Monday, October 2, 2017

Matius 2, Ulangan 2, Amsal 2

Matius 2:16 (TB)  Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.

Karena marah,  Herodes membunuh semua anak berumur di bawah dua tahun yang ada di Betlehem. Tidak dikatakan dengan persis berapa jumlahnya. Tapi ini mengerikan sekali! Bayi-bayi dibunuh. Kemarahan membuat Herodes berlaku sangat kejam dan berbuat tak masuk akal.

Aku harus berhati-hati dengan yang namanya 'kemarahan',  saat marah maka orang cenderung berbuat bodoh dan melulai orang lain. Aku harus belajar mengendalikan diriku supaya saat marah gak berbuat dosa dan melakukan hal yang akan kusesali.

Amsal 2:21 (BIMKSebab, orang yang hidup menurut kemauan Allah, yaitu orang yang tulus hatinya, merekalah yang akan tinggal di negeri yang dijanjikan oleh TUHAN.

Baca ayat ini jadi ingat bangsa Israel, dari semua yang melakukan perjalanan di padang gurun ternyata tidak semua yang masuk dan tinggal di negeri yang dijanjikan Tuhan. Mereka yang gak bisa masuk adalah mereka yang hidupnya gak taat pada Tuhan,  mereka yang bersungut-sungut,  mereka yang menyembah berhala,  mereka yang gak percaya pada Tuhan. Sayang sekali, padahal mereka sudah menikmati pimpinan  Allah selama di padang gurun tapi mereka gak mau tunduk padaNya.Negeri yang dijanjikan Tuhan adalah negeri yang baik, yang berlimpah susu dan madu, negeri yang disiapkan Tuhan bagi mereka. Tapi mereka sendiri yang menolak masuk dengan cara menentang Tuhan.

Tuhan menyiapkan tempat yang baik bagi setiap anakNya, tapi sebelum memasuki tempat itu Dia mungkin mempersiapkan di padang gurun. Tuhan mau melihat hati kita, apakah kita akan tetap taat padaNya walaupun kita belum menerima apa yang dijanjikanNya atau jangan-jangan kita seperti Israel yang terus bersungut-sungut dan tidak mempercayaiNya.

👉  Saat kita hidup dalam ketaatan, kita akan tinggal di negeri yang dijanjikan Tuhan.

Ulangan 2:14 (TB)  Lamanya kita berjalan sejak dari Kadesh-Barnea sampai kita ada di seberang sungai Zered, ada tiga puluh delapan tahun, sampai seluruh angkatan itu, yakni prajurit, habis binasa dari perkemahan, seperti yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada mereka; 

Mungkin saat itu banyak yang gak mengerti kenapa banyak sekali orang Israel yang mati di padang gurun, mungkin mereka gak tahu atau lupa apa yang terjadi bertahun-tahun lalu. Jangan-jangan ada pula yang tergoda untuk bersungut-sungut kenapa orang tua atau kerabat mereka sudah jauh-jauh berputar di padang gurun malah gak bisa masuk ke negeri yang Tuhan janjikan. Tuhan mengingatkan dan memberi tahu mereka apa yang terjadi,  hal itu sesuai dengan sumpah yang dijanjikanNya kepada mereka.

Bilangan 14:29-30 (TB)  Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.
Bahwasanya kamu ini tidak akan masuk ke negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kujanjikan akan Kuberi kamu diami, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun!

Tuhan ingin mereka tahu bahwa:
👉 Allah selalu memegang perjanjianNya.
Apa yang Dia katakan pasti terjadi. Jadi jangan pernah meragukanNya. Saat itu Allah bersumpah kalau mereka yang berusia di atas 20 tahun akan mati, kecuali Yosua dan Kaleb. Allah memegang sumpahnya, bagi mereka yang taat akan menerima apa yang dijanjikan. Tapi bagi yang gak taat akan menerima hukuman.
👉 Allah tidak suka saat mereka bersungut-sungut.
Terkadang aku berpikir, masa sih hanya karena bersungut-sungut saja Tuhan sampai memberikan hukuman sekejam itu. Tapi bersungut-sungut adalah dosa di mata Tuhan. Bersungut-sungut menunjukkan kalau kita gak puas dengan keberadaan Tuhan di dalam hidup kita. Kita hidup dalam ucapan syukur karena kita menyadari Tuhan hadir dalam hidup kita, bukan sekedar karena kita menikmati pemberianNya. Tuhan ingin kita merasa puas di dalam Dia.

Kasongan,  2 Oktober 2017
-Mega Menulis-

No comments: