Tanggal 8 Juli 2017, malam Minggu, bersemangat aku
mengajak suamiku ke ATM,”Kata orang kantor gaji 13 sudah keluar”, kataku dengan
girang. Ya, kami sudah punya bayangan mau diapakan itu gaji 13, kebayang dong
senangnya yang dinanti datang juga. Sesampainya di ATM, kubuka dompetku dan
kebingungan, kartu ATM ku gak ada. Duh...Gimana ini, aku periksa berulang kali
pun gak ada. Kucoba mengingat terakhir kali aku pakai, tanggal 3 Juli 2017,
sudah selama itu dan aku baru sadar ATM gak ada. Parah. Parah. Kutelpon nomor
call center Bank Kalteng untuk memblokir ATMku. Gak bisa dihubungi. Gak tahu
kenapa. Aku panik. Kucoba menghubungi beberapa teman yang kutahu kerja di Bank
Kalteng dan yang suaminya di Bank Kalteng, di Kasongan, di Palangka Raya, di
Pulang Pisau. Syukurlah ada yang merespon. Makasih ya Karolina Nusita, Desi
Yubilate, Kaharap, dan Adi Putro sudah merespon. Done. Bahkan saat salah seorang teman itu mengecek,
uangnya masih aman. Fiuh....Lega. Tapi batal deh make gaji 13 hari itu. Huhuhuhu.
Hari Senin pagi aku sudah nangkring
di Bank melaporkan ATMku yang hilang. Untuk membuat ATM baru perlu waktu 2
minggu dan aku harus minta surat keterangan hilang di kantor polisi. Dua minggu
bo! Pedih banget dengernya, aku tanya dong ke CS, bagaimana kalau aku kalo mau
narik duit, aje gile 2 minggu. Langsung saja ke teller. Yo wes, aku menulis
slip penarikan dan mengantri. Ternyata dongggg...Untuk mengambil uang harus
bawa buku tabungan sementara aku sudah gak tahu buku tabungan di mana (maklum,
selalu make kartu ATM, jadi gak ingat lagi di mana itu buku). Puji Tuhan, tellernya
tetanggaku di Palangka Raya dulu dan berhubung sudah kenal banget dan itu
rekening memang atas namaku, aku bisa narik uangku. Katanya kalau buat laporan
kehilangan sekalian saja buku tabungannya. Oke.
Perjalanan lanjut ke kantor polisi.
Rupanya untuk membuat surat kehilangan ATM dan buku tabungan harus ada surat
dari bank yang menyatakan kalau nomor rekening itu atas namaku. Walah. Mosok
balik lagi ke bank. Kapan beresnya ini urusan. Puji Tuhan, polisinya masih
keluarga. LOL. Aku juga baru tahu dia di kantor polisi situ. Aku diperbolehkan
membawa surat kehilangan dari kantor polisi dan surat keterangan dari bank
menyusul. Horeee...\(“,)/
Dengan PD aku membawa surat
keterangan kehilangan dari kepolisian ke bank. Aku diminta mengisi permohonan
membuat ATM baru. Gampang....Tinggal ngisi to? Eh, ternyata perlu materai.
Harus cari materai di luar bank karena bank gak menyediakan,menjual pun nggak. Sudah
males saja rasanya ngurus, hayati lelah bang. Tahu-tahu muncul seorang temanku
yang bekerja di bank itu, aku bertanya ada materai gak, dan materai pun
diberikan. Urusan beres sebelum jam makan siang (aku izin hari itu di kantor).
Akhirnyaaa....
Orang lain boleh bilang kalau apa
yang aku alami kebetulan. Tapi secara Matematika berapa peluang ada ‘tangan ajaib’
di SETIAP aku berurusan hari itu? Kalau dihitung pasti peluangnya kecil sekali.
Cuma bisa bilang,”Terima kasih Tuhan buat campur tanganMu”. ATMku hilang karena
kecerobohanku tapi pada akhirnya firmanNya benar dan amin. Dia sungguh turut
bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan. ATMku hilang dan aku
melihat campur tanganNya sepanjang hari. Tuhan sungguh baik.
Kasongan, 12 Juli 2017
-Mega Menulis-
1 comment:
Iyesssss.....Kalau dah tenang baru nyadar, seringnya heboh sendiri dulu, ngeluh dulu, ngomel duluan #sigh
Post a Comment