To :
anggit@preciousmail.com
Subject : 2nd #letter
Subject : 2nd #letter
Dear Anggit,
How are you there? Sedang menikmati
coklat favoritmu kah sekarang? Eh, aku suka coklat juga looo...Err,ngomong-ngomong
soal coklat nih, jadi teringat saat aku dibilang ‘pelit’ sama abangnya abangku,
gini ceritanya, aku kan diajak abangku ngumpul bareng keluarganya sewaktu di
Jakarta, abang iparnya membawa sekotak coklat impor, aih...coklatnya
mungil-mungil dan cantik banget bentuknya, di dalamnya ada coklat cair lagi.
Macem-macem kan tuh bentuknya. Aku gak tahu lah ya, gimana caramu menikmati
coklat Nggit , tapi aku menikmati setiap gigitanku, pelan-pelaaannnn banget,
meresapi manisnya, aihhh...satu coklat mungil itu aku ngabisin waktu berapa
menit. Dan tau-tau abangnya abangku dalam hitungan detik menelan (catet ya:
MENELAN! Soale gak dinikmati banget makannya) tu coklat, hap..hap...hap...Gak
nyampe semenit coba. Aku nyelutuk dunk gini,”Wah bang, pelan-pelan bang,
dinikmati...”. Rupanya si abang itu juga sempat ngamatin juga caraku menikmati
coklatku, dan tau-tau dia bilang,”Wah Ga, Cuma orang pelit yang makan coklatnya
kayak gitu.” Hahahaha, kalo diingat sekarang lucu, tapi waktu itu aku bengong
doang Nggit. Speechless. Malu ^^’
Tau gak sih, believe it or not, hari
dimana aku membaca suratmu, sorenya saat ngutak-ngatik chanel TV, di Cinemax sedang
memutar sebuah film berjudul The Ten Commandments, dengan tokoh sentralnya
Musa. Kebetulan? I don’t think so. Sayang, aku gak sempat menontonnya sampai
habis, penyakit lama kumat, listrik mati *sigh* Yang aku ingat, saat itu aku
sampai ada bagian dimana Musa disidang saat tertangkap membunuh orang Mesir
untuk membela bangsanya, saat itu ia ditanya, apa kekuatan yang dimiliki
seorang pria seperti dia sehingga berani berpikir sanggup membebaskan
bangsanya. Dan Musa menjawab,”Perlu lebih dari seorang pria untuk melepaskan
suatu bangsa dari perbudakan. Ini memerlukan kekuatan Tuhan”. Dan tiba-tiba...byarrr...pet...Listrik
mati. Nyebelin ah.
Aku mengagumi Musa yang dikenal
sebagai orang yang paling lemah lembut di muka bumi ^^ Dan menonton film yang
aku ceritakan tadi,aku juga mulai
melihat sisi lain Musa, yang berani meninggalkan zona nyamannya, dan mengorbankan
dirinya, diusir dari istana, demi kepentingan bangsanya. Mengenai mengapa Musa
tidak diizinkan Allah masuk ke tanah perjanjian, kupikir dulu itu karena Allah
menganggap serius pelanggaran yang dilakukan Musa. Dia melanggar Firman Tuhan. Allah
bersikap keras sama Musa.Tapi posisi Musa adalah pemimpin bangsa Israel saat
itu. Dan ada konsekuensi saat kita tidak menjunjung tinggi kekudusan Allah. Allah
mengampuni, of course, tapi kita gak bebas dari konsekuensi pelanggaran kita.
Aku baru berpikir ini Nggit, bagaimana kalau sebenarnya bagian Musa bukanlah
memasuki tanah perjanjian, bagaimana jika bagiannya adalah menjadi nabi yang
berbicara muka dengan muka dengan Allah. Bagaimana jika Musa sebenarnya lebih
ingin berkata,”Tuhan adalah bagianku, kata jiwaku”. Dan Tuhan menjawabnya.
Well, just my thought.
Dan Kaleb, adalah salah satu tokoh
favoritku lo Nggit, one day, kalo aku punya anak kembar cowok, mau kuberi nama
Yosua dan Kaleb, hohoho. Atau David dan Daud? Yang belakangan baru terpikir
kemudian sih, hahaha, kamu lebih milih yang mana? Apaan sihhh....*khalayan
tingkat tinggi*
Bagaimana ya aku bisa melihat terang,
sementara apa yang di depan adalah perang?Memiliki keyakinan yang gak
tergoyahkan kepada Allah di tengah ketidakpastian?
Pertanyaanmu itu dalam sekejap jadi
pertanyaanku juga kemarin, dan gak disangka dapat pencerahan melalui Ruri
adikku. Kemarin dia datang dari Palangkaraya untuk berlibur di Kasongan, siang
hari dia tiba,eh, eh...waktu sore dia baru tahu kalau komik dan buku bacaan
yang seharusnya dibawanya malah ketinggalan, tapi dia tenang-tenang aja,
rencana kepulangannya gak berubah, dia bilang dia bisa bertahan karena dia tahu besok masih ada laptopnya menanti, tebak
Nggit, keesokan paginya dia baru sadar charger laptopnya ketinggalan *tepok
jidat*, hahahaha.
Tapi, kalimatnya yang bilang kalo dia bisa bertahan karena dia tahu besok
masih ada laptopnya menanti itu seketika jadi pernyataan yang juga
menghangatkan hatiku, ini kali ya yang bikin Kaleb bisa bertahan, dia tahu apa
yang menantinya, dan dia yakin tidak akan dikecewakan oleh Allah, dia mengenal
Allahnya.
Well, aku gak tahu sih, kamu akan seperti
Musa atau Kaleb.
Seandainya boleh memilih, kamu ingin
seperti siapa Nggit?
Sejujurnya, menurutku kamu akan
menjadi seperti Anggit, hohohoho.
Seorang wanita yang unik, yang gak ada
duanya, bahkan tiganya di dunia ini, seorang wanita yang akan setia pada setiap
proses yang dikerjakan Allah dalam hidupnya,dan setiap hari dibentuk makin
indah oleh tanganNya. Karena kamu tahu, segala sesuatu adalah tentang Tuhan
maka kamu akan memancarkan kemulianNya dan melangkah dalam ketaatan pada BAPA
kita. Kamu akan hidup untuk mengenalNya dan membuatNya dikenal.
That’s my pray sis ^^
Kupikir, pergumulanmu mengenai
persekutuan juga jadi pergumulanku disini Nggit. Aku belum menemukan di tempat
ini (Kasongan maksudku), orang-orang yang dengannya aku bisa berbagi apapun dan
menceritakan apapun tanpa mikir, kemudian bertumbuh bersama dengannya. Aku
berusaha tetap berhubungan dengan mereka yang menjadi rekanku bertumbuh semasa
kuliah dulu, walaupun sejujurnya, tetap beda rasanya dengan punya seseorang
yang bisa bertemu muka dengan muka, duduk bersama dan berbicara apapun. Dan
waktu kudapati itu gak mudah. Duduk diam, menulis, talking with God menjadi
sesuatu yang lebih sering aku lakukan sekarang-sekarang ini.
Eh Nggit, aku baru aja kepikiran jadi
kayak Debora tu gak gampang ya. Dia istri, ibu sekaligus hakim, alamakkkk.....
Gimana tuh ya. Entah napa jadi mikir yang, kalo aku sudah menikah, punya anak,
dan masih bekerja gimana ya? Huaaaa.....Tiba-tiba sempat gentar! Tapi mengingat anugerah Tuhan selalu cukup
buat kita semua, jadi senyum. Ntar berapa hari kemudian bisa kepikiran. Aih,
kalo dipikir sih ngapain ya mikirin sesuatu yang belum waktunya dipikirin, kalo
waktunya tiba pasti bisalah ditanggung, fiuh... Peperangan di dalam pikiran ini
susah ya, musuh belum nampak aja, bisa dah stres sendiri, ckckckck. Please pray
for me Nggit. Thank you ya. God bless you Nggit.
Love,
a soon to get marriedlady in Kalimantan
No comments:
Post a Comment