Monday, February 12, 2018

Amsal 12, Kisah Para Rasul 12

Kisah Para Rasul 12:3 (TB)  Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus. Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.

Herodes melihat apa yang dilakukannya menyenangkan hati orang Yahudi lalu terus melakukannya. Dia memilih menyenangkan manusia dibandingkan menyenangkan Tuhan.

Setiap hari aku dihadapkan pada pilihan, mau menyenangkan Tuhan atau manusia. Terkadang yang aku pikirkan menyenangkan Tuhan belum tentu menyenangkan Tuhan, apalagi kalau motivasiku gak benar. Menyenangkan manusia dan Tuhan itu gampang, tinggal melakukan apa yang diinginkan dan disukai oleh mereka. Tapiiii... Menyenangkan Tuhan juga melibatkan hati kita yang murni, menyenangkan Tuhan bukan hanya melakukan yang diinginkanNya, tapi punya hati yang benar di hadapan-Nya. Motivasi yang sesungguhnya Tuhan tahu dan lihat itu.

👉 Saat melakukan sesuatu yang kubilang untuk Tuhan, aku perlu menyelidiki hatiku, apakah motivasiku sesungguhnya,supaya yang aku lakukan berkenan bagiNya.

Amsal 12:1 (TB)  Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.

Tidak ada seorang pun yang akan mengakui dengan senang hati kalau dia membenci teguran, apalagi setelah membaca ayat ini. Memang siapa sih yang senang disebut DUNGU. Ayat ini kalau dipikir-pikir keras banget. Dungu adalah kata lain dari bodoh yang sudah jarang banget didengar apalagi pada masa kini, anehnya dalam Alkitab versi BIMK pun menggunakan kata yang sama, DUNGU.

Menurut KBBI definisi dungu sebagai berikut:
du·ngu a sangat tumpul otaknya; tidak cerdas; bebal; bodoh;
ke·du·ngu·an n kebodohan; kebebalan
Aku penasaran perbedaan kata BODOH dan DUNGU dan iseng mencari di website ada yang menjelaskan bahwa perbedaan level bodoh dari yang paling halus sampai paling kasar seperti ini:BODOH ---> TOLOL---> GOBLOK ----> DONGO/DUNGU
Menurut sang penulis, saking kasarnya level kata DUNGU, makanya paling jarang banget digunakan. Iya juga sih, kalau dipikir di Alkitab aja jarang kita lihat kata dungu. Berarti parah bangetlah kupikir orang yang gak mau ditegur nih sampai disebut gitu.

Kenapa sih orang yang gak suka ditegur disebut DUNGU? Kalau disuruh memikirkan seseorang yang gak suka ditegur, aku langsung teringat seseorang. Responnya saat ditegur tidak menyenangkan. Bukannya menerima teguran dia malah marah dan defense duluan, dia gak mau mengakui kesalahannya. Terkadang dia diam, tapi dalam hati gak terima, ya jadinya gak ada perubahan biarpun dah ditegur. Bukannya berpikir jernih, dia malah mencari kesalahan orang yang menegurnya dan berusaha menyerang kekurangan orang yang menegurnya. Alih-alih mengubah dirinya, dia malah berbuat yang sebaliknya dan membuat yang menegur tambah kesal dengan berkata, "Aku memang seperti ini, kamu mau apa?". Dia menutup kesempatan untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik. Baginya, orang lain yang seharusnya berubah, bukan dia. DUNGU banget kan orang kayak gini?! Orang ini aku lho! Dulu aku sedungu ini. Eh, kadang masih seperti ini deng. Aku merasa masih diproses banyak dalam hal ini. Puji Tuhan, punya suami orang Batak yang blak-blakan kalau negur, salah ya salah. Awal-awal pacaran lumayan shock dengan sifatnya yang blak-blakan tapi lama-kelamaan merasakan positifnya. Sampai sekarang aku masih berjuang untuk bilang, "Makasih ya sudah menegurku", tapi responku dah mendingan sih. Mulai mau berubah meskipun sulitnya merasa diri sendiri yang paling benar. Tapi aku gak mau lagi ah jadi orang dungu yang gak suka ditegur. O, iya satu lagi responku sebagai orang dungu yang gak mau menerima teguran dan baru kusadari. Saat ditegur aku akan mencari alasan untuk membenarkan diriku, ckckckck. Jadi ngerasa benar melulu, semakin susah untuk berubah.

🙏Tuhan, jangan biarkan aku menjadi dungu selamanya. Aku mau belajar menerima teguran dengan respon yang benar. Mampukan aku untuk peka dalam menerima teguran dari Tuhan terutama, supaya aku gak pernah gagal ditegur. Amin.

Palangka Raya, 12 Februari 2018
-Mega Menulis-

No comments: