Judul Buku :
Serving My Best
Penulis :
Bruce Bugbee
Penerbit :
Gloria Graffa
Tahun Terbit :
2010
Dibeli di :
Nitip teman, kayaknya dia beli langsung Gloria Yogyakarta deh,
memanfaatkan
kartu anggotanya ^^V
Resensi
Di awal, sang penulis memberikan analoginya
tentang tanaman di rumahnya yang selalu mati layu, namun ternyata bukan
tanamannya yang jelek, seorang kawannya menjelaskan bahwa tanaman tersebut agar
tumbuh harus terkena sinar matahari. Bruce belajar 2 hal penting dalam bercocok
tanam: Pertama:ketahuilah yang dibutuhkan setiap tanaman untuk bertumbuh.Kedua,
letakkanlah tanaman itu di tempat yang tepat. Allah sudah menciptakan dan
merancang kita dengan suatu tujuan. Kita sudah “dirancang” untuk memberi
perhatian lebih pada hal tertentu dibanding lainnya. Kita diberi karunia rohani
untuk melakukan tugas pelayanan dengan cakap. Kita dirancang dengan gaya
kepribadian tertentu untuk berelasi dengan orang lain. Kita juga memiliki
keterbebanan tertentu. Saat kita mengenali profil pelayanan kita yang mencakup
karunia rohani, gaya kepribadian dan keterbebanan yang diberikan Allah kepada
kita, maka kita akan melayani lebih efektif dibanding sebelumnya.
Buku ini membawa kita mengenali profil
pelayanan kita. Di tiap babnya terdapat pertanyaan-pertanyaan refleksi yang
akan membawa kita pada perenungan tentang pelayanan yang efektif bagi tubuh
Kristus. Terdapat juga beberapa tes sederhana untuk mengidentifikasi profil
pelayanan kita, apakah karunia rohani, gaya kepribadian maupun keterbenan yang
kita miliki.
Hikmat
Aku mengenali profil pelayananku melalui
serangkaian perenungan dan tes yang aku kerjakan.
Dan ada satu pertanyaan menarik yang aku ingat:
“Mengapa kamu melakukan yang bisa dilakukan
orang lain, sementara kamu mengabaikan pekerjaan yang hanya kamu yang bisa
mengerjakannya?”
That means, kita dipanggil sebagaimana diri
kita, untuk mengikut Tuhan, dan standar pelayananku bukanlah apa yang dilakukan
orang lain, tapi apa yang Tuhan mau aku lakukan. Gak pedulu aku melakukan lebih
banyak, atau bahkan lebih sedikit dari yang dikerjakan orang lain, gak masalah.
Fokusnya Kristus, bukan orang lain. Dia saja yang menilai, bukan orang lain.
Aplikasi
Aku sekarang gak peduli waktu orang lain
bilang kok aku gak melakukan ini itu ato harusnya aku melakukan ini itu. Aku
fokus pada hal-hal yang memang aku bisa maksimal di situ. Contohnya, aku pernah
menolak menjadi guru sekolah minggu sewaktu ditawari. Bukan sok-sokan ya, tapi
aku tahu keterbebananku bukan di situ. Dan lagi, aku tahu, masih banyak orang
lain di gerejaku yang mampu melayani anak-anak secara maksimal. Aku tahu aku
akan lebih efektif melayani pemuda atau remaja. Sekilas nampaknya seperti
memilih-milih pelayanan ya, tapi aku sudah mendoakan, dan kalau kita tahu lebih
efektif di tempat lain, mengapa harus peduli apa kata manusia.
Kasongan, 18 Juli 2013
-Mega Menulis-