Sunday, March 19, 2017

Ulangan 21-23, Yoel 3, Amsal 17

Ulangan 21-23

Aku belajar kalau:
-Sebagai orang tua,  aku bertanggung jawab mendidik dan mendisiplin anakku.
-Ulangan 21:23 (TB)  maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau menguburkan dia pada hari itu juga, sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu." 
Tuhan Yesus rela menanggung kutuk demi manusia T-T Tuhan, terima kasih sudah mau melakukan ini buatku. Terima kasih sudah mati buatku sehingga aku hidup. Aku mau hidup untukMu. Amin
-Aku gak boleh cuek dengan sesamaku dan pura-pura  gak tahu saat dia ada masalah,  melainkan harua mau menolong meskipun harus berkorban.
-Tuhan melindungi sebuah perkawinan. Dia menetapkan berbagai peraturan untuk melindungi kekudusan perkawinan.
-Aku harus serius melakukan apa yang kujanjikan pada Tuhan jadi aku gak boleh sembarangan berjanji.
-Sebenarnya banyak peraturan Tuhan di zaman dulu yang aku gak mengerti tapi Tuhan pasti punya tujuan. Aku belajar mau menaati Tuhan biarpun aku gak mengerti.

Yoel 3

Yoel 3:10 (TB)  Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang yang tidak berdaya berkata: "Aku ini pahlawan!"

Yoel 3:10 (BIMKTempalah mata bajakmu menjadi pedang, dan pisau pangkasmu menjadi alat penikam. Juga orang lemah harus berkata, 'Aku dapat berjuang seperti tentara!'

Saat aku lemah dan gak berdaya, aku harus berkata kata-kata yang MENGUATKAN,  MENDATANGKAN SEMANGAT.

Apa kata-kata yang menguatkan? Firman Tuhan.
Terus mengatakan firman Tuhan supaya dapat kekuatan. Iman timbul dari pendengaran,  pendengaran akan firman Tuhan. Bukan dari kata-kata mutiara atau kata-kata dari motivator.
Kapan? Meditasi dengan satu ayat tertentu setiap hari,  ingat dan hapalkan berulang kali,  supaya semakin mengerti.

Amsal  17

Amsal 17:22 (TB)  Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

"Bersukacitalah Meg!!", aku diingatkan ini waktu baca ayat di atas.
Dalam segala keadaan aku mau memilih bersukacita,  aku gak mau patah semangat apapun keadaan di sekelilingku. Karena sukacitaku gak tergantung keadaan. Sukacita karena Tuhan adalah perlindunganku. Aku percaya kalau sukacita memberikan sayap di tengah kesulitan-kesulitanku,  masalahnya tetap ada tapi aku terbang tinggi di atasnya.

Aku mau belajar selalu berkata, sekalipun (keadaanku sekarang) aku tetap bersukacita.
Aku MAU bersukacita.
Aku AKAN bersukacita.
Aku MEMILIH bersukacita.
Aku BERSUKACITA. Aminnnnn.

Kasongan,  17 Maret 2017
-Mega Menulis-

No comments:

Karakter di Dunia Kerja

Dari kecil karakter seseorang mulai terbentuk. Kalau sudah dewasa, sulit mengubah karakter seseorang. Jadi kalau kamu berkarakter buruk saat...