Tuesday, October 17, 2017

Matius 9, Lukas 7, Amsal 10, Ulangan 10

Matius 9:21-22 (TB)  Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.

Imanku yang akan menyelamatkan aku! Yes! Aku gak boleh meragukan Tuhan sedikit pun. Belajar dari perempuan di ayat ini yang beriman untuk sembuh asal menyentuh jubah Tuhan. Asal aku percaya, Tuhan tolong hidupku. Asal aku yakin,  Tuhan yang pelihara hidupku. Imanku yang menyelamatkanku. Aku percaya. Amin.

Lukas 7:7, 9 (TB)  sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"

Hari ini diingatin lagi tentang punya iman yang kuat! 💪 💪
Iman sang perwira luar biasa,  Dia percaya hanya dengan sepatah kata dari Yesus maka anaknya sembuh.
Tuhanku adalah Allah yang kata-kataNya penuh kuasa. Karena firmanNya semua jadi. FirmanNya berkuasa.

👉  Belajar untuk confess firman! Ingat Meg. Iman timbul dari pendengaran, pendengaran akan firman Tuhan. Jadi, jangan lupa untuk memperkatakan firman supaya imanku diperkuat 💪💪

Ulangan 10:16 (TB)  Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk.

Tuhan ingin orang Israel :
👉 Menyunat hati mereka
Orang yang gak bersunat hati adalah orang yang dikuasai hawa nafsu. Ingat bagaimana orang Israel bersungut-sungut pada Tuhan hanya karena mereka ingin daging? Konyol kan. Intinya, mereka hanya mau keinginan mereka terpenuhi,  mereka hanya ingin melakukan kehendak mereka dan bukan kehendak Tuhan padahal Tuhan mau mereka berjalan dalam kehendakNya.
👉 Jangan lagi tegar tengkuk
Bangsa Israel terkenal sebagai bangsa yang tegar tengkuk alias keras kepala. Berkali-kali Tuhan memenuhi keperluan mereka, menjawab mereka, berkali-kali Tuhan menasihati dan menegur mereka bahkan mengampuni mereka tapi mereka terus saja jatuh dalam dosa ketidaktaatan, ketidakpuasan dan bersungut-sungut. Mereka berulang kali mengulangi kesalahan mereka, mereka gak belajar dari apa yang telah terjadi karena mereka bebal.

Aku juga sama seperti orang Israel, aku masih maunya Tuhan yang melakukan kehendakku, bukan aku yang melakukan kehendakNya. Lah, kalau gini siapa Tuhannya? Aku juga masih bergumul dalam beberapa area yang sama, masih jatuh bangun dalam dosa yang sama. Padahal Tuhan sudah tegur dan ampuni berkali-kali. Menyelaraskan kehendakku dengan kehendak Tuhan bukan hal yang mudah karena aku seringnya memikirkan diriku sendiri, bukannya apa yang kudus dan berkenan pada Tuhan.

👉  Setiap ingin atau melakukan sesuatu aku perlu bertanya apakah sebenarnya yang Tuhan inginkan. Lakukan yang Tuhan inginkan! Jangan keras kepala!

Amsal 10:32 (TB)  Bibir orang benar tahu akan hal yang menyenangkan, tetapi mulut orang fasik hanya tahu tipu muslihat.

Seringkali aku tahu mana hal yang menyenangkan dan mana yang nggak menyenangkan untuk aku ucapkan, prakteknya? Aku mengucapkan hal yang gak menyenangkan. Kenapa?
👉 karena emosi
👉 karena gak bisa mengendalikan diri
👉 karena ingin menyakiti yang mendengar
👉 karena disakiti

Paling sering karena ingin menyakiti yang mendengarnya. Duh Tuhan, ternyata aku pendendam. Kalau aku mau mengucapkan hal yang menyenangkan berarti aku harus belajar mengampuni terlebih dahulu.

🙏 Tuhan, tolong aku dalam hal mengampuni supaya aku bisa mengucapkan hal yang menyenangkan. Amin

Kasongan,  10 Oktober 2017
-Mega Menulis-

No comments: