Markus 6:45-52
Murid-murid Yesus ketakutan melihat Yesus berjalan di atas
air jam tiga malam dan mengiraNya hantu. Mereka terkejut dan berteriak-teriak.
Membaca ini
sebelum-sebelumnya, dengan mudah aku berpikir,payah ni para murid, masa gak
mengenali Yesus sih. Tapi kali ini saat membaca lagi, aku mencoba membayangkan
situasi yang dialami para murid dengan penghayatan yang lebih dari biasanya.
Dan ternyata, nampaknya aku juga akan melakukan hal yang mirip dengan yang
dilakukan para murid. Gak berteriak sihhhh (masih aja sok berani), tapi bagian
terkejut dan mengira itu hantu akan menjadi bagianku juga (heran juga kok
kebanyakan manusia bisa mengira hantu ya kalo melihat sesuatu yang aneh dan
misterius, padahal gak pernah tuh mengenal hantu, melihat aja iya kalo ada
setahun sekali :p).
Seharusnya para murid (dan aku, kalo aku ada di situ ^^V)
mengenali Tuhan Yesus dunk, tapi apa daya, apa yang dilakukan Yesus gak logis
(helllooowww, dari mana rumusnya tuh manusia bisa berjalan di atas air), jadi
jangan salahkan kami dunk kalo aku mengira hantu. Okeh ya, jangan salahkan
kami! Yang dilakukan Yesus tuh sesuatu yang gak biasa, yang mustahil dilakukan
manusia, yang ajaib, yang dahsyat, yang penuh misteri, yang gak bisa dijeleskan
dengan akal, yang gak pernah terpikir, yang gak terbayangkan oleh manusia, yang
emang gak pernah dilihat manusia. Sampai disini, aku bisa menerima ketakutan
para murid.
Tapiiii....Masalahnya adalah kemarin aku membaca tentang
mukzizat yang dilakukan Yesus, saat Ia mengubah 5 roti dan 2 ikan menjadi
berbakul-bakul dan membagikannya kepada 5000 orang, dan mereka makan sampai
kenyang, bahkan sisa 12 bakul. Nah, para murid gak Cuma membaca apa yang
dilakukan Tuhan Yesus, mereka MENYAKSIKANNYA dengan mata kepala sendiri. Nah,
kejadian ini berlangsung kurang dari sehari sebelum kejadian Yesus berjalan di
atas air.
Pada waktu itu hari sudah mulai malam, datanglah
murid-muridNya kepadaNya dan berkata:”Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai
malam. Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di
desa-desa dan di kampung-kampung sekitar
sini.” Markus 6:35-36
Jadi, perkiraanku, Yesus memberi makan 5000 orang itu
jam-jam maghriblah... ^^V
SEMUA MURID MENYAKSIKAN MUKZIZAT YANG DIPERBUAT-NYA!!!
TAPI, kurang dari 12 jam kemudian, kira-kira jam tiga malam
(bdk. Markus 6:48), Yesus melakukan mukzizat lagi-berjalan di atas air, dan
murid-murid langsung tidak mengenaliNya, bahkan mengira Dia adalah hantu! Segitu
aja rupanya pengenalan mereka akan Dia, mereka belum mengenal Yesus sebagai
Tuhan. Setelah apa yang diperbuat Yesus, mereka masih belum mengerti kalau Ia
adalah Tuhan, ini terjadi karena mereka tidak berpikir dan merenungkan mukzizat
yang dilakukanNya.
Dan karena mereka gak mengerti apa yang diperbuat Yesus,
keajaiban itu berlalu begitu saja, gak menimbulkan kesan dalam hati mereka.
Lalu murid-murid dengan gampang melupakan apa yang telah diperbuat Yesus.
Mukzizat yang harusnya menggetarkan hati mereka dan diingat, bahakan
dibicarakan paling ngga sampai beberapa hari, terlupakan dalam sekejap. Begitu
Yesus datang dan melakukan mukzizat yang berbeda dengan sebelumnya, mereka
sudah tidak mengenaliNya, karena pengertian mereka akan Yesus adalah Tuhan
belum mereka miliki.
Mereka gak mengerti
kalau sesuatu yang besar sudah terjadi di hadapan mereka karena mereka gak
mengenal siapa Yesus sebenarnya. Bagi mereka Yesus adalah manusia, guru mereka
terkasih, tapi Yesus sebagai Tuhan? Well, itu belum sampai menjadi pemahaman
mereka.
Bukankah kita juga sering bersikap seperti para murid?
Dalam sekejap melupakan keajaiban dan mukzizat yang
diperbuatNya karena kita gak mengenaliNya dengan sungguh. Pemahaman sejati kita
akan siapa Yesus dalam hidup kita rupa-rupanya akan mempengaruhi respon kita atas apa yang diperbuatNya dalam
hidup kita. Bahkan mukzizat yang sesungguhnya sedang dilakukanNya atas kita,
akan membuat kita berteriak ketakutan bila kita tidak mengenaliNya dengan
sungguh-seperti yang dilakukan para murid saat melihat Yesus berjalan dia atas
air.
Siapakah Yesus bagi kita?
Apakah Dia hanya sekedar tokoh hebat di Alkitab?
Atau jangan-jangan Dia bukan siapa-siapa bagi kita.
Siapa Dia bagi kita akan mempengaruhi sikap dan respon kita
padaNya.
Jika kita mengenaliNya sebagai Tuhan kita, yang sungguh
berkuasa, kita tidak akan berteriak atas hujan badai yang kita alami, kita
tahu, hidup kita tetap aman di dalam Dia, dan Dia sanggup memberikan pelangi
setelah hujan badai.
Jika kita mengenaliNya sebagai Sang Pencipta yang menjadikan langit dan bumi,
kita mempercayai pertolonganNya adalah sempurna atas setiap masalah kita.
Jika Ia adalah sungguh kita kenali sebagai penyelamat jiwa
kita, kita akan menghargai apa yang diperbuatNya dan bersyukur, lalu melakukan
yang terbaik bagiNya sebagai ucapan syukur kita.
Jika Ia Raja dalam hidup kita, kita akan mulai
menghormatiNya dan menaati apa yang diinginkanNya dalam hidup kita.
Jika Ia sahabat bagi kita, banyak hal akan kita ceritakan
padanya, hal yang penting dan tidak
penting sekalipun akan mewarnai setiap perbincangan kita denganNya, karena kita
tahu Dia peduli akan semua hal tersebut
Jika Ia adalah kekasih jiwa kita, betapa kita akan
merindukan kehadiranNya dalam setiap hidup kita, mengasihiNya dengan sungguh
dan sungguh ingin dekat denganNya setiap saat, kita hanya akan melakukan
hal-hal yang meyenangkan hatiNya, kita tak ingin mendukakanNya
Jika Ia adalah BAPA bagi kita, oh sungguh kita akan
merasakan damai sejahtera dalam pemeliharanNya, karena Dia BAPA yang baik dan
gak pernah lalai menjaga hidup anakNya, kita tak kuatir akan kebutuhan hidup
kita
Jika Ia adalah Penghibur bagi kita, setiap ada masalah kita
gak berlari padaNya, bukannya malahan mencari kawan, atau mencari hiburan
duniawi.
Jika Ia adalah sukacita kita, kehadiranNya saja cukup dan
mampu mendatangkan senyum bahkan tawa lebar. Tidak perlu kabar baik, promosi,
uang banyak, harta benda melimpah dan
berbagi hal lain untuk endatangkan sukacita bagi kita
Jika Ia adalah Pembela kita, penghakiman tidak akan lagi
menggentarkan kita, bahkan suara iblis yang menghakimi kita dengan perbuatan
masa lalu kita, tak lagi membuat kita susah tidur
Jika Ia benteng hidup kita, gak perduli apapun serangan atas
hidup kita, kita tetap akan aman, Dia membentengi kita dengan kekuatan dan
kasihNya,gak ada yang perlu dikuatirkan
Jika Ia adalah Penjaga kita, kita dapat tidur nyenyak di
malam hari karena kita tahu Dia gak pernah tertidur
Siapakah Yesus bagimu?
Kasongan, 16 Januari 2013
-Mega Menulis-
3 comments:
Love this,Mega!
Thank you, Lasma ^^
Felissss, kok aneh ya, tadi aku dah baca komenmu, giliran mau bales kok hilang T_T Buku yang kamu bilang tuh terbitan mana, jadi pengen nyari dan baca juga ^^
Post a Comment