Friday, August 16, 2013

Lapar Pikiran



Seorang dokter meminta pasiennya diet, pasiennya obesitas dan berbagai penyakit mengintainya. Sang dokter meminta sang pasien mengubah pola makannya yang 3x sehari itu menjadi 2x sehari saja, malam tidak perlu makan makanan berat. Sang dokter memberikan semangat dengan mengatakan tidak ada orang yang meninggal hanya karena makan sekali dalam sehari. Sang pasien bersikeras, dia tidak bisa melewatkan malamnya tanpa makan malam, “Lapar”, ujarnya. Sang dokter memberikan solusi:

Dokter  : Ya sudah, makan malamnya diganti saja dengan sepiring buah atau sayur.
Pasien   : Gak bisa Dok, masih laper.
Dokter  : Tambah lagi sepiring buah ato sayurnya.
Pasien   : Masih laper dok. Kan belum makan nasi.
Dokter  : ?????
Sang dokter bingung, bagaimana mungkin pasien ini masih lapar setelah dua piring penuh buah/sayur dijejalkan ke lambungnya. Yang lapar nih perutnya ato pikirannya ^^

Cerita di atas memberiku semangat untuk diet dan mengatur pola makanku dengan lebih baik. Aku kegemukan. Seringkali kalap *sigh* Kemarin dulu sempat berhasil dietnya, tapi entah mengapa akhir-akhir ini kembali ke pola makan yang dulu. Banyak kawan mengatakan pakai produk X, yang berupa minuman kesehatan yang mengenyangkan, pagi dan malam minum itu, jadi siangnya tetap makan seperti biasa. Aku melihat hasil menggunakan produk itu, yah....lumayan berhasil nampaknya. Tapi mahal bo harganya, tak sanggup awak membelinya, kalo ada yang ngasih sih mau nyoba, hahahaha :p

Eniwei, I think, kalo aku gak minum produk itu, tapi malam gak makan sama aja kali ya, tapi laper banget malamnya. Pasti.
Oke, ini masalah pikiran, aku mengakuinya, hahahaha. Bukankah aku tidak akan mati hanya karena gak makan malam? Hohoho ^^V Bukankah kalo malam laper tinggal stok buah aja di kulkas dan makan buah?
It’s all about mindset, aku mengakuinya, aku sama dengan sang pasien tadi, terpola makan 3x sehari (dan harus makan nasi ketiga-tiganya). Apalagi makan malam biasanya menjadi puncaknya makanan buatku, hahahaha. Menikmati makanan lezat di penghujung hari tu sesuatu lo :p (Ini makan untuk hidup atau hidup untuk makan yah.... Gak makan pagi ato siang gak masalah lo, tapi kalo gak makan malam tu kayaknya gimanaaaa gituuuu... *sigh*)

Kesimpulannya emang agak susah mengubah pola ini (lah, kalo dari awal dah mikirnya susah, jadi susah dung menjalaninya ntar Meg! Ubah pikiran negatifmu Meg!:p).

Tapi the truth is, takut juga minum produk kayak gini, takut ketergantungan ^^’ Well, tapi itu masalah lain, nanti. Masalah sekarang adalah produknya kemahalan, huahahahaha.

Akhir-akhir ini, inilah pergumulanku, mengendalikan nafsu makanku, terutama di malam hari. Kalo dah begini, mulailah ayat-ayat suci Alkitab (dengan versi yang disesuaikan dengan sikonku tentunya) jadi senjataku, dan berkeliaran di kepalaku.
Bahkan makanmu pun buat kemuliaan Tuhan Meg, perhatikan apa yang kamu makan dan bagaimana kamu makan!
Berubahlah lewat pembaharuan budimu. Itu artinya akalmu! Pikiranmu! Dari dalam pikiran kamu harus tekankan kalo kamu udah kenyang makan buah, mosok 2 piring pepaya belum mengenyangkan?
Uh, bener-bener perlu pertolongan Tuhan aja lah ya berhasil diet ini.

Aku gak heran kalo ada yang tertawa, segitunya banget ya aku. Pake bilang pertolongan Tuhan aja yang memampukanku diet. Tapi beneran, itu yang aku rasakan. Sedih juga mengakui ini, rupanya selama ini berhalaku adalah makanan. Mengerikan! Tapi menyadarinya, bener-bener membuatku semakin bersemangat mengubah pola makanku yang selama ini salah.
Ini bukan tentang aku yang punya tubuh langsing seperti model kalo diet.
Ato sekedar tentang kesehatanku.
Ato tentang si abang yang gak pernah memaksaku diet. Dia bilang, terserah aku, mana yang nyaman buatku, kalo aku merasa ini nyaman dan sehat buatku, silakan aja (well, yang mana dia tahu juga gak menyehatkan buatku, hahahaha, “halus” banget caranya :p). Toh gak mengubah apa-apa di antara kami katanya (cieee...:p)

Tapi serius,aku menyadari, ini bukan lagi tentang semua hal yang aku sebutkan di atas.
Ini tentang bagaimana aku berjuang untuk tidak menduakan TUHAN, tapi menjadikanNya yang utama dan pertama dalam hidupku, bukannya menyembah berhala bernama “MAKANAN”
Pikiran bahwa aku selama ini memilih makanan dibandingkan Tuhan emang konyol dan bodoh banget. Bahkan TUHAN pun tersenyum geleng-geleng melihat anakNya yang bernama Mega berjuang dalam area ini.
Semangat Meegggggg...!!!
Kamu bisa! Dengan pertolongan Tuhan pastinya.

Kasongan, 16 Agustus 2013
-Mega Menulis-


2 comments:

Lasma Manullang said...

Semangat, Meg!! Mengubah pola makan n diet sehat itu investasi seumur hidup :D

Mega said...

Lasma : Iyeeee...Doakan saya ya bukkkk...! ^^ Gimana nih persiapan acara ntar? Tenang ya Ma, Tuhan sempurnakan apa yang blom sempurna, dia yang lengkapi apa yang kurang. Segala sesuatu siap pada waktunya. Keep smile ya Ma! Smangaatttt...\(",)/