Bilangan 26-27
Bilangan 26:64-65 (TB) Di antara mereka tidak ada terdapat seorang pun yang dicatat Musa dan imam Harun, ketika keduanya mencatat orang Israel di padang gurun Sinai
sebab TUHAN telah berfirman tentang mereka: "Pastilah mereka mati di padang gurun." Dari mereka itu tidak ada seorang pun yang masih tinggal hidup selain dari Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun.
Apa yang dikatakan Tuhan terjadi!
Bilangan 14:21-23 (TB) Hanya, demi Aku yang hidup dan kemuliaan TUHAN memenuhi seluruh bumi:
Semua orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat yang Kuperbuat di Mesir dan di padang gurun, namun telah sepuluh kali mencobai Aku dan tidak mau mendengarkan suara-Ku,
pastilah tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka! Semua yang menista Aku ini tidak akan melihatnya.
Tuhan sudah berfirmab kepada Musa dan Harun sebelumnya kalau mereka yang telah mencobai Dia gak akan melihat negeri yang Dia janjikan. Sensus kali ini membuktikan kalau firmanNya terjadi. Kebetulan? Gak ada yang kebetulan! Tuhan bilang mereka yang gak mendengar Dia gak akan melihat negeri yang dijanjikanNya kecuali Kaleb eh... ternyata benar, orang Israel ada yang mati karena tulah, karena perang, karena dipagut ular, karena penyebab yg normal, bahkan Musa karena gak mendengarkan Tuhan juga ga bisa masuk ke tanah perjanjian. Mereka yang masuk ke tanah perjanjian adalah yang berusia 20 tahun ke bawah (kecuali Yosua dan Kaleb) pada saat Tuhan mengucapkan firmanNya.
Karena gak mendengarkan Tuhan maka banyak orang Israel gak menerima apa yang telah dijanjikan Tuhan. Peringatan buatku untuk mendengarkan Tuhan dan taat. Apa yang firmanNya katakan? Kalau aku tahu dan merenungkan tapi gak melakukan aku harus berhati-hati, karena artinya aku gak mendengarkan. Dan kalau gak mendengarkan, aku gak akan pernah menerima janji-janji Tuhan.
Tuhan, aku mau mendengarkan Tuhan dan taat. Tolong aku Tuhan, aku mau jadi pendengar dan pelaku firmanMu, aku gak mau sampai gak menerima yang telah Engkau janjikan seperti orang Israel. Amin
Bilangan 27:12-13 (TB) TUHAN berfirman kepada Musa: "Naiklah ke gunung Abarim ini, dan pandanglah negeri yang Kuberikan kepada orang Israel.
Sesudah engkau memandangnya, maka engkau pun juga akan dikumpulkan kepada kaum leluhurmu, sama seperti Harun, abangmu, dahulu.
Kalau aku jadi Musa, mungkin aku akan sedih banget karena dikasih tau bakal mati padahal belum masuk tanah perjanjian. Memang sih Tuhan sudah bilang kalau Musa gak akan masuk, tapi Musa benar-benar deh, gak pake protes atau tawar-menawar sama Tuhan supaya bisa masuk. Gak pake sedih atau mewek-mewek. Musa sungguh menyadari kalau Tuhan adalah Allah yang berdaulat atas hidupnya dan dia menerima saja apa yang Allah katakan. Dia menerima saja apa yang Allah inginkan terjadi dalam hidupnya
Aku mau seperti Musa yang punya hati lembut dan mau menerima kehendak Tuhan tanpa protes.
Bilangan 27:16-17 (TB) "Biarlah TUHAN, Allah dari roh segala makhluk, mengangkat atas umat ini seorang
yang mengepalai mereka waktu keluar dan masuk, dan membawa mereka keluar dan masuk, supaya umat TUHAN jangan hendaknya seperti domba-domba yang tidak mempunyai gembala."
Musa mengasihi bangsa Israel dengan tulus, saat akan meninggal dia malah memikirkan siapa yang akan memimpin Israel selepas kepergiannya. Musa luar biasa!!!!
Hosea 5
Hosea 5:11 (TB) Efraim tertindas, diremukkan oleh hukuman, sebab ia berkeras untuk berjalan mengikuti kesia-siaan.
Apa yang merupakan kesia-siaan di mata Tuhan?
Dalam Pengkbotbah, penulisnya mengatakan bahwa berbagai hal yang dilakukan manusia itu sia-sia tapi pada akhirnya ia menasehati:
Pengkhotbah 12:13 (TB) Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.
Kepintaran, hikmat, kekayaan, nama besar, kebaikan, apapun yang kita miliki dan lakukan harus dimulai dengan TAKUT AKAN TUHAN supaya gak menjadi sia-sia. Waktu kita takut sama Tuhan maka apa yang kita lakukan adalah karena Tuhan dan untuk Tuhan. Kita akan memilih menaati Dia dibanding menyenangkan diri sendiri.
Jadi teringat sebuah kalimat yang pernah kudengar:
Segala sesuatu yang dilakukan bukan dari dan untuk Tuhan itu NOL (alias sia-sia).
Aku jadi sadar, aku rajin banget membaca firman Tuhan akhir-akhir ini karena termotivasi teman-teman di grup, ya... Aku melakukan hal yang baik, tapi motivasiku? Ah, harusnya aku melakukannya karena aku merindukan firman Tuhan dan ingin menyenangkan Tuhan. Kalau ngga, nantinya aku cuma jadi pembaca dan perenubg firman, bukan pelaku firman. Aku mau melakukan segala sesuatu karena aku mengasihi Tuhan dan untuk menyenangkan Dia. Tuhan lah yang jadi fokus mengapa dan untuk apa aku melakukan sesuatu, kalau ngga begitu maka aku melakukan yang sia-sia.
Tuhan, terima kasih karena mengingatkanku dan mengoreksi motivasiku. Aku mau betobat dan jadi pelaku firmanMu ya Tuhan, tolong aku Tuhan. Amin
Amsal 5
Amsal 5:13 (TB) mengapa aku tidak mendengarkan suara guru-guruku, dan tidak mengarahkan telingaku kepada pengajar-pengajarku?
Orang yang sok pintar dan keras kepala yang biasanya menyesal karena gak mendengarkan orang lain. Karena merasa dia lebih tahu makanya gak mau mendengarkan orang lain, karena belum menerima konsekuensi perbuatannya makanya ngeyel, karena gak mau berubah sehingga menganggap nasehat orang lain seperti angin lalu.
Aku mau punya hati yang lembut dan bersedia menerima pengajaran, caranya:
- Mengaku saat ditunjukkan kesalahanku dan gak mengulanginya
- Merenungkan pengajaran yang diterima dan melakukan apa yang diajarkan
- Gak menunda-nunda praktek melakukan apa yang didengar dan diajarkan
Tuhan, ampuni kalau sering mengabaikan pengajaran yang kudengar karena aku keras kepala dan gak mau berubah. Tolong aku supaya tetap bangkit meskipun jatuh, aku gak mau berlama-lama melakukan kesalahan dan mengulangi kesalahan yang sama terus. Amin
Kasongan, 5 Maret 2017
-Mega Menulis-
No comments:
Post a Comment