Kali ini aku
mau sharing sharingnya Manogar, buat yang belum kenal yang namanya Manogar
boleh tuh kenalan, datang aja ke kantorku, hohoho, tapi dia udah beristri
looo...Eniwei, kok jadi mempromosikan pria beristri to :p Kembali ke laptop ya.
Jadi gini, dia share khotbah pendetanya beberapa minggu lalu yang bilang kalo
banyak orang memperlakukan Yesus seperti idolanya.
Tau kan
gimana kalo abg mengidolakan seseorang? Yang pernah jadi abg pasti tau. Kita
berusaha mencari informasi tentang sang idola, tempat tanggal lahirnya, warna
favoritnya, makanan kesukaannya, bahkan nama pacarnya pun kita tahu. Segala
informasi yang berkaitan dengan sang idola kita tahu. Kalo zaman sekarang, kita
follow twitternya dan mengikuti kicauannya, trus kita ngelike fanpagenya.
Pokoke kita
ngelakukan apapun untuk ngerasa
dekat dan makin mengenal sang idola!
Perhatikan kata
bercetak tebal di atas, NGERASA.
Itu perasaan
kita doang lo...
Ya iyalah,
secara, mana mungkin kita bener-bener dekat dan mengenal pribadi sang idola
kalo kita gak pernah berkomunikasi dengannya. Wong kita Cuma tahu dari majalah
ato internet doang kok. Beda dunk dengan pengenalan secara pribadi. Pengenalan
secar pribadi jauh lebih mendalam, kita gak hanya tahu informasi umum mengenai
seseorang, pengenalan pribadi membawa kita ke tingkatan yang lebih dalam dan lebih
intim, kita mengetahui perasaannya, kita tahu apa yang paling membuatnya
bersuka, apa yang membuatnya bersedih. Dan sudah jelas, hal ini gak akan kita
dapatkan jika kita hanya memperlakukan Yesus sebagai idola.
Sepanjang
hubungannya dengan manusia, TUHAN kita menyebut diriNya sebagai Bapa, Suami,
Sahabat, Gembala yang baik, dll bagi kita. Dia gak mau hanua menjadi sekedar
idola yang jauh, tapi Dia mau dikenal secara pribadi. Sah-sah saja mengidolakan
Yesus, Dia layak diidolakan kok, tapi kubilang aja, kita rugi kalo Cuma mengidolakan
Dia. Ibaratnya, aku mengidolakan Nicholas Cage nih, trus dia mau jadi
sahabatku, tapi aku menolaknya dan bilang:”Bang Nicholas, kau cukup jadi
idolaku aja yaaa....Gak perlu lah kau jadi sahabatku”. Bodoh banget kan kalo
terjadi seperti itu? :p
Jangan pulak
sampai hal ini terjadi pada kita:
Bukan setiap
orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Surga,
melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Pada hari terakhir
banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat
demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat
demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka
dan berkata: Aku tidak pernah mengenal
kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" Matius
7:21-23
Ini lebih
parah lagi, melayani seorang Tuan dan melakukan banyak hal bagiNya, padahal
kita gak mengenalnya secara pribadi. Trus tahu-tahu Sang Tuan bilang gak kenal,
aihhh...sakit banget tuh. Berasa melakukan hal yang sia-sia kan?
Jadi,
sebelum kita mengatakan kita melayani Tuhan, pastikanlah kita mengenalNya
secara pribadi.
Kasongan, 17
September 2013
-Mega
Menulis-
No comments:
Post a Comment