Wednesday, January 30, 2013

Mega Dipinang Bagi.....(Bible Reading 2)



Pas bible readingku sampe Kejadian 24 yang judul perikopnya adalah Ribka Dipinang Bagi Ishak,  gara-gara Dhieta sering komen ngaco kayak gini: “cieeee...Mega mau kawinnnn”, tiba-tiba timbul pertanyaan gini pas ku baca perikop itu, “Kapan ya diriku dipinang bagi seseorang?” #ehemmmm# Gkgkgkgk... Dan jadilah judul postingan ini rada error, huahahahaha ^^V #ini gara-gara kamu Dit :p

Dan waktu baca pasal 24 tadi, saat membaca tentang Ribka, aku tersentak, aku terpanaaa.... #halaaahhhh, bahasaku ^^V

Ribka dipinang pada saat dia sedang bekerja looo.
Dia mengerjakan tugasnya sehari-hari.
Dia gak duduk-duduk di rumah ongkang-ongkang kaki atau bermalasan menunggu pinangan datang.
Dia gak bermain mata dengan setiap pria yang ditemuinya.
Dia fokus pada apa yang menjadi tugasnya.
Di saat yang gak terduga, eh...pinangan datang ^^’
Hmm...mungkin aku harus menimba air seperti Ribka dan datanglah pinangan, huahahahaha *sesaaattttt dan moksoooo*

Eniwei, kali ini aku belajar gimana sih karakter calon istri Ishak-Miss Ribka ini, dan ternyata:
1.       Dia rajin (ayat 15-16)
Setiap hari, pada waktu petang, dia menimba air. Ah, pekerjaan membosankan ya... Sejujurnya, aku gak bisa membayangkan, aku setiap hari menimba air bagi keluargaku. Berapa banyak air yang dibutuhkan sekeluarga? Pasti banyak, gak cukup tuh sekali menimba air, pasti berkali-kali dia bolak-balik setiap harinya. Tapi dia rajin melakukannya.  Ya iya lah ya, kalo udah menikah, gimana ceritanya kalo males, gimana bisa memenuhi kebutuhan keluarga kalo males? Jadiiii...kalo dari single dah males, gimana bisa dalam sekejap jadi rajin pas merit? Tobaaatttt...!!!

Aslinya, dulu aku nih muales buanget, belajar masak males,bersih-bersih juga, aihhh...paraaahhhh. Bukannya gak mau ya, aku bisa, tapi aku moody banget. Kalo pas rajin, huaaaa...rajin banget-tapi percayalah, ini jarang. Masak juga, paling bantuin mamah motong-motong sayur, ngeliatin dia masak sih sering, tapi belajar? Bah!! Malesnyaaaa...  Sekarang si, memaksa diri untuk rajin, membiasakan diri untuk rajin dah, paling gak buat diri sendiri.

Kebayang gak kalo kita males, bakal gimana ntar pas merit.

Rumah kotor. Suami pulang kantor nanya,”Say, kok rumah gak disapu sih?”.
“MALES”

Suami mau berangkat ngantor,eh...meja makan kosong.song.Ditanya dunk,”Say? Kok gak masak?”
“MALES”

Punya anak. Terus dia nangis-nangis, ehhh...kita cuman diam aja, gak mau ngurusin karena  MALES.

Mengerikan gak sih?
Mendinglah ya, kalo sesekali malesnya,eh...kalo tiap hariiiii??? Gimana ceritanya tuhhh? Suka gak suka. Mau gak mau. Kita harus buang jauh-jauh kebiasaan bermales-malesan. Hanya akan menyengsarakan diri sendiri dan orang lain.


2.       Dia ringan tangan alias suka menolong (ayat 17-18)
Bukan ringan tangan yang rajin nggampar yaaaa :p Ribka beneran suka menolong, buktinya waktu dimintain airnya, Ribka dengan senang hati memberikan air tersebut kepada orang tua tak dikenal. Dan gilanya lagi, nolongnya gak nanggung-nanggung, dia menawarkan dirinya untuk memberikan minuman bagi unta-unta orang tersebut. Boooo...unta tuh minumnya buanyak loooo, sebagai sesama unta upsss aku tahu, hehehehe #gubraksss.

Motivasinya Ribka menolong adalah murni ingin menolong thok. Dia gak merasa perlu membuat orang mengetahui kebaikannya supaya banyak yang jatuh hati padanya. Dia menolong bukan untuk dilihat orang lain atau membuat pria incarannya terkesan. Bayangkan, seberapa menguntungkannya sih menolong orang tak dikenal plus unta-untanya? Tapi Ribka gak memperhitungkan untung rugi. Dan yang perlu dicatettt, Ribka gak tau dunkkk kalo tu orang sedang mencarikan seorang istri bagi anak tuannya.Dia bener-bener punya hati yang tulus ingin mnolong.

Jadi berkaca pada diri sendiri, dan mengingat bagaimana aku menolong “kawan priaku” dulu, untuk membuat dia terkesan, hehehehe *jadi maluuuu* Betapa gak murninya motivasiku menolong *sigh* Kata seorang teman, salah satu cara mengecek motivasi kita murni apa gak waktu menolong seseorang (terutama pria), tanyakan dengan jujur kepada diri sendiri,dan jawab dengan jujur, apabila kawan wanita kita membutuhkan bantuan kita, apakah dengan cepat kita akan mengulurkan tangan seperti halnya kita melakukannya bagi seorang pria, jika tidak, well...berarti kita punya udang di balik bakwan, alias gak tulus.

Jika Ribka mau menolong seorang tua tak dikenal, bukankah dia terlebih lagi akan menjadi penolong yang luar biasa untuk Ishak, begitu pikir hamba Abraham ini, ya to?? *wink2* Demikian juga dengan kita,mosok kita yang tulus hati menolong orang  yang membutuhkan, gak menjadi penolong yang sepadan bagi suami kita di masa depan? Gak mungkin to, lebih-lebih lagi buat dia, kita akan melakukan jauh lebih baik.

3.       Ribka rela berkorban (ayat 19-20)
Menolong orang lain dengan tulus aja dah luar biasa,eh...menawarkan pertolongan lain yang menuntut pengorbanan lebih besar, lebih lagi menunjukkan sifatnya yang murah hati dan rela berkorban. Menimba air buat beberapa unta sampai kenyang air tuh pekerjaan yang ngorbanin tenaga dan waktu, aihhh...kalo aku jadi Ribka, mungkin lain dah endingnya, aku gak bakal nawarin ngasih minum tuh unta. Bo, capek yaaaa... :p Tapi Ribka beda dunk. Kali ni aku belajar bahwa jika menolong seseorang tu berarti berkorban, lah...lebih-lebih mengasihi seseorang membutuhkan pengorbanan yang lebih besar lagi.

4.       Ribka tu ramah (ayat 23-25)
Pastinya dunk dia ramah, kalo gak, mana mungkin dia bisa bercakap-cakap dan dengan mudahnya menawarkan bantuannya kepada orang asing.  Udah gitu,terus pake menceritakan tentang keluarganya, menawarkan tempat bermalam pulak. Ckckckckck.

Tentang keramahan ini aku teringat sesosok wanita yang aku kenal sepanjang hidupku, emakku sendiri ^^ Mamahku ni tipe orang yang guampuang buanget memulai pembicaraan dengan orang lain, dalam sekejap dia bisa ngobrol dengan akrab bersama orang yang baru dikenalnya, menawarkan makanannya (ini bukan basa-basi, tapi serius nawarin), bertukaran nomor HP, menawarkan main ato berkunjung ke rumah segala, padahal baru kenal loooo.... Sering aku dibuatnya geleng-geleng, pernah suatu kali kami ‘numpang’ di mobil seseorang yang kami gak kenal sama sekali gara-gara keramahan mamahku, orang yang aku kira temannya ternyata orang yang baru dikenalnya. Percaya gak percaya juga nih, mamahku bisa pergi ke pasar tanpa membawa sepeser pun uang, tapi pulang dengan membawa belanjaan. Saat dia berkenalan dengan orang lain, mengenal orang lain, bener-bener dah, mamahku bersedia menjadi temannya, membuka diri, berusaha akrab, melakukan sesuatu, memasakkan makanan, membagikan apa yang dimilikinya. Pokoknya, gampang banget bagi mamah berada di tempat baru dengan tidak ada orang yang dikenalnya, karena dia berusaha menawarkan dirinya menjadi teman bagi orang lain. Makanya, teman-temanku yang pernah berkunjung ke rumah, pasti akrab dengan mamahku.  Nampaknya belajar tentang keramahan ni harus dari mamahku deh, hahahahhahha.

5.       Ribka punya hubungan yang mesra dan dekat dengan keluarganya (ayat 28)
Mungkin bagi kita ini hal yang biasa, wajar aja lah ya dekat sama keluarga.... Tapiiii, di zaman sekarang yang kalo ada apa-apa kita ceritanya sama pacar atau sama sahabat, apa yang dilakukan Ribka tu hal yang langka. Curhat sama keluarga belakangan, itu yang sering terjadi. Setiap kita mengalami suatu kejadian atau peristiwa penting, apakah keluarga kita tempat kita berlari, atau malahan orang lain? Ribka ngga tuh, dia berlari dan menceritakannya kepada keluarganya.
 Yah, sekian tentang Miss Ribka. Apabila ada yang ingin nambahin, tambahin ajah di kolom comment, hehehehe.

Kasongan, 30 Januari 2012
-Mega Menulis-







4 comments:

uly said...

wah, mau merit ya nang, amen 3 kali hahaha.
iya harus banyak2 belajar ya, apalagi model kayak aku yg panas2 taik ayam, sekrang berkobar2 besok udah mintop

Mega said...

aminnnn...^^
sama2 belajar lah kita nang, aku juga harus banyak belajar, hehehe
btw, mintop apaan nang?

FarhaElein said...

Ribka itu jadi teladan buat setiap wanita single...

Mega said...

Farha : cieeee...yang single *loh?!!!* ^^'