Tuesday, July 4, 2017

1 Raja-Raja 16, 2 Tawarikh 17, Efesus 1, Amsal 25

1 Raja-raja 16:2 (TB)  "Oleh karena engkau telah Kutinggikan dari debu dan Kuangkat menjadi raja atas umat-Ku Israel, tetapi engkau telah hidup seperti Yerobeam dan telah menyuruh umat-Ku Israel berdosa, sehingga mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan dosa mereka,

Baesa, Zimri,  Omri, dan Ahab hidup seperti Yerobeam. Mereka melakukan dosa Yerobeam dan membuat Tuhan marah. Aneh juga kalau dipikir,  sudah tahu Tuhan marah karena apa yang dilakukan Yerobeam eh.... Mereka bukannya berbalik pada Tuhan malahan mengikuti yang jahat.

Peringatan sekali lagi buatku, apa yang aku lakukan saat ini akan berpengaruh pada keturunanku,  entah sampai keturunan ke berapa. Aku harus memperhatikan bagaimana aku hidup. Saat aku hidup dalam ketaatan maka anak cucuku entah sampai turunan ke berapa akan menikmati buah dari ketaatanku.

Amsal 25:21 (TB)  Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air.

Gak membalas kejahatan dengan kejahatan sepertinya gampang,  padahal itu susah bukan main, lah wong ini orang sudah menyakiti coba. Tapi firman Tuhan hari ini mengajak kita gak cuma melakukan yang baik tapi memperhatikan kebutuhan seteru kita dan meresponinya. Tuhan mau kita mengampuni terlebih dahulu,  berbuat baik terlebih dahulu. Anak Tuhan bukan sekedar memberikan reaksi tapi aktif mengasihi.

Nah, kalau dengan seteru kita aja Tuhan mau supaya kita memperhatikan kebutuhannya dan meresponinya,  apalagi dengan mereka yang bukan seteru kita. Tuhan ingin kita mngasihi semua orang.

Tuhan,  tolong aku mengampuni supaya aku bisa mengasihi seperti Tuhan mengasihiku. Amin

Efesus 1:1 (TB)  Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus.

Paulus menjadi rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah.
Jadi apa aku sekarang? Atau nanti? Itu semua gak terlepas dari KEHENDAK ALLAH.
Aku gak perlu kuatir dengan hidupku, sekarang atau nanti kehendak Allah saja yang akan terjadi. Aku hanya harus hidup dalam kebenaran.
Aku belajar terbuka terhadap setiap rencana Allah dan membiarkan kehendakNya yang terjadi ketimbang bertanya bagaimana kalau begini, bagaimana kalau begitu,  aku malahan gak tenang. Banyak kekuatiran. Banyak ketakutan.
Aku mau tunduk dan membiarkan Tuhan yang memimpin perjalananku, biar kehendakNya saja yang jadi, jangan kehendakku.

Tuhan, jadilah kehendakMu dalam hidupku. Amin

Palangka Raya,  25 Juni 2017
-Mega Menulis-

No comments: