioritas Anjing

Prioritas Anjing yang pertama dan yang terutama adalah bahwa  Allah harus dimuliakan, dan itu juga menjadi kerinduannya.
Saat sesuatu terjadi, Anjing senantiasa bertanya, “Apa yang akan diperoleh Allah dari semua ini?” atau “Dimanakah kemuliaan Allah di dalam semua ini?”Anjing berdoa agar kiranya kemuliaan Allah memancar dalam peristiwa yang sedang berlangsung.

Anjing tidak bersifat masohistis. Mereka juga menyukai berkat-berkat yang didoakan oleh Yabes dan tidak malu memintanya, tetapi intinya adalah kemuliaan Allah. Doa-doa mereka dipanjatkan dengan keyakinan bahwa semuanya tentang kemuliaan Allah, bukan tentang kenyamanan, kemudahan dan keamanan mereka sendiri.

Prioritas-prioritas Anjing sangat berbeda dengan prioritas Kucing. Perbedaan itu nampak di dalam gaya hidup, motivasi dan cara pikir mereka. Akibatnya, Anjing dan Kucing memanjatkan doa-doa yang sangat berbeda.

Kasongan, 7 April 2011
-Mega Menulis-

4 comments:

Viryani said...

megaaa ini buku apa judulnya? bagus loh hehe.. aku kemaren baru juga nulis ttg hal yg bisa dipelajarin dari anjing.. tapi cuma dapet 2 point.. ini jelas bangett..
thanks for sharing yah :)

Mega said...

Ini judul bukunya Teologi Kucing dan Anjing Vir....aku dapetnya waktu ikutan seminar teologi kucing dan anjing yang diadain Kambium ^^

Mega said...

Ini judul bukunya Teologi Kucing dan Anjing Vir....aku dapetnya waktu ikutan seminar teologi kucing dan anjing yang diadain Kambium ^^

viryanikho said...

megaaa ini buku apa judulnya? bagus loh hehe.. aku kemaren baru juga nulis ttg hal yg bisa dipelajarin dari anjing.. tapi cuma dapet 2 point.. ini jelas bangett..
thanks for sharing yah :)