Monday, August 19, 2013

Kebiasaan (Baruku) Menonton TV

Elang Gumilang-seorang pengusaha muda, saat diundang dalam acara Young On Top berkata:
Saat ini dalam Human Resources yang dicari bukanlah kompetensi, tapi karakter. Karena kompetensi bisa dibentuk, sedangkan karakter susah


Nampaknya karakter mulai diperhitungkan dalam dunia kerja.
Sebagai catatan, aku menulis ini bukan bertujuan agar kita memperhatikan karakter tanpa meningkatkan kompetensi yang kita miliki yaaa....
Karena, secara logika aja, jika ada 3 orang:
Si A dengan karakter buruk kompetensi tinggi
Si B dengan karakter baik kompetensi rendah
Si C dengan karakter baik kompetensi tinggi
Yang mana kira-kira yang akan dipakai?
Kita tahu lah jawabannya...

Tantangannya sekarang, bagaimana kita memiliki karakter terpuji dan kompetensi yang tinggi dalam bekerja. Bukan hal yang mudah pastinya, karena yang satu adalah produk jangka panjang, dan yang satunya adalah produk jangka pendek.

Karakter gak dibentuk dalam sekejap.
Gagasan melahirkan tujuan; tujuan melahirkan tindakan; tindakan melahirkan kebiasaan; kebiasaan mencetak karakter; dan karakter membentuk nasib (Tryon Edwards)
Kebiasaan apa saja yang kita dah lakukan selama ini?

Aku menyadari akhir-akhir ini, ada kebiasaan baru yang aku lakukan, dan cukup menpengaruhiku ^^’
Dibilang buruk gak juga sih, dibilang baik juga ngga, tergantung lah ya sudut pandang orang seseorang. Tapi menurutku, kebiasaan baru ini menggantikan kebiasaanku yang lama-yang baik.

Dulu, setelah pulang kantor biasanya aku akan tidur sore sebentar kemudian mengurusi tanamanku, mandi, menyiapkan bahan masakan untuk esok atau mencoba resep baru, kemudian membaca buku dan Alkitab, tidur dah... (Maksimal jam 10 malam, aku dah tidur cantik ^^V)
Sekarang, kebiasaan baruku adalah, pulang kantor aku akan menonton TV, mandi, kemudian menonton TV lagi, sampai jam tidur datang. Makanya tanaman rada gak keurus, disiram gak tiap hari lagi, huhuhuhu. Jarang baca-baca lagi. Trus besok paginya masak seadanya, gak seniat kayak dulu, nyobain resep baru segala T_T

Sejak punya TV, aku jadi lupa waktu, mengabaikan kebiasaan lama yang biasa aku lakukan. Bukaannn...bukan salah TV-nya! Aku yang salah, karena jadi kecanduan nonton TV. Aku bisa lo hidup tanpa TV, karena gak punya waktu itu, hahaha. Sekarang, asal aku ada di rumah, TV pasti hidup. Hiks. Aku harus melatih diri supaya gak kecanduan nonton TV nih. Bukannya aku bilang TV gak baik ya, karena ada kok siaran TV yang baik dan membangun, menghibur juga. Tapi somehow, aku merasa kehilangan banyak hal sejak ada TV. Hal-hal yang membangun karakterku.

Sejak ada TV, aku jadi pemalas. Oke lah, pada dasarnya harus aku akui kalau aku bukan wanita yang super duper rajin dan ngurus rumah tangga banget. Tapi tanpa TV, aku jadi lebih care lo sama rumah, rajin nyapu, ngepel, masak, de el el teman-temannya itu. Sekarang? Fiuhhhh...Jadi bener-bener harus memaksa diri mengangkat pantat dari depan TV deh, karena berasa gak rela meninggalkan acara yang kutonton. Harus mulai mendisiplin diri melakukan kebiasaan lama yang aku tinggalkan.

“Ngapaen sih ribut Meg, wong gak ada yang salah kok dengan menonton TV? Gak usah berlebihan banget lah ya.Jangan terlalu keras sama diri sendiri lah. Pulang kerja capek, wajarlah bersantai sedikit.”
Ada pikiran demikian dalam kepalaku, hehehe.
Tapi masalahnya, aku tidak ingin menjadi wanita yang demikian, yang menghabiskan waktunya di rumah dengan menonton TV doang sementara aku bisa melakukan banyak hal lain, yang lebih berguna, yang lebih membangun, yang tidak membuatku menjadi pemalas.

Hari Minggu kemarin, aku berencana menyiapkan bahan makanan dan bumbu untuk masakan selama seminggu, kemudian membereskan dan merapikan lemari pakaianku (yang berarti membongkar semua, menyortir, menyetrika ulang, dan menyusunnya). Ngurus makanan gak masalah, beres. Eh, setelah itu aku bersantai dan tiduran menonton TV (Tvku di dalam kamar), mau ngurus pakaian alamaaakkkkk...malesnyoooo, pengen lebih memilih nonton TV doang. Padahal kan bisa tuh nyetrika sambil nonton TV, tapi berat banget rasanya (baca:males banget). Ini gak bener dah. Akhirnya, supaya ‘ TERPAKSA’ bergerak, aku hamburkan isi semua lemari pakaianku, hahaha. Konyol sih, tapi mau gak mau jadi harus dirapikan kan? :p

Bagiku TV saat ini berbahaya, aku harus mengatur waktu menontonku, menjadwalkan waktu-waktuku bersama TV tersayang, membiasakan diri melakukan kembali kebiasaan lamaku, membatasi diri supaya gak terikat sama TV ^^’ Aku memutuskan supaya gak jadi malas lagi. Karena kebiasaanku menonton TV hingga lupa waktu menjadikanku malas mengerjakan banyak hal lain.

Itu baru kebiasaan menonton TV.
Nampaknya, aku harus memikirkan lagi, kebiasaan apa yang selama ini kulakukan dan ternyata menjadikanku orang yang gak aku inginkan. Jika aku menemukannya, segera ganti dengan kebiasaan lain, yang lebih baik tentunya. Mungkin berat di awal.

Menurut yang aku baca, suatu tindakan menjadi kebiasaan setelah kita melakukannya sekurang-kurangnya setiap hari selama 21 hari.
Fiuhhh....
Gak ada cara instant ya? Hohoho.
Baiklah, aku akan berjuang \(“,)/


Kasongan, 19 Agustus 2013
-Mega Menulis-

4 comments:

Uli Kerenzia said...

hehehe
nonstop di depan TV itu memang bahaya. Menyita kerajinan kita, aku sekarang udah rada malas nonton dan ahlihkan ke baca buku.

Mega said...

Iye Ly, masalahnyo, kalo dah di FOX nyetel serial NCIS ato Criminal Minds, huaaaa...susah deh angkat pantat T_T Semangat Megaaaa...!!!

Anita Bong said...

Mbak megaaa~ wakakak~ bener, kalo udah diputer serial barat itu berbahaya wakkakak~

Lebih semangat mbaak~ :D pasti bisa jadi lebih baik :D

Mega said...

Huaaa....
Nita, dirimu suka juga po?
Nonton apa?
Aku suka liat Criminal Minds sama NCIS, hohohoho