Tuesday, July 4, 2017

1 Raja-Raja 15:1-24, 2 Tawarikh 13-16, Lukas 24, Amsal 24

1 Raja-raja 15:30 (TB)  oleh karena dosa-dosa yang telah dilakukan Yerobeam, yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula, oleh sebab sakit hati yang ditimbulkannya pada TUHAN, Allah Israel.

Membaca bagian ini aku jadi merenungkan, bagaimana dengan diriku. Adakah dosa yang kulakukan yang juga membuat orang lain berdosa? Mungkin selama ini aku gak sadari itu, tapi kalau hal itu membuat orang lain juga berdosa, aku harus segera bertobat.

1 Raja-raja 15:34 (TB)  Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN serta hidup menurut tingkah laku Yerobeam dan menurut dosanya yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula.

Dulu kalau membaca  Raja-Raja ini, kupikir melakukan apa yang jahat di mata Tuhan itu hanyalah dosa menyembah  dewa lain selain Tuhan. Lah, kalau hanya ini standar 'melakukan yang jahat di mata Tuhan', berarti aku aman dong. Lol.  Tapi, hari ini aku jadi mikirnya gini:
Aku seharusnya hidup dengan standarnya Tuhan, bukan dunia. Kalau bagi Tuhan itu jahat atau dosa, aku juga harus berhenti melakukan itu. Contoh, bagi orang lain mungkin korupsi waktu di kantor hal biasa tapi bagi Tuhan itu dosa. Stop doing that Meg!!!

Tawarikh 13:18 (TB)  Demikianlah orang Israel ditundukkan pada waktu itu, sedang orang Yehuda menjadi kokoh, karena mereka mengandalkan diri kepada TUHAN, Allah nenek moyang mereka.

Kalau mau menundukkan masalah yang kita hadapi 👉 ANDALKAN TUHAN.
Takut? Andalkan Tuhan.
Kuatir tentang masa depan? Andalkan Tuhan.
Punya bos yang semena-mena? Andalkan Tuhan.
Gak ada masalah yang Tuhan gak sanggup, kita bisa selalu mengandalkan Dia.

2 Tawarikh 16:7-8 (TB)  Pada waktu itu datanglah Hanani, pelihat itu, kepada Asa, raja Yehuda, katanya kepadanya: "Karena engkau bersandar kepada raja Aram dan tidak bersandar kepada TUHAN Allahmu, oleh karena itu terluputlah tentara raja Aram dari tanganmu.
Bukankah tentara orang Etiopia dan Libia besar jumlahnya, kereta dan orang berkudanya sangat banyak? Namun TUHAN telah menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, karena engkau bersandar kepada-Nya.

Awalnya aku baca Raja-Raja dan kupikir apa yang dilakukan Asa itu baik, dia tidak perlu berperang. Tapi ternyata Allah gak berkenan. Allah ingin memberikan kemenangan kepada Asa atas Aram sama seperti saat Ia menyerahkan Etiopia dan Libia ke tangan Asa saat Asa bersandar pada tangannya.

Aku jadi kembali diingatkan untuk benar-benar bersandar pada Tuhan dan melakukan apa yang diinginkanNya. Bagaimana tahu sesuatu itu diinginkan Tuhan atau nggak? Tentunya tanya Tuhan dong, dengar-dengaran dengan Tuhan.

Entah kenapa aku jadi merasa Tuhan ingin aku bersandar padaNya dalam masalah izin tugas belajarku, beasiswa, dll yang kupikirkan sekarang. Kalau Tuhan sudah buka jalan, aku harusnya gak takut. Aku hanya perlu bersandar pada Tuhan dan melakukan apa yang bisa kulakukan,kalau Tuhan berkenan , Dia akan intervensi dan tolong aku. Kalau nggak, berarti Tuhan punya rencana lain atas hidupku.

Lukas 24:45 (TB)  Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.

Hanya saat Tuhan membuka pikiran kita maka kita bisa mengerti Kitab Suci yang kita baca. Saat baca share teman di grup tentang rhemanya,  banyak waktu dimana aku takjub kok bisa ya dapatnya ini atau dapatnya itu, hal-hal yang gak pernah terpikirkan sebelumnya. Tapiii...ya itulah yang Tuhan bukakan.

Aku gak boleh lupa kalau hikmat datangnya dari Tuhan!
👉 Selalu berdoa minta Tuhan berikan pengertian apa yang aku baca.
👉 Kalau gak ngerti,  baca lagi. Minta Tuhan secara khusus untuk memberikan pengertian.
Sementara menulis ini aku diingatkan kalau yang gak kalah pentingnya adalah keinginan menaati kehendak Tuhan, dong kalau kita ngerti tapi gak mau taat.

Tuhan, berikanlah aku pengertian akan apa yang aku baca dan terlebih lagi,  aku mau taat. Amin

Amsal 24:13 (TB)  Anakku, makanlah madu, sebab itu baik; dan tetesan madu manis untuk langit-langit mulutmu.

Mengapa anak pada ayat ini disuruh makan madu? Karena madu adalah makanan yang baik. Tuhan ingin kita memperhatikan apa yang kita makan, Ia ingin kita hanya memakan makanan yang baik. Baik yang bagaimana? Baik untuk kesehatan kita tentunya. Jangan asal makan makanan yang gak bernilai gizi. Jangan memuaskan nafsu doang makan banyak padahal itu gak baik.

Ayat ini tepat waktu kubaca. Besok adalah hari raya Lebaran, kebiasaan di daerahku,  ada open house di rumah mereka yang Muslim dan kami akan bersilaturahmi. Aku biasanya akan mengunjungi keluarga,  teman dan tetangga kami. Nah,  biasanya banyak sekali hidangan yang disediakan yang membuatku lapar mata. Aku harus ingat memperhatikan apa yang aku makan. Aku hanya makan makanan yang baik, gak boleh sembarangan. Aku perlu belajar mengendalikan diri.

Palangka Raya, 24 Juni 2017
-Mega Menulis

No comments: